SuaraJabar.id - Seorang pekerja migran asal Cianjur bernama Yuli Budiarti (45) dilaporkan telah hilang kontak dengan keluarganya selama 17 tahun.
Dari keterangan anak kandung pekerja migran Mutia Angelia (21), Yuli terakhir kali diketahui bekerja di Hongkong.
Mutia berharap pemerintah dapat memberikan bantuan untuk menemukan ibunya untuk dipulangkan ke Indonesia.
"Ibu saya berangkat tahun 2005, melalui perusahaan penyalur tenaga kerja di Jakarta, setelah 7 bulan bekerja tidak pernah memberikan kabar. Waktu itu, umur saya baru empat tahun, saya tahu dari nenek kalau ibu bekerja di Hongkong," kata Mutia, Selasa (18/1/2022) dikutip dari Antara.
Selama belasan tahun, ungkap Mutia, dia dan suaminya berusaha mencari keberadaan ibunya yang diketahui bekerja sebagai asisten rumah tangga di negara tersebut, namun hingga kini upaya tersebut belum membuahkan hasil sehingga pihaknya meminta bantuan ke Kantor Astakira Pembaharuan Cianjur.
"Kami berharap dapat segera mengetahui keberadaan ibu dan segera dipulangkan ke Cianjur. Kami juga mencoba mencari di media sosial, perusahaan jasa yang memberangkatkan sampai pihak sponsor, namun belum ada titik terang, " katanya.
Karena itu, pihaknya mendatangi Asosiasi Tenaga Kerja Indonesia Raya Pembaharuan Cianjur.
Ketua Astakira Pembaharuan Cianjur Ali Hildan mengatakan pihaknya sudah menerima laporan terkait pekerja migran asal Cianjur, yang hilang kontak selama 17 tahun dari anak kandungnya, dan pihaknya akan berkoordinasi dengan Disnakertrans Cianjur dan instansi terkait di pusat.
"Kami akan berupaya untuk menemukan Yuli yang terakhir diketahui bekerja di Hongkong. Kami akan berkoordinasi dengan dinas terkait di Pemkab Cianjur, hingga kementerian untuk menemukan keberadaannya," katanya.
Selama ini, tambah dia, pihaknya banyak mendapat laporan yang sama, bahkan lebih lama dari keluarga Yuli. Pihaknya berharap dengan kordinasi lintas sektoral hingga kedutaan dapat menemukan titik terang keberadaan pekerja migran tersebut.
Berita Terkait
-
Eksploitasi Pekerja di Taiwan Mengincar WNI, Modus Iming-iming Gaji Besar
-
Kementerian P2MI Paparkan Kemajuan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia di Hadapan Komite PBB
-
Update Tragedi Kebakaran Hong Kong: 125 WNI Selamat, Kemlu Masih Cari 5 Orang yang Hilang
-
KP2MI Perkuat Sinergi dengan Lembaga Pusat dan Daerah untuk Tingkatkan Perlindungan Pekerja Migran
-
TKI Asal Temanggung Hilang Selama 20 Tahun di Malaysia, Ahmad Luthfi Pastikan Kondisinya Aman
Terpopuler
- 4 Sepatu Lokal Senyaman On Cloud Ori, Harga Lebih Terjangkau
- 5 Body Lotion Niacinamide untuk Cerahkan Kulit, Harganya Ramah Kantong Ibu Rumah Tangga
- Menguak PT Minas Pagai Lumber, Jejak Keluarga Cendana dan Konsesi Raksasa di Balik Kayu Terdampar
- 5 HP Murah Terbaik 2025 Rekomendasi David GadgetIn: Chip Mumpuni, Kamera Bagus
- 55 Kode Redeem FF Terbaru 9 Desember: Ada Ribuan Diamond, Item Winterlands, dan Woof Bundle
Pilihan
-
4 Rekomendasi HP 5G Murah Terbaik: Baterai Badak dan Chipset Gahar Desember 2025
-
Entitas Usaha Astra Group Buka Suara Usai Tambang Emas Miliknya Picu Bencana Banjir Sumatera
-
PT Titan Infra Sejahtera: Bisnis, Profil Pemilik, Direksi, dan Prospek Saham
-
OJK: Kecurangan di Industri Keuangan Semakin Canggih
-
PT Tusam Hutani Lestari Punya Siapa? Menguasai Lahan Hutan Aceh Sejak Era Soeharto
Terkini
-
Sindiran Menohok Dedi Mulyadi Pasca Banjir Bandang: Belanda Tinggalkan Gedung Kokoh, Kita Apa?
-
Perintah Keras Wagub Jabar untuk Polisi: Tangkap Pemuda Penghina Sunda!
-
Lupakan Jokes Planet Lain: 5 Hidden Gem Wisata Alam dan Kuliner Kota Bekasi untuk Libur Akhir Tahun
-
Wakil Wali Kota Erwin dan Rendiana Awangga Dicekal Bepergian Usai Jadi Tersangka Korupsi
-
Bukan Bank Biasa, Intip Fondasi Digital BRI yang Mampu Jangkau Wilayah 3T