SuaraJabar.id - Gelombang aksi yang digelar masyarakat Sunda untuk mendesak agar Politikus PDP Perjuangan Arteria Dahlan dipecat sebagai anggota DPR RI terus berjalan.
Di Kota Bandung, massa yang berasal dari Paguyuban Seniman Jawa barat bersama elemen Kesundaan lainnya menggeruduk Gedung Sate pada Selasa (25/1/2022).
Massa aksi menilai permintaan maaf Arteria Dahlan tidaklah cukup. Ia harus menerima hukuman yang setimpal atas pernyataannya terkait Bahasa Sunda.
"Menurut kami Arteria Dahlan minta maaf tidaklah cukup. Ini sudah terlalu mendalam menyakiti orang Sunda," kata Ketua Paguyuban Seniman Jawa Barat Nace Permana di lokasi aksi.
Tak hanya menyoalkan pernyataan kontroversi Arteria Dahlan, Nace Permana juga menyinggung pernyataan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil seusai Arteria Dahlan minta maaf kepada masyarakat Jawa Barat, khususnya masyarakat Sunda pada Kamis, 20 Januari 2022 lalu.
Menurut Nace, ketika Arteria Dahlan minta maaf, Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Barat menganggap semua persoalan yang ditimbulkan oleh Anggota DPR RI tersebut selesai dan tidak ada tindak lanjut lebih jauh.
"Ini seluruh masyarakat Sunda yang ada di Jawa Barat merasa sakit hati. Harusnya Gubernur sebagai pimpinan di Jawa Barat, lebih kenceng mendorong supaya Arteria Dahlan dipecat dan Arteria Dahlan dipenjara," jelas Nace.
"Kami harus mengadu ke siapa lagi kalau Gubernurnya lama seperti ini. Saya berpesan, tolong Kang Emil dan Kang Uu, tolonglah kalau Anda merasa sebagai pimpinan daerah, kami ini rakyat panas-panasan, kami bergerak tiap Kabupaten/Kota, harusnya Anda lebih kencang mewakili kami menyuarakan atas sakit hatinya orang Sunda yang ada di Jawa Barat," tegasnya.
Sebelumnya, Ketua Gerakan Pilihan Sunda (Gerpis), Andri Kantaprawira menyebut pernyataan Arteria Dahlan minta maaf tidaklah logis.
Baca Juga: Aktivis Nico Silalahi Beri Pesan Menohok kepada Ruhut Sitompul: Berhentilah Jadi Penjilat
Menurut Andri, pernyataan Arteria Dahlan minta maaf belum jelas arahnya ke mana, sehingga terkesan Anggota Komisi III DPR RI tersebut tidak merasa bersalah dan menyesal atas pernyataan kontroversinya beberapa waktu lalu.
"Karena (permintaan maaf Arteria Dahlan) merasa dia memelintir dan ngomongnya ke mana-mana. (Bawa-bawa) Sunda Empire, satu-dua jaksa itu Sunda Empire, itu, kan tidak logis," kata Andri, Senin (25/1/2022).
"Padahal, Sunda Empire bukan orang Sunda. Sunda Empire itu orang Brebes dan orang Aceh," tambahnya.
Dengan begitu, pihaknya menegaskan tetap akan maju melaporkan Arteria Dahlan ke Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD) pada Rabu, 26 Januari 2022 besok, demi mencari kebenaran dan keadilan.
Karena menurutnya, cara Arteria Dahlan dalam menyelesaikan kegaduhan yang diperbuatnya, jauh dari Adat dan Budaya Sunda menyelesaikan masalah.
Terlebih, lanjut Andri, Arteria Dahlan sempat menantang Gubernur Jabar, Ridwan Kamil, ketika ditegur oleh mantan Wali Kota Bandung tersebut untuk meminta maaf kepada masyarakat Sunda.
Tag
Berita Terkait
-
Zara Genap 21 Tahun, Atalia Praratya: Kamu Alasan Mamah Sekuat Hari Ini
-
Dedi Mulyadi Menangis Minta Maaf: Ini Adalah Dosa Besar..
-
Tantang Eks Klubnya Selangor FC, Bojan Hodak: Persib Tak Akan Mundur
-
Hasto Kristiyanto Bocorkan Kapan Pengurus Baru PDIP Didaftarkan, Singgung Momentum Tepat
-
5 Pemain Termahal Bangkok United, Ada yang Hampir 3 Kali Lipat Nilai Pasar Marc Klok
Terpopuler
Pilihan
-
Profil Riccardo Calafiori, Bek Arsenal yang Bikin Manchester United Tak Berkutik di Old Trafford
-
Breaking News! Main Buruk di Laga Debut, Kevin Diks Cedera Lagi
-
Debut Brutal Joan Garcia: Kiper Baru Barcelona Langsung Berdarah-darah Lawan Mallorca
-
Debit Manis Shayne Pattynama, Buriram United Menang di Kandang Lamphun Warrior
-
PSIM Yogyakarta Nyaris Kalah, Jean-Paul van Gastel Ungkap Boroknya
Terkini
-
Dua "Dosa Besar" Pemerintah yang Diungkap Dedi Mulyadi di HUT RI
-
Warga Cirebon Akan Demo Kenaikan Pajak PBB ? Ini Himbauan Kapolres
-
4 Fakta Penahanan Guru Ngaji yang Cabuli 9 Gadis di Puncak
-
Topeng Pengobatan Alternatif, Terungkap Modus Guru Ngaji Diduga Cabuli 9 Santriwati Sejak 2015
-
APBD Jabar Disahkan Pincang! 5 Fakta di Balik Aksi Boikot PDIP Gara-gara Dana Pesantren