Scroll untuk membaca artikel
Ari Syahril Ramadhan
Kamis, 03 Maret 2022 | 17:01 WIB
ILUSTRASI - Penjual daging sapi menunggu pembeli di salah satu los daging di Pasar Senen, Jakarta, Sabtu (26/2/2022). [Suara.com/Angga Budhiyanto]

SuaraJabar.id - Harga daging sapi di sejumlah pasar tradisional di Kabupaten Garut, Jawa Barat terpantau menyentuh angka Rp 130 ribu per kilogram. Padahal sebelumnya, daging sapi dijual dengan harga Rp 110 ribu per kilogram.

Hal tersebut diungkapkan Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan, dan Energi Sumber Daya Mineral (Disperindag ESDM) Kabupaten Garut, Nia garnia Karyana, Kamis (3/2/2022).

"Kenaikan harga daging sapi itu karena adanya keterbatasan pasokan daging sapi impor ke pasar di Kabupaten Garut, sedangkan permintaan pasar cukup tinggi," kata Nia dikutip dari Antara.

Selama ini, kata dia, Kabupaten Garut sebagian besar dipasok oleh daging sapi impor, sementara daging sapi lokal masih terbatas, bahkan Garut masih tergantung dipasok dari luar provinsi.

Baca Juga: Biar Tak Antre, Calon Penumpang Diminta Isi e-HAC Sebelum Tiba di Bandara Husein Sastranegara

"Kenaikan ini akibat berkurangnya peredaran sapi impor di pasaran," jelasnya.

Ia mengungkapkan meski harga daging sapi terjadi kenaikan, namun belum membuat masyarakat khawatir karena di pasaran masih tersedia cukup.

"Untuk stok daging sapi masih tersedia sehingga masyarakat tidak begitu khawatir, tidak seperti minyak goreng," katanya.

Kepala Sub Bagian UPTD Pasar Guntur Yusep Suryaman menambahkan kenaikan itu sudah terjadi sejak dua hari lalu yang disebabkan berkurangnya pasokan daging sapi dari peternak lokal, akibatnya harus mendatangkan dari luar daerah yang akhirnya harga jual menjadi naik.

Terkait kenaikan daging sapi berpengaruh pada daya beli masyarakat, kata dia, dalam kondisi normal tidak terjadi penurunan daya beli masyarakat.

Baca Juga: Pergerakan Tanah di Cikakak Sukabumi Rusak Puluhan Rumah Warga

"Sejauh ini aktivitas jual beli masih normal," kata Yusep.

Load More