Scroll untuk membaca artikel
Ari Syahril Ramadhan
Rabu, 23 Februari 2022 | 14:05 WIB
Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil. [Dok.Antara]

Pernyataan Dewi Sartika selaras dengan data bahwa Bodobek merupakan kawasan dengan kasus Covid-19 tertinggi di Jabar.

Merujuk pada https://ccc-19.depok.go.id/, per Selasa, 22 Februari 2022 18:52 WIB, jumlah kasus terkonfirmasi aktif sebanyak 40.408. Dan Kota Bekasi menurut https://corona.bekasikota.go.id/, terdapat 47.874 kasus terkonfirmasi aktif.

Sedangkan Kabupaten Bogor berdasarkan https://covid-19.bogorkab.go.id/, terdapat 19.675 kasus terkonfirmasi aktif.

Lebih jauh Ridwan Kamil menuturkan, Pemerintah Daerah di Jabar mesti terus melakukan tes (testing), telusur (tracking), dan tindak lanjut (treatment), supaya Covid-19 varian Omicron bisa teratasi.

Baca Juga: Update Kasus Dugaan Suap Mantan Wali Kota Banjar: KPK Panggil Anggota Dewan hingga Petinggi Partai

"Apapun namanya (varian virus Covid-19) solusinya itu saja berbaginya. Rakyat patuhi prokes negara mencari, merawat, men-treatment," kata Kang Emil.

Terakhir, Kang Emil meminta kepada seluruh kepala daerah, TNI/Polri untuk mempercepat vaksinasi. Khususnya adalah kepada para lansia yang belum mendapatkan vaksin kedua.

Langkah ini sebagai upaya untuk melindungi masyarakat dari virus Covid-19 varian omicron yang menyebar begitu cepat. Sebab menurut Kang Emil, dari hasil penelitian di Jawa Barat, mereka yang meninggal karena Covid-19 adalah golongan lansia dan yang belum divaksin.

Bagi daerah yang tingkat vaksinasinya sudah tinggi, didorong untuk melaksanakan kegiatan booster. Sehingga tidak ada berita tentang vaksin Cocid-19 yang kadaluarsa.

"Titip lansia karena mayoritas yang meninggal dunia pada usia lansia dan yang belum divaksin. Jadi, kalau ada lansia yang belum divaksin itu adalah yang paling-paling rawan oleh Omicron," tukasnya.

Baca Juga: Gejala Omicron pada Orang Dewasa dan Anak: Ciri Khas Batuk Keras hingga Sulit Bernafas, Segera Periksakan Diri!

Load More