Scroll untuk membaca artikel
Ari Syahril Ramadhan
Sabtu, 22 Januari 2022 | 14:05 WIB
Suasana rumah duka di Kampung Selajambe, Desa Selajambe, Kecamatan Cisaat, Kabupaten Sukabumi. Anak berusia 12 tahun asal Kampung Citamiang RT 05/01, Desa Citamiang, Kecamatan Kadudampit,meninggal dunia setelah beberapa hari sebelumnya disuntik vaksin di sekolahnya. [Sukabumiupdate.com]

SuaraJabar.id - Seorang anak berinisal MD (11 tahun) warga Kabupaten Sukabumi meninggal dunia kurang lebih satu pekan usai mengikuti vaksinasi COVID-19 dosis pertama di sekolahnya pada Sabtu (22/1/2022) lalu.

Menanggapi hal tersebut, Kepala Dinas Kabupaten Sukabumi, Rika Mutiara Sukanda mengatakan MD meninggal disebabkan oleh Syok Septik, yakni kondisi mengancam jiwa yang disebabkan oleh infeksi lokal maupun seluruh sistem parah dan segera memerlukan bantuan medis.

“Berdasarkan hasil investigasi yang dilakukan, didapati kesimpulan bahwa penyebab kematian Anak adalah Syok Septik akibat Sepsis yang diderita anak,” ungkap Rika dikutip dari Sukabumiupdate.com--jejaring Suara.com, Sabtu (22/1/2022).

Ia menjelaskan, Sepsis merupakan sebuah kondisi dimana kuman telah menyebar ke seluruh tubuh lalu merusak organ dan sistem yang ada di dalam tubuh seseorang. Adapun penyebab Sepsis pada Anak salah satunya yaitu diare.

Baca Juga: Diduga Suntikkan Vaksin Kosong ke Siswa SD, Nakes di Medan Diperiksa Polisi

"Bukan karena imunisasi, tetapi koinsiden (kesamaan dari peristiwa-peristiwa atau keadaan yang tidak memiliki hubungan sebab akibat yang jelas satu sama lain, red)," kata dia.

Rika menghimbau kepada masyarakat untuk tetap tenang dan tidak terpengaruh isu atau kabar yang tidak bisa dipertanggungjawabkan kebenarannya.

Diberitakan sebelumnya, MD meninggal pasca kurang lebih sepekan mengikuti vaksinasi dosis pertama di sekolahnya pada Sabtu, (15/1/2022) lalu.

MD telah melewati proses screening ketat sesuai SOP oleh tim vaksinator sebelum mendapat suntikan Vaksin Covid-19.

Dalam hasil screening tidak ditemukan adanya kendala dan masalah kesehatan, sehingga almarhum pada saat itu layak untuk divaksin.

Baca Juga: Tingkatkan Cakupan Vaksinasi, Austria Bagikan Vocer Lotre Bagi Para Peserta

Load More