Scroll untuk membaca artikel
Ari Syahril Ramadhan
Senin, 20 Desember 2021 | 12:52 WIB
Sekelompok Pemuda Ricuh Di Bundaran Leuwigajah.[Tangkapan layar]

SuaraJabar.id - Polisi membeberkan kronologis penyebab keributan yang viral di media sosial pada Minggu (19/12/2021) di Bunderan Leuwigajah, Kota Cimahi.

Dalam video berdurasi 20 detik yang viral di media sosial Instagram itu menunjukkan aksi saling pukul antara dua kelompok massa yakni Moonraker dan anak punk.

Aksi tersebut sempat membuat arus lalu lintas di kawasan tersebut menjadi tersendat dan mengganggu pengendara yang lainnya.

"Memang betul kejadiannya (keributan) terjadi kemarin jam 16.00 WIB, di Bundaran Leuwigajah, Kelurahan Utama, Cimahi Selatan," beber KBO Satreskrim Polres Cimahi Ipda Sugeng di Mapolres Cimahi pada Senin (20/12/2021).

Baca Juga: Anti Ribet Isi BBM Pria Ini Bikin Lubang di Jok Motornya, Warganet: Solusi Kaum Mager

Setelah menerima laporan, pihaknya langsung melakukan pengecekan ke Tempat Kejadian Perkara (TKP), yang dilanjutkan dengan penyelidikan serta pemeriksaan saksi dan yang menjadi korban dalam peristiwa tersebut.

Hasil penyelidikan, keributan itu bermula ketika kelompok bermotor Moonraker dari berbagai daerah di Kota Cimahi seperti Leuwigajah, Cibeber, Cimindi serta Cisarura, Kabupaten Bandung Barat tengah melakukan penggalangan dana untuk korban erupsi Gunung Semeru.

"Korban dua anak punk dan kenal dengan salah satu (kelompok bermotor). Enggak tau penyebabnya tiba-tiba dianiaya. Kita bawa ke sini beberapa orang penanggungjawab untuk dimintai keterangan," terang Sugeng.

Kemudian pada akhirnya, korban menolak untuk membuat laporan dan memilih berdamai. "Mereka dengan panitia penyelenggara sepakat berdamai. Sudah dibuat surat pernyataan," tandasnya.

Kasat Sabhara Polres Cimahi Iptu Duddy Iskandar meminta kelompok yang hendak menggalang dana dengan tujuan apapun agar menyampaikan pemberitahuan pada pihak kepolisian untuk menghindari kejadian serupa.

Baca Juga: Bule Mabuk di Bali, Ada yang Tidur di Trotoar hingga Jalan Kaki di Tengah Jalan Raya

"Kami harapkan harus memberitahukan ke pihak kepolisian dan karena sifatnya sosial jadi tidak boleh sampai ada pemaksaan," terang Duddy.

Load More