SuaraJabar.id - Dra Hj. Djulaeha Karmita merupakan sosok pejuang perempuan kemerdekaan Indonesia. Ia bahu-membahu dalam sejumlah pertempuran di Kota Cimahi melawan Belanda.
Berkat jasanya itu, Djulaeha Karmita diabadikan sebagai nama jalan di Kota Cimahi. Lokasinya berada di kawasan Masjid Agung Cimahi dan area perkantoran Pemkot Cimahi.
Literatur tentang sosok Dra. Hj. Djulaeha Karmita memang sangatlah minim sekali. Padahal jasanya sangatlah banyak dalam memperjuangkan dan mempertahankan kemerdekaan Republik Indonesia dari para imperialis yang ingin kembali menguasai negeri ini.
Ia bukan hanya sembunyi kala ledakan terjadi di medan perang. Perempuan asal Cimahi ini juga ikut mengangkat senjata demi memperjuangkan kemerdekaan. Sosoknya juga tercatat sebagai Anggota Palang Merah Indonesia (PMI).
"Dia aktivis perang kemerdekaan karena sebelumnya dia juga anggota PMI," ujar Ketua Komunitas Tjimahi Heritage saat dihubungi Suara.com pada Rabu (9/3/2022).
Selain seorang PMI, Djulaeha Karmita pun diketahui menjadi anggota Laskar Wanita Indonesia (Laswi). Laswi dikenal sebagai barisan pejuang perempuan asal Jawa Barat yang memperjuangkan kemerdekaan.
"Ibu Djulaeha juga tergabung di Laswi. Kalau di Cimahi dia sebagai ketua PMI, kemudian ketua Laswi di Cimahi sampai perang berakhir," tuturnya.
Sebagai seorang PMI, dirinya berada di garis belakang. Ia bersiap mengobati setiap tentara atau pejuang yang terluka akibat perang.
"Ketika Cimahi sedang ramai dengan pertempuran-pertempuran, Bu Julaeha itu terjun, membantu tentara dalam hal penanganan korban-korban pertempuran," terang Machmud.
Baca Juga: Kasus COVID-19 Masih Tinggi, Warga Kota Cimahi Dinilai Kurang Antusias Vaksinasi Booster
Sebagai seorang PMI yang merangkap seorang anggota Laswi, dirinya ikut kemana batalion bergerak. Bukan hanya perang di Cimahi, dirinya pun menjadi saksi ketika perang di Kabupaten Bandung dan Purwakarta meledak.
Machmud mengungkapkan, meski banyak berada di baris belakang, terkadang dirinya pun ikut mengangkat senjata ketika perang. Salah satu pertempuran heroik yang diikutinya adalah perang 4 hari 4 malam.
Pertempuran tersebut terjadi di sejumlah titik di Cimahi. Dari mulai sekitar Penjara Poncol di Kalidam dan Jalan Gatot Subroto yang dulunya dijadikan tangsi Belanda yang digawangi berbagai kompi, laskar, Badan Keamanan Rakyat (BKR) hingga Tentara Keamanan Rakyat (TKR) itu terjadi selama 4 hari 4 malam pada tahun 1947.
"Waktu di Cimahi, dia turun perang ketika pertempuran 4 hari 4 malam itu mereka ikut serta. Salah satu anak buahnya pun ikut dalam perang," ungkapnya.
Namun sayang, perang itu tidak berbuah kemenangan. Sejumlah pejuang dan warga ketika itu mengungsi ke arah selatan Bandung. Djulaeha pun ikut mengungsi ke sana.
Maju pada periode usia perang selesai. Ketika itu, kemerdekaan Indonesia mulai diakui dunia internasional pada 1949.
Tag
Berita Terkait
-
Kekecewaan Memuncak, Suporter Gelar Aksi Desak Revolusi PSSI
-
Pemerintah Bakal Kirim 500 Ribu TKI ke Luar Negeri Tahun Depan, Ini Syarat dan Sumber Rekrutmennya
-
TKI Jadi Incaran Para Penipu Online, Dana Rp 7,1 Triliun Hilang
-
BCA dan PMI Dorong Generasi Muda Wujudkan Semangat Kemanusiaan Lewat Aksi Donor Darah
-
Menavigasi Revolusi Kendaraan Listrik ASEAN: Peran VinFast di Pasar Global Baru
Terpopuler
- Breaking News! PSSI Resmi Umumkan Pelatih Timnas Indonesia
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
- 5 Rekomendasi Cushion Mengandung Skincare Anti-Aging Untuk Usia 40 Ke Atas
- Djarum Buka Suara soal Pencekalan Victor Hartono dalam Kasus Dugaan Korupsi Tax Amnesty
- 5 Smartwatch Terbaik untuk Olahraga dan Pantau Detak Jantung, Harga Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
Terkini
-
Aksi Heroik di Langit Karawang, Kapten Eko Agus Selamatkan 4 Kru Saat Pesawat 'Nyungsep' di Sawah
-
Cianjur Dikepung Tujuh Sesar Aktif, Ancaman Gempa Besar Bayangi Warga!
-
Terhempas di Sawah Karawang, Kesaksian Warga Lihat Pesawat PK-WMP Berputar-putar Sebelum Jatuh
-
Kasih Palestina Teguhkan Komitmen Kemanusiaan di Peringatan Deklarasi Kemerdekaan Palestina
-
Hancur Hati Guru Ini! Rekaman Pilu Saat Mengajar, Tapi Tak Satupun Murid Mau Mendengar