SuaraJabar.id - PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk berhasil meningkatkan komposisi Current Account Saving Account (CASA) atau dana murah secara signifikan sepanjang tahun lalu. Struktur pendanaan yang semakin sehat tersebut membuat BRI menjadi lebih efisien dalam menjalankan operasional bisnisnya, tercermin dari penurunan Cost of Fund (CoF) atau biaya dana.
Komposisi CASA BRI meningkat double digit 11,2% year on year (yoy), dari Rp642,2 triliun pada 2020 menjadi Rp714 triliun pada 2021. Hal ini berarti rasio CASA BRI turut terdongkrak dari 59,66% pada 2020 menjadi 63,08% tahun ini.
Adapun total Dana Pihak Ketiga (DPK) di bank terbesar di Indonesia ini menembus Rp1.138,7 triliun. Tabungan mendominasi sebesar Rp497,68 triliun, Giro tercatat sebesar Rp220,59 triliun, dan Deposito sebesar Rp420,48 triliun.
Direktur Bisnis Konsumer BRI, Handayani mengungkapkan, DPK yang tumbuh ini merupakan bentuk peningkatan kepercayaan nasabah terhadap BRI. Dana yang dihimpun tersebut, kata Handayani, tentu menjadi salah satu amunisi untuk menggenjot perekonomian melalui penyaluran kredit.
Baca Juga: Dirut BRI: Aksi Korporasi BRI Dapat Terserap Rp95,9 Triliun
“Kami telah berhasil memperbaiki struktur pendanaan sehingga dapat berimplikasi positif terhadap efisiensi biaya dana. Tentu saja, ini adalah hasil kerja keras Insan BRILian (Pekerja BRI) dalam memberikan nilai lebih bagi nasabah, sehingga kami mampu menjaga kepercayaan masyarakat untuk menyimpan dananya di BRI,” ungkap Handayani.
Postur liabilitas yang terjaga tersebut membuat CoF (Cost of Fund) BRI secara bank only bertengger di level 2,05% atau turun dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya yang sebesar 3,22%. Capaian CoF ini merupakan yang terendah sepanjang sejarah perseroan.
“Kami akan terus mendorong pertumbuhan CASA melalui sumber dana di platform ekosistem digital. Optimalisasi CASA juga dilakukan pada ekosistem merchant dan memaksimalkan peran AgenBRIlink untuk menjembatani layanan perbankan nasabah,” terang Handayani.
Sementara itu, Analis Panin Sekuritas, Nico Laurens menyebut efisiensi yang semakin optimal ini menjadi bukti kuatnya fundamental bisnis BRI. Hal ini sekaligus dapat menjadi momentum bagi BRI dalam mendukung target inklusi keuangan 90%, yang ditetapkan oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
“Kami melihat fondasi untuk dana murah masih akan kuat untuk ke depannya. Jangkauan yang luas dan struktur pendanaan yang optimal ini akan mendorong permintaan kredit di kota-kota kecil di seluruh Indonesia,” ungkap Nico dalam risetnya.
Baca Juga: Modal Holding Ultra Mikro Dinilai Dukung Stimulus yang Diberikan Pemerintah pada Sektor UMKM
Pertumbuhan dana pihak ketiga di sisi liabilities tersebut turut mendorong total aset BRI Group per Desember 2021 yang mencapai Rp1.678,09 triliun atau naik dibandingkan tahun sebelumnya yang sebesar RP1.610,06 triliun.
Berita Terkait
-
BRI Sukses Salurkan Rp1.285 Triliun KUR Sejak 2015: Apa Rahasianya?
-
Strategi Jitu BRI Genjot KUR, Revitalisasi Tenaga Pemasar Mikro Jadi Kunci!
-
Saatnya Mulai Investasi Emas, Ini Sejumlah Keuntungannya!
-
Aset Makin Berkembang? BRI Private Signature Siap Mendukung Kelola Uangmu
-
Program 'BRI Peduli Ini Sekolahku', Bukti Nyata Dukung SDGs Pendidikan
Terpopuler
- Ditahan Atas Dugaan Pemerasan, Beredar Rekaman Suara Reza Gladys Sebut Mail Syahputra Tolak Transferan
- Full Ngakak, Bio One Komentari Pengangkatan Ifan Seventeen Jadi Dirut PT Produksi Film Negara
- 3 Alasan yang Bikin Ustaz Derry Sulaiman Yakin Denny Sumargo, Hotman Paris dan Willie Salim Bakal Mualaf
- Jebloskan Nikita Mirzani ke Penjara Reza Gladys Sempat Disebut Cocok Gabung Gen Halilintar
- Ifan Seventeen Tiba-Tiba Jadi Dirut PFN, Pandji Pragiwaksono Respons dengan Dua Kata Menohok
Pilihan
-
Biasa Blak-blakan, Ahok Takut Bicara soal BBM Oplosan Pertamina: Ada yang Saya Enggak Bisa Ngomong
-
Catat Lur! Kedubes Kerajaan Arab Saudi dan Pemkot Solo Akan Gelar Buka Bersama Sepanjang 2,7 Kilometer
-
BYD M6 dan Denza D9 Jadi Mobil Listrik Terlaris di Indonesia pada Februari
-
Tiga Seksi Tol Akses IKN Ditargetkan Rampung 2027, Ini Rinciannya
-
7 Rekomendasi HP 5G Murah Mulai Rp 2 Jutaan Terbaru Maret 2025
Terkini
-
Sidak Pasar Kosambi, Satgas Pangan Polda Jabar Tidak Temukan MinyaKita Tak Sesuai Takaran
-
Pemkot Depok Sidak MinyaKita di Pasar Sukatani, Temukan Takaran Produk Tak Sesuai dan Harga di Atas HET
-
Sidak Pasar Gudang, Polres Sukabumi Kota Temukan MinyaKita yang Isinya Tidak Sesuai Ketentuan
-
Pemdaprov Jabar Gelar Operasi Modifikasi Cuaca Untuk Mitigasi Bencana
-
Program Mudik Gratis 2025 Pemprov Jawa Barat: Cara Daftar, Rute, Jadwal dan Kuota