SuaraJabar.id - Harga telur ayam di Pasar Induk Guntur, Kabupaten Garut, Jawa Barat terpantau mulai merangkak naik jelang Ramadan 1443 Hijriyah ini.
Dari pantauan pada Selasa, harga telur ayam menyentuh angka Rp 24 ribu per kilogram, naik Rp 1.000 dari sebelumnya. Kenaikan harga telur ayam ini disebabkan adanya kenaikan harga pakan ternak ayam.
"Ya, ada kenaikan harga telur, dan selalu terjadi menjelang Ramadan," kata Kasubag Pasar Guntur Garut, Yusep Suryaman di Pasar Induk Guntur, Selasa (15/3/2022).
Ia menuturkan harga telur itu seringkali berubah-ubah, tidak stabil setiap harinya, seperti saat ini sedang terjadi kenaikan harga, kemungkinan nanti bisa turun atau bisa naik lagi.
Seperti kenaikan harga telur saat ini, kata dia, sebesar Rp 1.000 per kilogram atau naik dari Rp 23.000 menjadi Rp 24.000 per kg.
"Telur lokal dan telur dari Jawa (luar kota) sama-sama naik Rp 1.000 per kilo untuk harga ecerannya," kata Yusep.
Seorang pedagang telur ayam di Blok H Pasar Induk Guntur, Ugun mengatakan harga telur lokal di Pasar Guntur menjadi Rp 24.000 yang sebelumnya Rp 23.000 per kg, begitu juga dengan telur dari luar Garut sebesar Rp 23.700 dari sebelumnya Rp 22.700 per kg.
Ugun menyampaikan kenaikan harga telur ayam itu berdasarkan informasi dari pemasok karena dipengaruhi dari harga pakan ayam petelur yang naik Rp 25 ribu dari semula Rp 345ribu menjadi Rp 370 ribu per karung.
"Harga pakan ayam petelur lagi naik per karung, makanya harga telur juga ikut naik," katanya.
Baca Juga: Sasar Warga Miskin, Pemkab Sleman Gelontor 34 Ribu Liter Minyak Goreng untuk Operasi Pasar
Menurut dia kenaikan harga telur ayam itu seringkali terjadi setiap menjelang Ramadhan, dan diprediksi akan kembali turun atau dalam harga normal pada pertengahan Ramadhan.
Selanjutnya, kata dia, harga telur biasanya akan kembali naik lagi harganya ketika menjelang Lebaran seperti tahun sebelumnya itu menembus angka Rp 26 ribu per kg.
"Pertengahan Ramadhan turun lagi, dan biasanya akan naik menjelang Lebaran, seperti tahun kemarin harga eceran telur sampai Rp 26 ribu per kilo," katanya.
Berita Terkait
-
Dedi Mulyadi Kritik Mental Gratisan, Bila Pendidikkan Dan Kesehatan Gratis, Ini yang Terjadi
-
Zona 5 TPA Sarimukti Mulai Dioperasikan
-
CEPA Disepakati, Prabowo Buka Akses Bebas Tarif ke Pasar Eropa
-
Perbandingan Harga Pasar Thom Haye vs Tim Receveur, Gelandang Almere yang Resmi Gabung Dewa United
-
5 Merek HP Terlaris di Pasar Global 2025: Samsung Nomor Satu, Xiaomi Peringkat Ketiga
Terpopuler
- Dulu Dicibir, Keputusan Elkan Baggott Tolak Timnas Indonesia Kini Banjir Pujian
- Lupakan Vario! 5 Rekomendasi Motor Gagah Harganya Jauh Lebih Murah, Tenaganya Bikin Ketagihan
- Pemain Keturunan Rp52,14 Miliar Follow Timnas Indonesia: Saya Sudah Bicara dengan Pelatih Kepala
- Sedan Bekas Tahun Muda Mulai Rp 70 Juta, Ini 5 Pilihan Irit dan Nyaman untuk Harian
- Pemain Keturunan Palembang Salip Mauro Zijlstra Gabung Timnas Indonesia, Belum Punya Paspor RI
Pilihan
-
Harga Emas Antam Kembali Melesat, Hari Ini Jadi Rp 1.919.000/Gram
-
Segera Keluar, Direktur Teknik FC Twente Ungkap Waktu Mees Hilgers Hengkang
-
Terulang Lagi, Pesepak Bola Palestina Tewas Akibat Serangan Israel
-
3 Kuliner Khas Riau yang Cocok Jadi Tren Kekinian, Bisa untuk Ide Bisnis!
-
Ole Romeny Jalani Operasi, Gelandang Arema FC Pilih Tutup Komentar di Instagram
Terkini
-
Rekening Ludes Hitungan Menit, Ini 7 Cara Ampuh Tangkal Maling M-Banking via WhatsApp
-
Melalui Kolaborasi Program Air Bersih di Cibalong Tasikmalaya, Bank Mandiri Perkuat Komitmen ESG
-
Siswa SMA Tewas di Garut Akibat Perundungan? Ini Penjelasan Kementerian Pendidikan
-
Sejarah Gempa yang Mengguncang Kabupaten Bekasi
-
BRI Menuju One of The Most Profitable Bank in Southeast Asia: Launching BRILiaN Way