SuaraJabar.id - Bangunan sebuah pusat kesehatan masyarakat atau Puskesmas di Kabupaten Garut, Jawa Barat roboh.
Puskesmas yang roboh tersebut adalah Puskesmas Mekarmukti.
Mengetahui Puskesmas Mekarmukti roboh, Tim Inspektorat Kabupaten Garut turun ke lapangan melakukan pemeriksaan untuk mencari tahu ada atau tidaknya pelanggaran dalam pelaksanaan pembangunan tersebut.
"Inspektorat membentuk tim dan berangkat ke Mekarmukti," kata Inspektur Inspektorat Kabupaten Garut Zat Zat Munajat kepada wartawan di Garut, Senin (20/12/2021) dikutip dari Antara.
Ia menuturkan bahwa tim sedang melakukan penelusuran terkait dengan robohnya tembok bangunan bagian belakang Puskemas Mekarmukti akibat longsoran tebing di daerah itu, Jumat (17/12/2021).
"Kami menelusuri ke sana, ke lokasi, termasuk koordinasi dengan Dinas Kesehatan," katanya.
Ia mengatakan bahwa koordinasi dengan Dinas Kesehatan Garut untuk mendapatkan fakta dari dokumen anggaran dan rencana pembangunan puskesmas yang dibangun pada tahun 2014.
Upaya pencarian itu, kata dia, untuk mengetahui ada atau tidaknya kelalaian dari jajaran pejabat pembuat komitmen, pengawas, maupun dari pihak pemborong dalam pelaksanaan pembangunan puskesmas tersebut.
"Ini sebagai pembelajaran supaya tidak terulang apakah ada faktor kelalaian dari internal atau eksternal," katanya.
Baca Juga: Begini Nasib Selebgram TE Usai Terjerat Kasus Prostitusi
Kepolisian Resor Garut juga telah melakukan penyelidikan terkait dengan robohnya bangunan bagian belakang puskesmas tersebut, bahkan sudah menerjunkan tim untuk melakukan penyelidikan di lapangan.
Kepala Kepolisian Resor Garut AKBP Wirdhanto Hadicaksono membenarkan jajarannya sedang melakukan penyelidikan terkait dengan robohnya bangunan puskesmas tersebut.
"Sudah," kata Kapolres saat ditanya terkait dengan pemeriksaan bangunan puskesmas yang roboh.
Sebelumnya, bangunan bagian belakang Puskesmas Mekarmukti roboh akibat tertimpa longsoran tembok penahan tanah tebing setelah hujan deras mengguyur wilayah itu, Jumat (17/12/2021).
Berita Terkait
-
Bahas Aset Negara, Dedi Mulyadi Sambangi KPK
-
KDM Tegaskan Alih Fungsi Lahan Jadi Dalang Banjir di Bandung
-
Dedi Mulyadi Datang ke KPK: Ada Apa dengan Sungai dan Hutan Jabar?
-
Pantai-Pantai Menawan di Selatan Jawa Barat, Surga Tersembunyi yang Wajib Dijelajahi
-
Banjir Rendam Kabupaten Bandung, 14 Kecamatan Terdampak
Terpopuler
- 4 Model Honda Jazz Bekas Paling Murah untuk Anak Kuliah, Performa Juara
- 7 Rekomendasi HP RAM 12GB Rp2 Jutaan untuk Multitasking dan Streaming
- 4 Motor Matic Terbaik 2025 Kategori Rp 20-30 Jutaan: Irit BBM dan Nyaman Dipakai Harian
- BRI Market Outlook 2026: Disiplin Valuasi dan Rotasi Sektor Menjadi Kunci
- Pilihan Sunscreen Wardah yang Tepat untuk Umur 40 Tahun ke Atas
Pilihan
-
Timnas Indonesia U-22 Gagal di SEA Games 2025, Zainudin Amali Diminta Tanggung Jawab
-
BBYB vs SUPA: Adu Prospek Saham, Valuasi, Kinerja, dan Dividen
-
6 HP Memori 512 GB Paling Murah untuk Simpan Foto dan Video Tanpa Khawatir
-
Pemerintah Bakal Hapus Utang KUR Debitur Terdampak Banjir Sumatera, Total Bakinya Rp7,8 T
-
50 Harta Taipan RI Tembus Rp 4.980 Triliun, APBN Menkeu Purbaya Kalah Telak!
Terkini
-
Cirebon Darurat! Banjir Rendam 22 Desa, Lebih dari 6.500 Warga Terdampak
-
Rute Eksotis Jakarta-Cianjur Batal Dilayani KA Jaka Lalana, Ternyata Ini Penyebabnya
-
Iwan Suryawan Minta Pejabat Jabar Gugurkan Cuti Massal Nataru, Prioritaskan Siaga Cuaca Ekstrem
-
Pemberdayaan Perempuan Jadi Kunci BRI untuk Menaikkelaskan UMKM
-
Bye-bye Macet Limbangan! Target Tuntas Tol Cigatas Tembus Garut-Tasik 2027