2. Jenis Ekuitas
- Ekuitas Pemegang Saham: Seluruh jumlah uang yang akan dikembalikan kepada pemegang saham apabila seluruh aset yang dimiliki perusahaan dilikuidasi dan seluruh utang dibayarkan. Ekuitas ini menjadi penentu keadaan keuangan perusahaan dan menjadi nilai dari perusahaan.
- Ekuitas Rumah: Nilai dari rumah yang dikurangi dengan jumlah utang hipoteknya. Ekuitas rumah sangat penting, terutama bagi Anda yang akan membeli atau menjual rumah.
- Ekuitas Pemilik Perusahaan: Serupa dengan ekuitas pemegang saham, tapi ada hal yang membedakan, yakni keuntungan pada ekuitas pemilik selanjutnya akan diterapkan di berbagai usaha yang tidak masuk ke dalam bursa efek. Seluruh keuntungannya akan masuk ke dompet pribadi pemilik usaha, sehingga nilai ekuitasnya pun merupakan nilai modal dari pemilik usaha itu sendiri.
Baca Juga: Dukung Pemulihan Ekonomi Akibat Pandemi, Program Sejuta Rumah 2021 Capai 1.105.707 Unit
- Pembiayaan Ekuitas: Sebuah perusahaan yang dikatakan sukses namun tidak mendatangkan profit yang berarti, pembiayaan ekuitasnya bisa dilakukan sebagai salah satu cara untuk mencari modal. Saham perusahaan dapat dijual ke investor dan hasil pembiayaannya dapat dipakai untuk mengembangkan perusahaan.
3. Unsur Ekuitas
Setiap perusahaan wajib mengatur nilai ekuitasnya secara baik dan rinci. Ini bisa dilakukan dengan cara mencatat setiap aset yang dimiliki dan kewajiban yang ada. Agar tidak defisit, nilai ekuitas harus lebih besar dibanding dengan nilai liabilitas atau jumlah kewajibannya. Ada beberapa unsur ekuitas yang perlu diketahui, beberapa di antaranya adalah:
- Modal yang disetor
Unsur ini merupakan jumlah uang yang disetorkan oleh para pemegang saham dan dibagi lagi menjadi dua golongan, yaitu modal saham yaitu jumlah dari nilai saham yang ada serta Agio atau Disagio Saham yaitu selisih jumlah setoran pemegang saham dengan jumlah nilai sahamnya. Agio sendiri merupakan selisih di atas nominal dan disagio adalah kebalikannya.
Baca Juga: Sistem Ekonomi Campuran, Pengertian Hingga Kelebihan dan Kekurangannya
- Keuntungan yang tidak dibagi
Berita Terkait
-
Hingga Akhir Maret 2025, BRI Salurkan KUR Senilai Rp42,23 Triliun: Dorong Ekonomi Kerakyatan
-
Romy PPP: Kebijakan Trump Jadi Biang Kerok Badai Ekonomi Global!
-
Mahasiswa Resah Lihat Situasi Ekonomi era Prabowo, Sindir dengan Bagi-bagi Beras ke Rakyat
-
Komisi XI Yakin Sri Mulyani Mampu Selamatkan Ekonomi Nasional di Tengah Ketidakpastian Global
-
Makin Melorot, Bank Dunia Turunkan Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Indonesia 2025 Jadi 4,7 Persen
Terpopuler
- Selamat Tinggal Jordi Amat
- Sosok Pengacara Paula Verhoeven, Adabnya di Podcast Jadi Perbincangan
- Mobil Bekas Eropa Murah di Bawah Rp50 Juta, Ini Rekomendasinya Lengkap dengan Spesifikasi dan Pajak
- Daftar Kode Redeem FF Token SG2 Terbaru, Lengkap Sepanjang April 2025
- 12 Potret Rumah Mewah Luna Maya: Usung Modern Tropis, Pakai Listrik 33 Ribu Watt
Pilihan
-
Momen Langka! Pemain Keturunan Maluku Jewer Kapten Timnas Indonesia di Serie A
-
Hasil BRI Liga 1: Gol Sho Yamamoto Bawa Persis Solo Jungkalkan Persita
-
7 Rekomendasi Produk Make Up Lokal BPOM, Murah dengan Kualitas Terbaik
-
Siswa Nakal Jabar 'Disekolahkan' di Barak Militer, Program Mulai Digelar Mei 2025!
-
12 Rekomendasi Mobil Bekas di Bawah Rp100 Juta, Kondisi Oke Tak Bebani Cicilan
Terkini
-
Coffee Shop di Solo Ini Sekarang Go Global Berkat BRI, Simak Pengalamannya
-
Siswa Nakal Jabar 'Disekolahkan' di Barak Militer, Program Mulai Digelar Mei 2025!
-
Malam Kelam Cisujen Sukabumi, Suara Tembakan Renggut Nyawa Petani di Saung Ilalang
-
BRI Pacu UMKM Tumbuh dengan KUR, Fokus Kepada Sektor Pertanian
-
Kamandalu Ashitaba Go Global, BRI UMKM EXPO(RT) 2025 Jadi Gerbang Pasar Internasional