SuaraJabar.id - Sudah dua bulan Wiwin Winarti dikurung oleh keluarganya di sebuah bangunan kayu. Ia pun terpaksa menjalani seluruh aktivitas termasuk makan dan BAB di ruangan berukuran 2,5 x 3 meter tersebut.
Wiwin merupakan mantan yang tinggal di Kampung Pasirbitung, Desa Purabaya, Kecamatan Purabaya, Kabupaten Sukabumi.
Keluarganya mengaku terpaksa mengurung Wiwin dengan alasan Wiwin kerap mengamuk. Wiwin sendiri diduga mengalami gangguan kejiwaan depresi.
Keponakan Wiwin, Nurjaman menyatakan bibinya itu sudah 4 kali berangkat ke negara Arab Saudi untuk mengadu nasib menjadi TKW.
"Pertama dia berangkat tahun 2006, dalam kondisi sehat dan tidak memiliki riwayat sakit apapun. Selama 1 tahun keluarga kehilangan kontak. Baru tahun 2007, kami dapat surat dari RS Polri menyatakan bahwa Wiwin Winarti sudah berada di RS Polri," kata Nurjaman, Senin (27/12/2021).
Di tahun 2007, Wiwin mulai mengalami depresi. Keluarga kemudian mengurung dan berupaya merawat Wiwin di dalam rumah. Uang hasil bekerja menjadi TKW pun habis untuk mengobati Wiwin.
Enam tahun setelah itu, Wiwin pun sehat dan kembali pergi ke Arab Saudi menjadi TKW.
Nurjaman menuturkan, Wiwin berangkat yang keempat kalinya ke Arab Saudi menjadi TKW pada bulan Januari 2020.
Dia Arab Saudi, dia kerja sekitar satu tahun lamanya namun disana depresi yang diderita Wiwin kambuh lagi sehingga dia dirawat di sebuah rumah sakit jiwa di Riyadh.
Baca Juga: Nampak Sederhana, Berjalan Kaki Memiliki Segudang Manfaat Terutama untuk Kesehatan Mental
Sebelum hari raya Idul Fitri 2021, dia dipulangkan dari RSJ Riyadh ke Jakarta dalam kondisi sedikit tenang. Di Jakarta Wiwin sempat di karantina dulu lalu dipulangkan ke Purabaya.
Tiga bulan terakhir ini, depresi yang dialami Wiwin kambuh lagi. Dia kerap mengamuk sehingga membahayakan lingkungan dan orang lain. Maka dari itu keluarga berinisiatif mengurungnya sampai saat ini.
Wiwin merupakan peserta BPJS Kesehatan, namun pembayarannya tidak rutin setiap bulannya. Sehingga saat berobat, pihak keluarga harus membayar secara mandiri.
"Terakhir kemarin pernah berobat ke RSUD Syamsudin, karena BPJS-nya sudah tidak dibayar akhirnya harus membayar Rp 3,5 juta," terangnya.
Nurjaman menyatakan, Wiwin bercerai dengan suaminya pada tahun 2014 dan dia memiliki seorang anak perempuan usia 9 tahun yang kini duduk di kelas 4 SD.
"Wiwin yang diharapkan menjadi tulang punggung keluarga, kini menderita, sedangkan orang tuanya hanya kuli serabutan. Untuk kebutuhan anak sekolahnya dan keluarga, mengandalkan pemberian keluarga," jelas Nurjaman.
Berita Terkait
-
BPJS Watch Ungkap Dugaan Anggota Partai Diloloskan di Seleksi Calon Direksi dan Dewas BPJS
-
Proses Bermasalah, BPJS Watch Duga Ada Intervensi DPR di Seleksi Dewas dan Direksi BPJS 20262031
-
Cristiano Ronaldo Cetak Gol Ke-950, Al-Nassr Kokoh di Puncak Klasemen Saudi Pro League
-
Sarankan Pakai AI, Purbaya Siapkan Rp 20 Triliun untuk Pemutihan BPJS Kesehatan
-
Wacana Pemutihan Tunggakan Iuran BPJS Kesehatan, Apa Syaratnya?
Terpopuler
- Susunan Tim Pelatih Timnas Indonesia U-23 di SEA Games 2025, Indra Sjafri Ditopang Para Legenda
- Diskon Listrik 50 Persen PLN Oktober 2025, Begini Syarat dan Cara Dapat E-Voucher Tambah Daya!
- Shin Tae-yong Batal Comeback, 4 Pemain Timnas Indonesia Bernafas Lega
- 7 Rekomendasi Smartwatch untuk Tangan Kecil: Nyaman Dipakai dan Responsif
- 5 Bedak Padat yang Cocok untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Samarkan Flek Hitam
Pilihan
-
Harga Emas Hari Ini: Galeri 24 dan UBS Sentuh Rp 2,4 Juta di Pegadaian, Antam Nihil!
-
Harga Emas Sabtu 25 Oktober 2025: Antam Masih 'Hilang', UBS dan Galeri 24 Menguat
-
Superkomputer Prediksi Arsenal Juara Liga Champions 2025, Siapa Lawan di Final?
-
Bayar Hacker untuk Tes Sistem Pajak Coretax, Menkeu Purbaya: Programmer-nya Baru Lulus SMA
-
Perbandingan Spesifikasi HONOR Pad X7 vs Redmi Pad SE 8.7, Duel Tablet Murah Rp 1 Jutaan
Terkini
-
Dokter Dikeroyok di Depan Rumah! 5 Pelaku Ditangkap
-
36 Pendaki Ilegal Ini Dihukum Berat!
-
Warga Bantah Pukul Anak Anggota DPRD di Bogor, Wakil Rakyat dari NasDem 'Keukeuh' Buat Laporan
-
Gerakan Rakyat Desak Jokowi Tanggung Jawab Soal Whoosh: Beban Keuangan Merusak Upaya Ekonomi Prabowo
-
Senyum Lebar Heni Mulyani, Mantan Kades di Sukabumi yang Tilep Uang Rakyat Rp500 Juta