Andi Ahmad S
Selasa, 29 Juli 2025 | 22:15 WIB
Patung Kuda Kosong sebagai simbol perjuangan para pendiri Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, kembali terpasang di Jalan Raya Bandung-Cianjur, setelah sempat roboh akibat bencana alam. ANTARA/Ahmad Fikri.

SuaraJabar.id - Setelah sempat roboh diterjang angin kencang, ikon kebanggaan Kabupaten Cianjur, patung Kuda Kosong, kini kembali berdiri gagah di Jalan Raya Bandung-Cianjur.

Bukan sekadar perbaikan, "kelahiran kembali" patung ini menelan anggaran Rp199 juta dan membawa filosofi baru yang melambangkan semangat Cianjur saat ini.

Bagi pengendara yang melintas, patung ini bukan hanya penanda wilayah. Ia adalah sebuah monumen hidup yang menyimpan legenda, sejarah, dan kebanggaan warga Cianjur.

Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Cianjur menganggap perbaikan patung ini sebagai prioritas. Plt Kepala Dinas Perumahan Kawasan Permukiman dan Pertanahan (Perkimtan) Cianjur, Dhany Surya, menjelaskan bahwa proyek ini dikerjakan dalam waktu 45 hari, terhitung dari Juli hingga Agustus 2025.

"Pemkab Cianjur memperbaiki dan membangun monumen kuda kosong kembali karena merupakan salah satu kebudayaan dan kesenian Cianjur, patung Kuda Kosong bagian dari sejarah Cianjur," kata Dhany dilansir dari Antara.

Anggaran sebesar Rp199 juta digelontorkan untuk memastikan patung ini tidak hanya kembali berdiri, tetapi juga lebih megah dan sarat makna.

Perbedaan paling mencolok dari patung yang baru adalah posenya. Jika sebelumnya kuda digambarkan dalam posisi tenang, kini kuda hitam gagah itu ditampilkan dengan dua kaki depan terangkat ke atas.

Menurut Dhany, desain baru ini bukanlah tanpa alasan. "Tampilan patung kuda yang terpasang berbeda dengan sebelumnya, dimana dua kaki kuda naik ke atas melambangkan semangat Cianjur dengan slogan Era Baru di bawah kepemimpinan Bupati dan Wakil Bupati Cianjur Wahyu-Ramzi," jelasnya.

Pose ini memancarkan energi, kekuatan, dan optimisme. Detail ornamen pelana berbalut kain hijau emas menambah kesan agung pada patung yang berdiri kokoh di atas pondasi persegi panjang tersebut.

Baca Juga: Jembatan Ditelan Banjir, Ratusan Warga di Pelosok Cianjur Terancam Terisolasi

Bagi yang bertanya-tanya mengapa disebut "Kuda Kosong", jawabannya terletak pada sebuah legenda bersejarah. Patung ini adalah simbol dari kisah diplomasi para pendiri Cianjur dengan Kerajaan Mataram.

"Kuda Kosong merupakan hadiah dari Mataram atas diplomasi para pendiri Cianjur ketika itu, saat dibawa dari Mataram ke Cianjur tidak ada yang menaiki, sehingga masyarakat mengenalnya dengan sebutan Kuda Kosong," ungkap Dhany.

Kuda tanpa penunggang ini menjadi lambang kehormatan dan keteguhan para leluhur Cianjur dalam memperjuangkan wilayahnya.

Keistimewaan Kuda Kosong tidak berhenti sebagai monumen statis. Setiap tahunnya, dalam puncak perayaan Hari Jadi Cianjur (HJC), kesenian Kuda Kosong selalu menjadi primadona yang menyedot perhatian warga dan wisatawan.

Seekor kuda asli, yang dihias layaknya kuda pusaka, akan diarak keliling kota. Uniknya, kuda ini berjalan seolah-olah sedang ditunggangi, padahal punggungnya benar-benar kosong.

"Saat Hari Jadi Cianjur rombongan Kuda Kosong yang selalu menyedot perhatian masyarakat, karena saat berjalan seperti ada yang menunggangi, ini merupakan simbol kebanggaan atas perjuangan dan keteguhan para pendiri Kabupaten Cianjur," pungkas Dhany.

Load More