Scroll untuk membaca artikel
Ari Syahril Ramadhan
Rabu, 30 Maret 2022 | 13:54 WIB
ILUSTRASI minyak goreng curah. [Antara]

SuaraJabar.id - Minyak goreng curah tidak ditemukan alias kosong di sejumlah agen dan pasar tradisional di Kota Cimahi berdasarkan pantauan Suara.com pada Rabu (30/3/2022).

Seperti yang terpantau di salah satu agen di Jalan Jenderal Amir Machmud. Pemilik agen, Julius (50) mengklaim saat ini sama sekali memiliki stok minyak goreng curah untuk dijual kepada konsumen.

"Terakhir saya kemarin ada stok 4 ton langsung habis satu jam. Kan pada antre," kata Julius.

Ia mengaku sudah sekitar dua pekan sulit untuk mendapatkan minyak goreng curah. Hal itu dialaminya setelah pemerintah pusat mencabut Harga Eceran Tertinggi (HET) harga minyak goreng kemasan dan mengembalikannya ke mekanisme pasar.

Baca Juga: Kapolda Sumut Temukan Minyak Goreng Dijual Tak Sesuai HET saat Sidak ke Pasar

Kondisi tersebut membuat harga minyak goreng kemasan menjadi sangat mahal, sehingga masyarakat beralih mencari minyak goreng curah yang harganya dianggap lebih terjangkau.

"Udah dua minggu ini susah, belum tau kapan dapat kiriman lagi. Warga juga banyak yang nanyain. Terakhir saya jual Rp 15.500 per kilogram," ujar Julius.

Hal serupa terpantau di Pasar Atas Baru Kota Cimahi. Pedagang mengaku sudah sekitar tiga minggu sulit untuk mendapatkan pasokan minyak goreng curah dari distributor.

"Tadi pagi saya dikirim 10 kilogram, sekarang udah habis. Memang barangnya lagi susah," ungkap Agus (30), salah seorang pedagang kelontong.

Sulitnya pasokan harga minyak goreng curah tersebut ternyata berdampak terhadap harga yang naik signifikan. Pedagang menjualnya Rp 25 ribu per kilogram.

Baca Juga: Emak-emak di Malang Sumringah Terima Minyak Goreng Murah Rp14 Ribu

"Saya jual Rp 25 ribu per kilogram karena harganya dari sana udah mahal," ucapnya.

Sedangkan untuk ketersediaan minyak goreng kemasan terpantau masih melimpah. Namun harganya cukup tinggi. Rata-rata pedagang menjualnya Rp 48-52 ribu per dua liter.

"Kalau minyak goreng kemasan sekarang lancar pasokannya, enggak kaya dulu pas HET. Cuma memang harganya dari sananya udah tinggi," kata Hana (50), pedagang lainnya.

Kontributor : Ferrye Bangkit Rizki

Load More