SuaraJabar.id - Pelaksana Tugas (Plt) Wali Kota Bandung, Yana Mulyana mengatakan ketersediaan oksigen di Kota Bandung masih aman untuk mengantisipasi lonjakan kasus Covid-19.
Jumlah stok di gudang perusahaan gas dinggap mencukupi. Sejumlah rumah sakit pun kini memiliki tangki penyimpanan oksigen masing-masing.
“Kalau kita lihat cukup banyak. Beberapa rumah sakit sudah punya tanki sehingga punya stok untuk beberapa hari,” katanya setelah meninjau ketersediaan oksigen di PT. Aneka Gas Industri, Senin (7/2/2022).
Disampaikan, ketersediaan oksigen di PT. Aneka Gas sendiri berada di 80 persen. Tersedia sekitar 9 ton oksigen yang bila dikonversi setara dengan 8.000 meter kubik atau 1.300 tabung.
Berdasarkan pengalaman pada lonjakan Covid-19 pertengahan 2021 silam, Yana mengklaim kondisi saat ini masih jauh lebih stabil. Yana berharap, stok tersebut tidak sampai terpakai.
Meski saat ini terjadi lonjakan kasus Covid-19, angka permintaan oksigen masih rendah.
Sementara itu, Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian Elly Wasliah mengatakan, 13 rumah sakit di Kota Bandung sudah memiliki tangki untuk menyimpan cadangan oksigen.
“jadi tidak mengandalkan tabung, dari tangki ini ada saluran langsung ke kamar-kamar pasien,” katanya.
Sebelumnya diberitakan, level kewaspadaan COVID-19 di beberapa daerah di Jawa Barat naik status menjadi PPKM Level 3 pada pekan ini.
Baca Juga: Jabodetabek, Bandung Raya, DIY dan Bali Naik Status PPKM Level 3, Luhut: Karena Rendahnya Tracing
Beberapa daerah di Jawa barat yang naik status menjadi PPKM Level 3 adalah area Bandung Raya (Kota Bandung, Cimahi, Kabupaten Bandung dan bandung Barat) serta Bogor, Depok dan Bekasi yang masuk dalam wilayah aglomerasi Jabodetabek.
Kenaikan status menjadi PPKM 3 bagi Jabodetabek dan Bandung Raya itu diumumkan oleh Koordinator Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat Jawa-Bali Luhut Binsar Panjaitan pada Senin (7/2/2022).
"Kami sampaikan bahwa aglomerasi Jabodetabek, DI. Yogyakarta, Bali, Bandung Raya akan naik ke level 3," kata Luhut dalam jumpa pers, Senin (7/2/2022).
Namun, Luhut menjelaskan, kenaikan status PPKM Level 3 di empat daerah aglomerasi ini disebabkan oleh beberapa indikator, seperti tracing yang rendah dan tingkat keterpakaian tempat tidur yang tinggi.
"Hal ini terjadi bukan akibat tingginya kasus, tetapi juga karena rendahnya tracing, Bali juga naik ke level 3 salah satunya karena rawat inap yang meningkat," jelasnya.
Dia menyebut aturan lebih lengkap nanti akan diterbitkan oleh Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian dalam instruksinya.
Tag
Berita Terkait
-
Malut United Bungkam Persib 2-0 di Ternate, Hendri Susilo: Kerja Keras Pemain Tak Terbantahkan
-
Kata-kata Thom Haye Persib Bandung Keok dari Malut United
-
Antisipasi Bencana Ekologis, Rajiv Desak Evaluasi Total Izin Wisata hingga Tambang di Bandung Raya
-
2 Pemain Timnas Indonesia Dikabarkan Gabung Persib Bandung
-
Dari yang Homey hingga Medis: Panduan Memilih Studio Pilates di Bandung
Terpopuler
- 4 Model Honda Jazz Bekas Paling Murah untuk Anak Kuliah, Performa Juara
- 7 Rekomendasi HP RAM 12GB Rp2 Jutaan untuk Multitasking dan Streaming
- 4 Motor Matic Terbaik 2025 Kategori Rp 20-30 Jutaan: Irit BBM dan Nyaman Dipakai Harian
- BRI Market Outlook 2026: Disiplin Valuasi dan Rotasi Sektor Menjadi Kunci
- Pilihan Sunscreen Wardah yang Tepat untuk Umur 40 Tahun ke Atas
Pilihan
-
JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
-
Timnas Indonesia U-22 Gagal di SEA Games 2025, Zainudin Amali Diminta Tanggung Jawab
-
BBYB vs SUPA: Adu Prospek Saham, Valuasi, Kinerja, dan Dividen
-
6 HP Memori 512 GB Paling Murah untuk Simpan Foto dan Video Tanpa Khawatir
-
Pemerintah Bakal Hapus Utang KUR Debitur Terdampak Banjir Sumatera, Total Bakinya Rp7,8 T
Terkini
-
Cirebon Darurat! Banjir Rendam 22 Desa, Lebih dari 6.500 Warga Terdampak
-
Rute Eksotis Jakarta-Cianjur Batal Dilayani KA Jaka Lalana, Ternyata Ini Penyebabnya
-
Iwan Suryawan Minta Pejabat Jabar Gugurkan Cuti Massal Nataru, Prioritaskan Siaga Cuaca Ekstrem
-
Pemberdayaan Perempuan Jadi Kunci BRI untuk Menaikkelaskan UMKM
-
Bye-bye Macet Limbangan! Target Tuntas Tol Cigatas Tembus Garut-Tasik 2027