SuaraJabar.id - Sejumlah aparatur sipil negara (ASN) di Bandung Barat, Jawa Barat mengeluhkan belum cairnya Tambahan Penghasilan Pegawai (TPP).
Namun ternyata, bukan hanya ASN di Bandung Barat yang TPP-nya belum juga cair. Pemerintah Provinsi Bali hingga saat ini masih terkendala izin dari Kementerian Dalam Negeri untukmencairkan TPP hingga Rp100 miliar bagi ASN di lingkungan pemprov setempat.
"Totalnya sekitar Rp100 miliar untuk pembayaran TPP ASN selama dua bulan (Januari-Februari 2022) yang belum dibayarkan," kata Kepala Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) Provinsi Bali Dewa Tagel Wirasa di Denpasar, Minggu (6/3/2022) dikutip dari Antara.
Dewa Tagel mengemukakan, untuk mencairkan TPP, harus mendapat izin terlebih dahulu dari Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri).
Baca Juga: 4 Tim BRI Liga 1 yang Diuntungkan jika Persija Kalahkan Bali United
Namun sebelum Kemendagri mengeluarkan izin, Kemendagri harus meminta pertimbangan dari Kementerian Keuangan (Kemenkeu).
"Setelah ada pertimbangan atau rekomendasi dari Kemenkeu, baru nanti turun izin dari Kemendagri. Menurut informasi dari Kemendagri, sekarang prosesnya masih di Kemenkeu," ucapnya.
Oleh karena itu, pemerintah provinsi Bali hingga saat ini masih dalam posisi menunggu. "Karena dalam regulasi dinyatakan TPP baru dapat diberikan setelah mendapat izin dari Kemendagri," ujarnya.
Menurut dia, meskipun tahun sebelumnya aturan yang digunakan untuk pencairan TPP tidak jauh berbeda, proses turunnya izin atau persetujuan dari Kemendagri lebih cepat.
"Tahun lalu prosesnya lebih cepat, begitu kita ajukan, kemudian turun persetujuan dari Kemendagri," ucap Dewa Tagel.
Baca Juga: Makin Pedas, Harga Cabai Rawit di Bandung Naik Dua Kali Lipat Jelang Ramadhan
Terkait besaran TPP yang diterima setiap ASN berdasarkan golongan dan jabatannya, kata dia, menjadi kewenangan daerah untuk mengaturnya dan kemudian menyusun dalam peraturan pelaksanaan.
"Anggaran TPP ini menggunakan APBD, tidak menggunakan dana transfer pusat. Anggarannya ada dan sudah masuk Perda APBD. Tinggal menunggu saja, mungkin pertengahan Maret ini rekomendasinya turun," ujar Dewa Tagel.
Berita Terkait
Tag
Terpopuler
- Selamat Tinggal, Kabar Tak Sedap dari Elkan Baggott
- 1 Detik Jay Idzes Gabung Sassuolo Langsung Bikin Rekor Gila!
- Andre Rosiade Mau Bareskrim Periksa Shin Tae-yong Buntut Tuduhan Pratama Arhan Pemain Titipan
- Penantang Kawasaki KLX dari Suzuki Versi Jalanan, Fitur Canggih Harga Melongo
- 5 Rekomendasi Mobil Bekas Keluarga dengan Sensasi Alphard: Mulai Rp50 Juta, Bikin Naik Kelas
Pilihan
-
Tok! Carlo Ancelotti Dibui 1 Tahun: Terbukti Gelapkan Pajak Rp6,7 M
-
Sejarah Nama Kompetisi Liga Indonesia: Dari Perserikatan Kini Super League
-
Dear Pak Prabowo: Penerimaan Loyo Utang Kian Jumbo
-
Eks Petinggi AFF Kritik Strategi Erick Thohir, Naturalisasi Jadi Bom Waktu untuk Timnas Indonesia
-
Siapa Liam Oetoehganal? Calon Penerus Thom Haye Berstatus Juara Liga Belgia
Terkini
-
Janji Tinggal Janji? Tumpukan Sampah di Pasar Sukanagara Cianjur Jadi Bukti
-
BSU 2025: BRI Permudah Akses Bantuan Sosial Lewat BRImo dan AgenBRILink
-
EIGER Junior Berikan 2.000 Tas Sekolah untuk Anak-Anak di Pelosok Indonesia
-
Kejari Gaspol Usut Korupsi BUMD Jabar: 23 Saksi Diperiksa, Aset Eks Dirut dan Aliran Dana Diselidiki
-
Selamatkan Jurnalis! DPR RI Desak Pemerintah Buat Platform Digital 'Made in Indonesia'