Scroll untuk membaca artikel
Ari Syahril Ramadhan
Rabu, 19 Januari 2022 | 05:30 WIB
Mutia Angelia warga Kecamatan Gekbrong, Cianjur, Jawa Barat, kehilangan kontak dengan ibunya sejak berumur empat tahun, berharap mendapat bantuan pemerintah. [Ahmad Fikri/Antara]

SuaraJabar.id - Seorang pekerja migran asal Cianjur bernama Yuli Budiarti (45) dilaporkan telah hilang kontak dengan keluarganya selama 17 tahun.

Dari keterangan anak kandung pekerja migran Mutia Angelia (21), Yuli terakhir kali diketahui bekerja di Hongkong.

Mutia berharap pemerintah dapat memberikan bantuan untuk menemukan ibunya untuk dipulangkan ke Indonesia.

"Ibu saya berangkat tahun 2005, melalui perusahaan penyalur tenaga kerja di Jakarta, setelah 7 bulan bekerja tidak pernah memberikan kabar. Waktu itu, umur saya baru empat tahun, saya tahu dari nenek kalau ibu bekerja di Hongkong," kata Mutia, Selasa (18/1/2022) dikutip dari Antara.

Baca Juga: 20 Tahun Berpisah, Neti Akhirnya Kembali Bertemu Keluarga di Sekadau, Sempat Disekap dan Dipaksa Jadi Pekerja Prostitusi

Selama belasan tahun, ungkap Mutia, dia dan suaminya berusaha mencari keberadaan ibunya yang diketahui bekerja sebagai asisten rumah tangga di negara tersebut, namun hingga kini upaya tersebut belum membuahkan hasil sehingga pihaknya meminta bantuan ke Kantor Astakira Pembaharuan Cianjur.

"Kami berharap dapat segera mengetahui keberadaan ibu dan segera dipulangkan ke Cianjur. Kami juga mencoba mencari di media sosial, perusahaan jasa yang memberangkatkan sampai pihak sponsor, namun belum ada titik terang, " katanya.

Karena itu, pihaknya mendatangi Asosiasi Tenaga Kerja Indonesia Raya Pembaharuan Cianjur.

Ketua Astakira Pembaharuan Cianjur Ali Hildan mengatakan pihaknya sudah menerima laporan terkait pekerja migran asal Cianjur, yang hilang kontak selama 17 tahun dari anak kandungnya, dan pihaknya akan berkoordinasi dengan Disnakertrans Cianjur dan instansi terkait di pusat.

"Kami akan berupaya untuk menemukan Yuli yang terakhir diketahui bekerja di Hongkong. Kami akan berkoordinasi dengan dinas terkait di Pemkab Cianjur, hingga kementerian untuk menemukan keberadaannya," katanya.

Baca Juga: Pertama di Cianjur, Usai Divaksin Murid PAUD Sempat Kejang-kejang Hingga Akhirnya Meninggal Dunia

Selama ini, tambah dia, pihaknya banyak mendapat laporan yang sama, bahkan lebih lama dari keluarga Yuli. Pihaknya berharap dengan kordinasi lintas sektoral hingga kedutaan dapat menemukan titik terang keberadaan pekerja migran tersebut.

Load More