SuaraJabar.id - Politikus PDI Perjuangan Arteria Dahlan menjadi sorotan usai meminta Jaksa Agung memecat Kepala Kejaksaan Tinggi atau Kajati Jawa Barat karena berbicara menggunakan Bahasa Sunda saat rapat kerja dengan Komisi III DPR RI beberapa waktu lalu.
Menanggapi permintaan Politikus PDI Perjuangan itu, Dosen Antropologi FISIP Universitas Padjadjaran (Unpad) Ira Indrawardana mengatakan permintaan Arteria dahlan terlalu berlebihan.
Pasalnya kata Ira, Menurutnya penggunaan bahasa daerah dalam rapat pun bukan sesuatu yang harus dipermasalahkan.
"Bahasa adalah identitas suatu bangsa termasuk etnik. Identitas suatu bangsa atau etnik berkaitan dengan harga diri, jatidiri, peradaban, kehormatan dan kebanggaan suatu bangsa atau etnik tertentu. Penggunaan bahasa dalam berbagai ruang sejatinya tidak perlu dipermasalahkan, yang karena itu perlu adanya empati dan edukasi yang paus dalam berbahasa," ujar Ira dikutip dari Ayobandung.com-jejaring Suara.com, Selasa (18/1/2022).
Bahkan menurutnya, ada suatu pendapat justru semakin banyak penguasaan atas berbagai bahasa akan menjadikan seseorang menjadi lebih luas wawasan pengetahuan, pemahaman budaya dan bijak dalam bersikap dan bertutur kata.
Ditambah lagi, bahasa sebagai alat atau media komunikasi merupakan hal penting dalam mengekspresikan suatu ide, gagasan, pandangan, pengetahuan, perasaan dan hal-hal lain sehagaimana setiap bahasa itu berada sebagai "jembatan relasi" sosial dan budaya.
"Oleh karena itu sikap yang antipati bahkan meleecehkan suatu bahasa sesungguhnya adalah sikap arogan dan kurangnya wawasan pengetahuan," kata pria yang juga menjabat sebagai Koordinator Paguyuban Kerukunan Umat dan Adat Nusantara (PAKUAN) itu.
Ia mengatakan, dalam acara formal sekalipun kita sering melihat pada perhelatan besar para tokoh dunia atau para pemimpin negara berorasi menggunakan bahasa asal bangsanya.
Hal itu tidak menjadi masalah yang urgen. Hal demikian justru menjadi gambaran kekayaan budaya antar bangsa dan antar negara.
Bahkan kalau dikaji dari sisi religiositas, keberadaan manusia dan budayanya, yang di dalamnya meliputi bahasa budaya (bangsanya tersebut) merupakan hakikat pemberian atau ciptaan Tuhan Sang Maha Pencipta. Artinya keragaman bahasa merupakan kehendak kodrat budaya atas kuasa Sang Maha Pencipta.
Oleh karena itu jika ada manusia yang dengan sengaja menghilangkan, menghina, mendiskriminasi atau bahkan menyingkirkan orang lain dengan dalih perbedaan bahasa, mengganggap bahasa budaya orang lain lebih hina atau rendah, maka secara hakikat pula manusia itu tidak menyadari akan kekuasaan dan kehendak Sang Maha Kuasa.
"Alih-alih berusaha belajar dan memahami, tapi malah menghina, merendahkan bahkan merugikan pihak orang atau komunitas pengguna bahasa yang dicemarkannya, apalagi hal tersebut, sebagaimana akhir-akhir ini sedang beredar kasus anggota dewan dari salah satu partai nasionalis, sebagai penghinaan terhadap entitas budaya masyarakat dan Tuhan Sang Pencipta entitas masyarakat dan budaya bangsa tersebut," papar Ira.
Ia menegaskan, dalam konteks kasus Arteria Dahlan, menghina bahasa Sunda yang nota Bene merupakan bagian dari kekayaan dan jatidiri bangsa Indonesia, maka berarti menghina eksistensi kebangsaan dan Budaya bangsa.
Tag
Berita Terkait
-
Hasto Kristiyanto Bocorkan Kapan Pengurus Baru PDIP Didaftarkan, Singgung Momentum Tepat
-
Persib hingga Dewa United Bisa Datangkan Shin Tae-yong? Ini Syaratnya
-
Profil Tiga Klub Lawan Persib Bandung di AFC Champions League Two Musim 2025/2026
-
Bek Persib Frans Putros Siap Memberikan yang Terbaik di Fase Grup ACL Two 2025/2026
-
Misi Berat Persib di Kandang Persijap: Bisa Pulang Bawa Poin?
Terpopuler
- Kata-kata Miliano Jonathans Tolak Timnas Indonesia
- Mpok Alpa Siapanya Raffi Ahmad? Selalu Dibela Sampai Akhir Hayat
- Innalillahi, Komedian Mpok Alpa Meninggal Dunia
- Dulu Dihujat karena Biaya Persalinan Dibantu Raffi Ahmad, Rupanya Mpok Alpa Punya Cerita Memilukan
- Kapan Kenaikan Gaji PNS 2025? Ini Skema, Jadwal, dan Fakta Resminya
Pilihan
-
Debit Manis Shayne Pattynama, Buriram United Menang di Kandang Lamphun Warrior
-
PSIM Yogyakarta Nyaris Kalah, Jean-Paul van Gastel Ungkap Boroknya
-
Cerita Awal Alexander Isak, Zlatan Baru yang Terasingkan di Newcastle United
-
Di Balik Gemerlap Kemerdekaan: Veteran Ini Ungkap Realita Pahit Kehidupan Pejuang yang Terlupakan
-
Daftar 5 HP Android Punya Kamera Setara iPhone, Harga Jauh Lebih Murah
Terkini
-
Warga Cirebon Akan Demo Kenaikan Pajak PBB ? Ini Himbauan Kapolres
-
4 Fakta Penahanan Guru Ngaji yang Cabuli 9 Gadis di Puncak
-
Topeng Pengobatan Alternatif, Terungkap Modus Guru Ngaji Diduga Cabuli 9 Santriwati Sejak 2015
-
APBD Jabar Disahkan Pincang! 5 Fakta di Balik Aksi Boikot PDIP Gara-gara Dana Pesantren
-
Geger APBD Jabar! PDIP Boikot Paripurna, Tuding Janji Bantuan Pesantren Dikhianati Dedi Mulyadi