SuaraJabar.id - DPRD Kabupaten Sukabumi saat ini tengah menggodog Rancangan Peraturan Daerah atau Raperda tentang Penyelenggaraan Ponpes.
Anggota Komisi I DPRD Kabupaten Sukabumi Andri Hidayana mengatakan, salah satu isi dari raperda itu adalah perlindungan terhadap santri.
Ia mengatakan Raperda Penyelenggaraan Ponpes ini penting. Terlebih berkaca pada kasus pencabulan yang dilakukan seorang guru di sebuah pondok pesantren yang berada di Kecamatan Purabaya.
Andri menyatakan sangat kecewa dan terpukul sebab kejadian tersebut mencoreng dunia pendidikan keagamaan atau pondok pesantren. Dia berharap kejadian tersebut tidak terjadi kembali.
"Saya harap ini menjadi pelajaran bagi kita semua agar kedepan kejadian ini tidak terulang kembali, terlebih di dunia pendidikan apa pun dan di mana pun,” ujar Andri, Selasa (15/2/2022).
DPRD Kabupaten Sukabumi, kata Andri sedang menggodok raperda tentang penyelenggaraan Ponpes yang salah satu poinnya terkait adalah perlindungan kepada santri.
“Kita sudah punya undang-undang pondok pesantren dan DPRD Kabupaten Sukabumi pun sekarang sedang menggodok perda tentang ponpes. Kami akan mengkaji apa saja yang akan menjadi sebuah aturan tentang ponpes, agar Perda tersebut bisa bermanfaat untuk kita semua,” ujar Andri.
"Bukan hanya dunia pesantren saja akan tetapi, di Perda tersebut akan kita masukan perlindungan buat para santri juga, agar kita sebagai orang tua merasa aman dan nyaman memondokkan anak-anak kita di Ponpes," ungkapnya.
Dengan kejadian ini, Andri menyatakan setiap dunia pendidikan formal atau non formal dan para pendidiknya harus dibekali pendidikan karakter dan ada seleksi khusus dan tidak asal asalan menjadikan seseorang menjadi pengajar di dunia pendidikan.
Baca Juga: Berpeci Hitam dan Tangan Diborgol, Herry Pemerkosa 13 Santriwati Jalani Sidang Vonis Hari Ini
“Walau sebenarnya kejahatan ini bisa terjadi dimanapun dan oleh siapa pun tetapi kita sangat lah perlu melindungi semua pihak terlebih kejadian ini bukan kali pertama tapi semoga kejadian ini yang terakhir dan tidak terulang kembali,” ujarnya.
Dalam kasus ini, Andri menyatakan pihak kepolisian tentu akan menjalankan tugasnya sebagai penegak hukum. Andri pun menegaskan, pemerintah dalam hal ini wajib hadir dan mencarikan solusi terbaik terlebih soal penanganan untuk korban.
"Untuk korban sebaiknya mendapat perlindungan khusus dan trauma hiring, tentu kejadian pahit ini menimbulkan efek panjang bagi korban. Kita sebagai masyarakat, pemerintah dan semuanya untuk membuka diri kepada korban dan memberikan semangat. Untuk melanjutkan kehidupan kedepan," pungkasnya.
Sebelumnya, seorang oknum guru di sebuah Ponpes ditangkap polisi karena melakukan pencabulan terhadap santrinya. Polisi mengungkap aksi bejat pria berinisial WA (37 tahun) itu dilakukan di asrama putri sebuah pesantren.
"Kejadian pencabulan tersebut terjadi di asrama putri sebuah pesantren pada tahun 2019 sampai September 2020," ujar Kasat Reskrim Polres Sukabumi AKP I Putu Asti Hermawan Santosa.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Body Lotion dengan SPF 50 untuk Usia 40 Tahun ke Atas
- 5 Mobil Bekas Sekelas Honda Jazz untuk Mahasiswa yang Lebih Murah
- 26 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 13 November: Klaim Ribuan Gems dan FootyVerse 111-113
- Biodata dan Pendidikan Gus Elham Yahya yang Viral Cium Anak Kecil
- 5 Pilihan Bedak Padat Wardah untuk Samarkan Garis Halus Usia 40-an, Harga Terjangkau
Pilihan
-
Bobibos Ramai Dibicarakan! Pakar: Wajib Lolos Uji Kelayakan Sebelum Dijual Massal
-
Video Brutal Latja SPN Polda NTT Bocor, Dua Siswa Dipukuli Senior Bikin Publik Murka
-
Rolas Sitinjak: Kriminalisasi Busuk dalam Kasus Tambang Ilegal PT Position, Polisi Pun Jadi Korban
-
Menkeu Purbaya Ungkap Ada K/L yang Balikin Duit Rp3,5 T Gara-Gara Tak Sanggup Belanja!
-
Vinfast Serius Garap Pasar Indonesia, Ini Strategi di Tengah Gempuran Mobil China
Terkini
-
Pakar Kebijakan Publik Kritik MK: Polisi dan Kementerian Sama-Sama Sipil
-
AKPI Tawarkan Solusi UU Kepailitan Baru untuk Sukseskan Perampingan BUMN Era Prabowo
-
Kronologi Lengkap Pembunuhan Sadis di Tol Jagorawi
-
Penampakan Tali Jemuran Merah Jadi Saksi Bisu Maut Driver Taksi Online di Tol Jagorawi
-
Horor di Tol Jagorawi! Pembunuh Sopir Taksi Online Apes Mobil Mogok, Ditangkap di Makam Keramat