Scroll untuk membaca artikel
Ari Syahril Ramadhan
Senin, 28 Maret 2022 | 16:53 WIB
ILUSTRASI - Orang - orang memasak serabi (apam) makanan tradisional Indonesia ssaat Festival Kuliner Tradisional Tet Apam (memasak serabi) di Anjungan Pekan Kebudayaan Aceh (PKA) Taman Ratu Safiatuddin, Banda Aceh, Aceh, Sabtu (5/3/2022). [CHAIDEER MAHYUDDIN / AFP]

SuaraJabar.id - Di tengah langkanya minyak goreng curah dan mahalnya harga minyak goreng kemasan yang mencapai Rp 24 ribu per liter, Pemerintah Kabupaten Indramayu menggelar festival makanan yang diolah tanpa minyak goreng.

Festival makanan yang bakal digelar jelang Ramadhan itu bertajug "Festival Kuliner Olahan Makanan Khas Indramayu Tanpa Minyak".

Kegiatan itu rencananya bakal digelar di Gedung PGRI Indramayu pada 1 April 2022, mulai pukul 08.00 WIB.

Festival makanan tanpa minyak goreng tersebut terbuka untuk umum dan dapat diikuti seluruh pelaku usaha mikro kecil dan menengah Kabupaten Indramayu (UMKM Kabupaten Indramayu).

Baca Juga: Diprotes Emak-emak Gegara Minyak Goreng, Megawati Sedih dan Jelaskan Maksud Pernyataannya

Peserta dapat mengikuti 3 kategori festival. Ke - 3 kategori itu masing - masing makanan pembuka, makanan utama, dan makanan penutup.

"Masing - masing peserta hanya boleh mengikuti 1 jenis kategori lomba," kata Ketua Panita Penyelenggara Festival Kuliner Olahan Makanan Khas Indramayu Tanpa Minyak yang juga Sekretaris Daerah Kabupaten Indramayu, Rinto Waluyo, Senin (28/3/2022).

Untuk mengikuti festival makanan tanpa minyak goreng ini, setiap calon peserta disyaratkan sudah menerima vaksin dosis 1 dan dosis 2.

Selain harus pelaku UMKM Kabupaten Indramayu, calon peserta pula harus menggunakan bahan lokal (non impor) saat mengolah makanan khas Indramayu.

Makanan yang disajikan tentu saja haruslah diolah tanpa minyak goreng.

Baca Juga: Menulis Konsisten di Yoursay Saat Ramadhan, Why Not?

Mengingat Pandemi Covid 19 yang belum usai, calon peserta harus membawa peralatan masak masing - masing.

Pemkab Indramayu menjanjikan hadiah dari Bupati Indramayu bagi juara 1, 2, dan 3, serta harapan 1, 2, dan 3 pada setiap kategori.

Bupati Indramayu, Nina Agustina mengatakan, selain menyikapi kelangkaan dan mahalnya minyak goreng di pasaran, festival makanan tanpa minyak goreng ini pula untuk mempromosikan makanan khas Indramayu yang diolah tanpa minyak goreng.

Load More