SuaraJabar.id - Jembatan apung Batujajar Cihampelas alias Jembalas di Kabupaten Bandung Barat (KBB) yang sebelumnya ambruk dipastikan bakal bisa dilalui kendaraan lagi. Dengan catatan, jembatan tersebut sudah diperbaiki sesuai hasil inpeksi dari Pemkab dan DPRD KBB.
Konsultan Perencana Pembangunan Jembalas, Gaston Barus mengatakan, sesuai arahan dari DPRD dan Pemkab Bandung Barat, jembatan yang menghubungkan dua kecamatan tersebut harus diperkuat.
"Dan arus lalu lintasnya diatur lagi. Jadi jangan sampai terlalu ramai yang lewat sehingga menambah beban berat di atas jembatan," kata Gaston pada Kamis (6/1/2022).
Sebelumnya, jembatan apung yang berada di perairan Waduk Saguling tersebut ambruk pada Minggu (2/1/2022). Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut, meskipun sempat ada sepeda motor yang terperosok.
Gaston mengatakan, pihaknya hingga saat ini masih melakukan perbaikan pada satu seksi jembatan yang patah dengan memperkuat ponton dari drum yang menopang jembatan serta menambah ikatan pada bagian jembatan agar tak terbawa arus hingga konstruksinya patah lagi.
"Sampai saat ini masih melakukan perbaikan dan belum bisa dilalui. Kita memperkuat ponton dari drum supaya tidak terbawa arus lagi seperti kemari, lalu bagian jembatan kita ikat ke tanah," ungkap Gaston.
Pihaknya juga bakal menambah CCTV di beberapa titik jembatan serta perahu karet sebagai langkah pengamanan. Dengan demikian pengguna jembatan bakal merasa lebih aman saat melalui jembatan tersebut.
"Jadi itu semua sebagai antisipasi dan pengamanan untuk pengguna jembatan. Intinya kita perkuat semua termasuk penambahan tiga perahu karet dan tali pengaman jembatan dari eceng gondok," jelas Gaston.
Sebelumnya, Kepala Bidang Jalan dan Jembatan pada Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang Kabupaten Bandung Barat Aan Sopian mengungkapkan, penyebab utama ambruknya jembatan apung yang berada di perairan Waduk Saguling itu dikarenakan adanya ada pergeseran pada konstruksi yang mengakibatkan kayu penyangga jembatan patah.
Baca Juga: Kota Bandung Disebut Beruntung Meski Dekat dengan Sesar Lembang, Ini Alasannya
"Penyebab utama insiden tersebut adalah jembatan dibangun pada saat debit air kecil. (Kemudian saat) Kondisi pada saat kejadian debit air naik cukup besar, sehingga ada pergeseran pada konstruksi yang mengakibatkan kayu penyangga jembatan patah," ungkap Aan.
Kontributor : Ferrye Bangkit Rizki
Berita Terkait
-
Detik-detik Jembatan Hongqi Hancur, Biaya Proyek Habiskan Dana Rp 21 M
-
Misteri Keracunan MBG di Bandung Barat Terkuak: BGN Pastikan Bukan Air, Ini Biang Keladinya
-
Pembangunan Jembatan Asthara Skyfront City Dimulai, Hubungkan Dua Wilayah Tangerang
-
Hujan Deras Sebabkan Jalan Nasional di Ciamis Amblas
-
Suara Eks Dirut ASDP Bergetar di Sidang Korupsi, Pleidoi Personal Soal Keluarga
Terpopuler
- Erick Thohir Umumkan Calon Pelatih Baru Timnas Indonesia
- 4 Daftar Mobil Kecil Toyota Bekas Dikenal Ekonomis dan Bandel buat Harian
- Bobibos Bikin Geger, Kapan Dijual dan Berapa Harga per Liter? Ini Jawabannya
- 6 Rekomendasi Cushion Lokal yang Awet untuk Pekerja Kantoran, Makeup Anti Luntur!
- 5 Lipstik Transferproof untuk Kondangan, Tidak Luntur Dipakai Makan dan Minum
Pilihan
-
Fakta-fakta Gangguan MRT Kamis Pagi dan Update Penanganan Terkini
-
5 Mobil Bekas Pintu Geser Ramah Keluarga: Aman, Nyaman untuk Anak dan Lansia
-
5 Mobil Bekas di Bawah 100 Juta Muat hingga 9 Penumpang, Aman Bawa Barang
-
Pakai Bahasa Pesantren! BP BUMN Sindir Perusahaan Pelat Merah Rugi Terus: La Yamutu Wala Yahya
-
Curacao dan 10 Negara Terkecil yang Lolos ke Piala Dunia, Indonesia Jauh Tertinggal
Terkini
-
Diduga Rampas Sertifikat Jaminan Utang Rp500 Juta, Kades di Bekasi Terancam Dipolisikan
-
BRI Group Catat Lonjakan Tabungan Emas 13,7 Ton, Bukti Penguatan Ekosistem Bullion Nasional
-
Pengadilan Menangkan Konsumen, Perintahkan Dua Jam Tangan RM Senilai Rp 80 Miliar Diserahkan
-
BRI Peduli Hadirkan RVM di KOPLING 2025 untuk Edukasi dan Pengurangan Sampah Plastik
-
Kepala Sekolah di Bekasi 'Dipaksa' Belajar Mendalam: Nasib Pendidikan Jawa Barat Ditentukan