SuaraJabar.id - Sejumlah mahasiswa Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) Bandung memblokade Jalan Setiabudi, Kota Bandung, Selasa (25/1/2022). Aksi demonstrasi ini dilakukan sebagai protes atas uang kuliah yang mereka nilai mahal.
Mahasiswa menuntut agar pihak kampus meninjau ulang biaya kuliah. Disebutkan, banyak mahasiswa yang terancam putus kuliah karena tak mampu membayar tagihan semesternya.
Di tengah jalan, mahasiswa berantai membentuk lingkaran. Sebabnya, arus lalulintas di depan kampus UPI pun beberapa saat sempat lumpuh.
Dengan melakukan blokade jalan, massa mahasiswa ingin memberikan sinyal kuat bahwa mereka tidak main-main dalam memperjuangkan tuntutannya.
"Kami memblokade jalan untuk memberikan sinyal kepada pihak UPI bahwa aksi protes ini tidak main-main, bukan aksi anak kecil. Ini aksi kami yang sadar terkait kampus UPI yang bobrok dan tidak baik-baik saja," ungkap seorang mahasiswa.
Suara lain disampaikan Muhamad Pebriansah, mahasiswa Fakultas Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial. Ia mengaku tidak terdampak secara langsung, tetapi menurut pengakuannya ada sekitar 10 mahasiswa se-fakultas yang telah diminta mengundurkan diri karena tak sanggup membayar uang kuliah. Maka, Febriansyah pun memilih untuk bersolidaritas.
"Tujuan aksi kita, Aliansi Mahasiswa UPI, adalah suatu respon dari audiensi yang tidak menghasilkan apa-apa, tuntutan kami ditolak mentah-mentah, tidak ada narasi apapun yang diberikan pihak rektorat UPI," katanya kepada suara.com di lokasi.
Secara lengkap, tuntutan-tuntutan mahasiswa adalah transparansi biaya tunggal kuliah (BKT), verifikasi ulang UKT, keringanan uang pangkal, relaksasi dan pengaktifan kembali mahasiswa non-aktif, relaksasi UKT bagi mahasiswa semester 9 ke atas, bantuan pembayaran UKT, relaksasi yang pangkal, serta perbaikan layanan kampus secara umum.
Selain menuntut agar uang kuliah bisa lebih murah, Pebriansyah juga menuntut transparansi besaran UKT. Selama ini, diakui Pebriansah, mahasiswa tidak pernah tahu bagaimana hitungan pihak kampus dalam menentukan besaran biaya kuliah mahasiswa.
Baca Juga: Geger! Warga Pegalongan Banyumas Blokade Jalan ke TPA Gunung Cunil, Alasannya Bikin Merinding
"Kami sendiri tidak pernah tahu apa yang menjadikan UKT kita masuk ke Rp 4,3 juta atau Rp 1 juta. Tidak ada transparansinya. Sempat ditanyakan tapi kami tidak mendapatkan jawaban. Pihak kampus dalih itu rahasia dapur UPI," katanya.
"Kami tidak menerima alasan itu karena menurut kami itu masuk dalam pelayanan kampus terkait keterbukaan informasi untuk mahasiswa," katanya lagi.
Pantauan suara.com di lokasi, massa mahasiswa sudah membubarkan diri secara damai pada pukul 17.20 WIB. Selama aksi, demontrasi berlangsung kondusif.
Dalam orasinya, mahasiswa menegaskan bahwa aksi serupa sangat mungkin terus diulang selama tak ada respon baik dari pihak kampus.
Kontributor : M Dikdik RA
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- Susunan Tim Pelatih Timnas Indonesia U-23 di SEA Games 2025, Indra Sjafri Ditopang Para Legenda
- Gugat Cerai Hamish Daud? 6 Fakta Mengejutkan di Kabar Perceraian Raisa
- Pria Protes Beli Mie Instan Sekardus Tak Ada Bumbu Cabai, Respons Indomie Bikin Ngakak!
- 7 Sunscreen yang Wudhu Friendly: Cocok untuk Muslimah Usia 30-an, Aman Dipakai Seharian
- 19 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 23 Oktober 2025: Pemain 110-113, Gems, dan Poin Rank Up Menanti
Pilihan
-
Harga Emas Sabtu 25 Oktober 2025: Antam Masih 'Hilang', UBS dan Galeri 24 Menguat
-
Superkomputer Prediksi Arsenal Juara Liga Champions 2025, Siapa Lawan di Final?
-
Bayar Hacker untuk Tes Sistem Pajak Coretax, Menkeu Purbaya: Programmer-nya Baru Lulus SMA
-
Perbandingan Spesifikasi HONOR Pad X7 vs Redmi Pad SE 8.7, Duel Tablet Murah Rp 1 Jutaan
-
Di GJAW 2025 Toyota Akan Luncurkan Mobil Hybrid Paling Ditunggu, Veloz?
Terkini
-
Senyum Lebar Heni Mulyani, Mantan Kades di Sukabumi yang Tilep Uang Rakyat Rp500 Juta
-
Keajaiban di Balik Insiden KA Purwojaya Anjlok di Bekasi: 232 Penumpang Dipastikan Selamat!
-
Janji Nikah dan Hadiah Palsu! Guru Honorer Pembina Seni di Sukabumi Malah Jadi Predator Anak
-
Aneh tapi Nyata! Cari Rezeki di Lahan Sendiri, Dua Warga Sukabumi Malah Terancam Denda Rp100 Miliar
-
Dedi Mulyadi Ingin Bertemu Menteri Purbaya: Kayak Ketemu Pacar Aja!