SuaraJabar.id - Kabar tak sedap kembali datang dari Jalan Asia Afrika Kota Bandung. Kali ini ada warga yang mengaku mengaku diperas bahkan menjadi korban penganiayaan pembuat tato temporen di daerah itu.
Pengalaman tak menyenangkan warga itu dibagikan oleh akun Instagram @infobandungkota. Dalam unggahan, tampak foto pria korban penganiayaan tukang tato itu mengalami babak belur dan lebam di beberapa bagian wajahnya.
Diceritakan asalmulanya adalah saat seorang warga bernama Wulan Dwi Chantika ( 16 ) berkumpul di area Jalan Asia Afrika bersama teman temannya, Senin ( 2/1/2022 ).
Ia kemudian mendapat tawaran untuk membuat tatto temporer dengan harga Rp 3.000 per cm.
Baca Juga: Bantu Bapak-bapak yang Salah Pakai Masker, Cewek Ini Banjir Pujian
Tertarik dengan tawaran tersebut, Wulan pun bersedia menggunakan jasa tato yang ditawarkan.
"Saya di tatto temporary, di situ saya sama temen saya dia bilang penjelasannya Rp 3.000 per cm, ya sudah saya mau," jelas Wulan seperti kutipan caption akun unggahan @infobandungkota, Rabu (5/1/2022).
Akan tetapi setelah selesai Wulan terkesiap saat si pembuat tato menagih pembayaran sebesar Rp 1 juta rupiah. Angka fantastis yang tak pernah terbayangkan olehnya.
"Ekspektasi saya tidak akan sampai Rp 1 juta begini, masa tato jelek dua hari luntur juga harga hampir Rp 1 juta," jelasnya lagi.
Dijelaskan lebih lanjut, Wulan saat itu hanya membawa uang Rp 100 ribu, kemudian menawarkan gadgetnya sebagai jaminan pengganti pembayaran jasa tatto itu.
Baca Juga: Viral Siswa SMA Mengaji di Kelas Saat Jam Kosong, Warganet: Idaman Banget..
Namun si tukang tatto tak bersedia menerima jaminan gadget tersebut dan lebih memilih menahan Wulan bersama temannya.
" Disitu saya bingung saya cuma pegang 100 ribu dan ada handphone saya sama temen saya biar saya bisa pulang, tapi katanya gak bisa jadi jaminan, disitu saya ditahan tidak boleh pulang sampai satu jam lebih dan saya bingung," ungkap Wulan.
Hingga akhirnya Wulan pun menghubungi ayahnya.
"Saya diam diam nelpon ayah saya terus ayah saya datang ke TKP sama temennya karena emang anak anak tukang tato itu banyakan dan nyolot," ceritanya lagi.
Akan tetapi malang nasib sang ayah, karena begitu tiba dan hendak melakukan negosiasi dengan si pembuat tato, ayahnya justru dikeroyok oleh 20 orang hingga babak belur.
"Di situ ayah saya dipukulin, dihajar pakai helm dan pakai barang sama anak anak tato itu," lanjutnya.
- 1
- 2
Berita Terkait
-
Dicokok usai Viral, Kakek yang Teriaki Wanita Teroris di Halte Transjakarta Ngaku Emosi karena Lapar
-
Persib Bandung Berpisah dengan Edo Febriansyah, Pemain ke-9 yang Dilepas
-
Kontroversi Jam Malam Pelajar di Bandung: Lindungi dari Tawuran atau Objekifikasi?
-
Spesifikasi Rolex GMT-Master II, Jam Tangan yang Kabarnya Jadi Hadiah Timnas Indonesia
-
Bos Inter Milan Sanjung Performa Beckham Putra, Sinyal Bakal Diboyong?
Terpopuler
- 6 Mobil Bekas untuk Keluarga di Bawah Rp50 Juta: Kabin Luas, Cocok untuk Perjalanan Jauh
- 5 Mobil Eropa Bekas yang Murah dan Tahun Muda, Mulai dari Rp60 Jutaan
- 5 Rekomendasi Mobil SUV Bekas Bermesin Gahar tapi Murah: Harga Rp60 Jutaan Beda Tipis dengan XMAX
- Pemain Keturunan Medan Rp 3,4 Miliar Mirip Elkan Baggott Tiba H-4 Timnas Indonesia vs Jepang
- 5 Rekomendasi Motor Listrik Anti Hujan Terbaik 2025: Irit, Stylist, Gemas!
Pilihan
-
Pemain Keturunan Rp 112,98 Miliar Potensi Comeback Gantikan Teman Duet Bek Klub Serie B Lawan Jepang
-
5 Mobil Keluarga Rp70 Jutaan Juni 2025: Kabin Longgar Mesin Bandel, Irit Bahan Bakar
-
Eksklusif dari Jepang: Mulai Memerah, Ini Kondisi Osaka Jelang Laga Timnas Indonesia
-
6 Rekomendasi HP Murah Rp 1 Jutaan dengan NFC Terbaru Juni 2025
-
Timnas Indonesia Cuma Jadi Samsak Uji Coba, Niat Jepang Hanya Ekspermien Taktik dan Pemain
Terkini
-
Terkuak! Dokter Terduga Pemerkosa Pasien Punya Fantasi Seksual Menyimpang
-
Sidang Korupsi Hibah NPCI Jabar: Hasil Audit Perkara Kevin Fabiano Dinilai Cacat Hukum
-
Terdapat 5 Link DANA Kaget Khusus untuk Warga Jabar, Klaim Sekarang Auto Cuan
-
Siap-siap! Lalu Lintas Tol Jabodetabek Meningkat Drastis
-
Indonesia Punya Harapan Baru Atasi Sampah, Ini Alasannya