SuaraJabar.id - Para petani di Lembang, Kabupaten Bandung Barat (KBB) mendapat kenyataan kurang menyenangkan menjelang bulan suci Ramadan tahun ini. Ribuan batang cabai gagal panen.
Seperti yang dialami Entis (50), petani sayuran Desa Cikidang, Kecamatan Lembang, Kabupaten Bandung Barat.
Ia harus merelakan sekitar 1.500 batang cabai rawit merah dan yang lainnya gagal panen.
"Saya ada sekitar 5.000 batang pohon cabai. Sekitar 1.500 itu enggak bisa dipanen karena enggak akan laku," ungkap Entis kepada Suara.com pada Kamis (17/3/2022).
Entis mengungkap penyebab ribuan batang cabainya tidak bisa dipanen. Menurutnya, cabai-cabai, termasuk rawit merah yang harganya paling tinggi itu dikarenakan diserang hama patek.
Patek atau antraknosa merupakan salah satu penyakit yang kerap menyerang tanaman cabai, yang menyerang saat temperatur dan kelembapan udara tinggi. Penyakit ini disebabkan oleh jamur Colletotrichum atau jamur Gloeosporium.
"Buahnya diserang patek akhirnya busuk. Belum lagi ditambah lagi pancaroba, hujan terus jadi busuknya lebih cepet," ujar Entis.
Ia jelas merugi, meski enggan menyebutkan nominalnya. Sebab, ribuan batang pohon itu cabainya tak bisa dijual ke bandar. "Bandar juga enggak akan mau nerima kalau kondisinya begini mah. Jadi ya dibiarin aja," ucapnya.
Terkait harga cabai rawit merah yang sebelumnya sempat meroket hingga Rp 60-70 ribu per kilogram di tingkat petani, kini sudah turun lagi. Ia menjualnya Rp 50 ribu per kilogram.
Baca Juga: Mendekati Ramadan, Harga Cabai di Palembang Merangkak Naik Rp6.000 Per Kilogram
"Harganya masih baik turun. Sekarang Rp 50 ribu per kilogram. Tapi bisa aja besok naik atau turun lagi," tandasnya.
Kontributor : Ferrye Bangkit Rizki
Berita Terkait
-
10 Cat Interior Anti Jamur dan Anti Lembap untuk Mempercantik Rumah, Mulai Rp90 Ribuan
-
Indonesia Waspada Beras Oplosan! Ini yang Perlu Masyarakat Tahu
-
Petani Khawatir Serapan Tembakau Bisa Turun Drastis Imbas Kebijakan Pemerintah
-
AMTI Beberkan Kondisi Industri Pertembakauan Setelah Adanya Regulasi Baru
-
Teknologi Poligenerasi Ubah Air Laut Jadi Garam, Air Bersih, dan Listrik Sekaligus
Terpopuler
- Lagi Jadi Omongan, Berapa Penghasilan Edi Sound Si Penemu Sound Horeg?
- Tanpa Naturalisasi! Pemain Rp 2,1 Miliar Ini Siap Gantikan Posisi Ole Romeny di Ronde 4
- 5 Pemain Timnas Indonesia yang Bakal Tampil di Kasta Tertinggi Eropa Musim 2025/2026
- Brandon Scheunemann Jadi Pemain Paling Unik di Timnas Indonesia U-23, Masa Depan Timnas Senior
- Siapa Sebenarnya 'Thomas Alva Edi Sound Horeg', Begadang Seminggu Demi Bass Menggelegar
Pilihan
-
Media Vietnam Akui Nguyen Cong Phuong Cs Pakai Tekel Keras dan Cara Licik
-
Satu Kata Erick Thohir Usai Timnas Indonesia U-23 Gagal Juara Piala AFF
-
Pengobat Luka! Koreografi Keren La Grande di Final Piala AFF U-23 2025
-
8 HP Murah RAM Besar dan Chipset Gahar, Rp1 Jutaan dapat RAM 8 GB
-
5 Rekomendasi Mobil Bekas 50 Jutaan: Murah Berkualitas, Harga Tinggi Jika Dijual Kembali
Terkini
-
Bangkit Lagi dengan Wajah Baru, Ini Makna di Balik Patung Kuda Kosong Cianjur yang Telan Rp199 Juta
-
Jembatan Ditelan Banjir, Ratusan Warga di Pelosok Cianjur Terancam Terisolasi
-
Modus Pinjam Bendera, Begini Cara Kepala Dinas Cianjur Diduga Akali Proyek Lampu Jalan Rp8,4 Miliar
-
Sosok Dadan Ginanjar, Kepala Dinas Cianjur yang Dinonaktifkan Akibat Skandal Korupsi Lampu Jalan
-
Dari Sekolah hingga Angkot Bebas Asap, Aspirasi Anak Bogor Siap Diwujudkan Bertahap