SuaraJabar.id - Di Kota Cimahi, tepatnya di Kelurahan Cipageran terdapat sebuah makam pasangan suami istri yang kerap dikunjungi para peziarah dari berbagai daerah.
Lokasinya percisnya berada di TPU Muslim Cipageran, Jalan Kolonel Masturi. Di sana terdapat makam seorang tokoh Sunda yang disebut sebagai leluhur kabuyutan Cipageran.
Tokoh tersebut adalah makam Sembah Dalem Wirasuta Widjaya bersama istrinya Eyang Fatimah Sariwangi. Makam keduanya cukup mudah dijumpai sebah sudah dibuatkan prasasti.
Suasana sejuk menyambut para peziarah yang datang ke TPU Muslim Cipageran di Jalan Kolonel Masturi. Lokasinya percis berada di seberang pemakaman nonmuslim yang dikenal dengan nama Santiong.
Memasuki gapura TPU Muslim, kiri dan kanan sudah dipenuhi oleh batu nisan yang menandakan sebuah pusara. Tumbuhnya pepohonan besar membuat kawasan pemakaman tersebut begitu sejuk.
Tak jauh dari gapura utama, terlihat dua buah gapura besar dan tinggi. Di sanalah makam Sembah Dalem Wirasuta Wijaya bersama istrinya. Tepatnya di dalam sebuah bangunan khusus yang dijaga seorang perempuan lanjut usia bernama Ikah (67).
"Iya nenek yang jaga di sini," ucapnya belum lama ini kepada Suara.com.
Ia dipercaya sebagai penerus untuk menjadi penjaga malam tersebut sejak tahun 2009. Namun, Nenek Ikah tidak tahu percis sejak kapan makam tersebut berada di Cipageran.
Nenek Ikah hanya tahu bahwa Sembah Dalem Wirasuta Widjaya merupakan wali yang menyebarkan agama Islam di Cimahi.
Baca Juga: Asal Usul Gelar Andi Bagi Masyarakat di Sulawesi Selatan, Pakar Sejarah Sebut Pemberian Belanda
"Kalau sejarahnya nenek tidak tahu, soalnya tidak dijelaskan sama pendahulu. Katanya ini seorang wali," sebut Nenek Ikah.
Keberadaan makam Sembah Dalem Wirasuta, terang dia, sudah dikenal ke berbagai daerah. Sebab, peziarah yang datang untuk mendoakan hingga meminta keberkahan datang dari berbagai daerah seperti Bogor, Depok dan daerah lainnya.
"Biasanya rame itu pas mah puasa atau setelah lebaran. Pada datang ke sini," tuturnya.
Belum Ada Catatan Pasti Perjalanan Eyang Sembah Dalem Wirasuta
Ketua Komunitas Tjimahi Heritage, Mahmud Mubarok mengatakan, sejauh ini dirinya belum mendapatkan literatur seputar perjalanan Sembah Dalem Wirasuta Widjaya. Termasuk asal-usulnya.
Hanya saja berdasarkan cerita warga, sosok tersebut memang merupakan tokoh Sunda dan leluhur kabuyutan Cipageran. Sembah Dalem Wirasuta yang dulunya menjadi pelopor adanya daerah Cipageran.
Tag
Berita Terkait
-
Jadwal Pertandingan Pemain Keturunan Indonesia di Liga Belanda 2025-2026
-
NEC Nijmegen Rilis Skuad Utama, Senyum Calvin Verdonk Jadi Sorotan
-
7 Pemain Timnas Indonesia yang Bakal Meramaikan Liga Belanda 2025/2026
-
Intip Statistik Ngeri Dean James di Piala Super Belanda 2025
-
Peringati HUT ke-22, PPAD Tabur Bunga di Taman Makam Pahlawan Seluruh Nusantara
Terpopuler
- Mbah Arifin Setia Tunggu Kekasih di Pinggir Jalan Sejak 70an Hingga Meninggal, Kini Dijadikan Mural
- Di Luar Prediksi, Gelandang Serang Keturunan Pasang Status Timnas Indonesia, Produktif Cetak Gol
- Gibran Ditangkap Bareskrim Polri, Kronologi Jadi Tersangka dan Kasusnya
- Resmi Thailand Bantu Lawan Timnas Indonesia di Ronde 4 Kualifikasi Piala Dunia 2026
- Tanggal 18 Agustus 2025 Cuti Bersama atau Libur Nasional? Simak Aturan Resminya
Pilihan
-
Profil Vicky Kharisma, Suami Acha Septriasa yang Diisukan Cerai dan Co-parenting
-
Rebalancing MSCI Hari Ini, Saham-saham Ini Diprediksi Masuk Indeks
-
Harga Emas Antam Longsor, Hari Ini Jadi Rp 1.943.000 per Gram
-
Analisis Pengamat: Kepala Daerah Pro-Jokowi Dukung Bendera One Piece, Sinyal Politik?
-
Aib Super League: Empat Klub Kompak Nunggak Gaji Rp 4,3 Miliar!
Terkini
-
Tes DNA di Bareskrim Polri, Lisa Mariana Khawatir Ini Terjadi
-
Bom Waktu Itu Akhirnya Meledak! Bukan Cuma Hujan, Saluran Air Rusak Jadi Biang Kerok Bencana
-
Cipanas Diterjang Bencana: Puluhan Rumah Terdampak Banjir dan Longsor, Akses Jalan Desa Putus Total
-
Wacana Dedi Mulyadi Guncang Dunia Kerja: Siapkah Pengusaha dan Karyawan Jika UMK Dihapus?
-
Sukses di Sukabumi, TPA Cimenteng Jadi Pilot Project Pengolahan Sampah Modern di Jawa Barat