SuaraJabar.id - Kabupaten Garut, Jawa Barat kembali diterjang angin puting beliung disertai hujan pada Minggu (3/4/2022). Akibatnya, banyak atap rumah warga maupun baliho rusak diterjang angin.
"Ya ada lagi angin puting beliung, dilaporkan rumah warga bagian atapnya rusak, ada juga baliho diterpa angin," kata Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Garut Satria Budi dikutip dari Antara.
"Ya ada lagi angin puting beliung, dilaporkan rumah warga bagian atapnya rusak, ada juga baliho diterpa angin," kata Satria.
Ia menuturkan angin puting beliung disertai hujan deras sudah terjadi kedua kalinya, sebelumnya Sabtu (2/4) terjadi puting beliung hingga menyebabkan kerusakan atap pabrik dan rumah warga.
Baca Juga: BPBD Sebut Zona Hijau COVID-19 di Kulon Progo Capai 97,21 persen
Kejadian saat ini, kata dia, menerjang wilayah perkotaan yang padat pemukiman penduduk seperti Kelurahan Ciwalen, Kecamatan Garut Kota.
"Banyak rumah yang rusak di Kelurahan Ciwalen karena di sana rumahnya padat, berdempetan," katanya.
Ia menyampaikan peristiwa itu hanya menimbulkan kerugian materi akibat kerusakan rumah dan tidak ada korban jiwa.
"Alhamdulillah tidak ada korban jiwa, hanya kerusakan rumah saja seperti gentingnya lepas," katanya.
Ia menyampaikan jajaran BPBD maupun unsur petugas dari instansi lain sudah terjun ke lapangan untuk memeriksa dan mendata tingkat kerusakan akibat bencana puting beliung.
Baca Juga: Sleman Kerap Dilanda Angin Puting Beliung dan Hujan Deras, Begini Penjelasan BMKG
Selain itu, lanjut dia, petugas gabungan bersama masyarakat berupaya membantu membersihkan puing-puing bangunan rumah warga.
"Petugas di lokasi sedang berupaya melakukan pembersihan, pengecekan dan pemantauan lokasi, bersama-sama dengan unsur Forkopincam Garut Kota," katanya.
Ia mengatakan saat ini masih sering terjadi turun hujan disertai angin kencang sehingga masyarakat harus tetap waspada dengan berbagai ancaman bencana seperti angin puting beliung.
Satria juga mengimbau masyarakat untuk segera melapor ke dinas terkait ketika ada pohon yang sudah terlihat rawan roboh atau membahayakan lingkungan sekitar untuk segera dipangkas atau ditebang.
"Kami harap masyarakat melihat kondisi lingkungan sekitar, apabila ada dahan, atau pohon yang mau roboh untuk segera dilaporkan, untuk kami pangkas agar tidak membahayakan masyarakat sekitar," kata Satria.
Berita Terkait
-
Banjir Masih Rendam 11 RT dan 4 Ruas Jalan di Jakarta, Ketinggian Air Ada yang Capai 1 Meter
-
Pengalaman Liburan Kocak Tantri Kotak: Niat ke Garut Malah Mendarat di Cibatu
-
Kamis Siang, 34 RT dan Tiga Ruas Jalan di Jakarta Masih Kebanjiran
-
Banjir Rendam Kawasan Kelapa Gading
-
BPBD Sebut 33 RT di Jakarta Masih Terendam Banjir, Ketinggian Air Ada yang Capai 1 Meter
Terpopuler
- PIK Tutup Jalan Akses Warga Sejak 2015, Menteri Nusron: Tanya Maruarar Sirait
- Honda PCX Jadi Korban Curanmor, Sistem Keyless Dipertanyakan
- Lolly Banjir Air Mata Penuh Haru saat Bertemu Adik-adiknya Lagi: Setiap Tahun Saya Tidak Pernah Tahu...
- Ketajaman Jairo Beerens: Bisa Geser Posisi Romeny, Struick hingga Jens Raven
- Tangis Indro Warkop Pecah Dengar Ucapan Anak Bungsu Dono Soal HKI: Ayah Kirim Uang Sekolah Walau Sudah Tiada!
Pilihan
-
Akhiri Piala Asia U-20 2025: Prestasi Timnas Indonesia U-20 Anjlok Dibanding Era STY
-
Bak Bumi dan Langit! Indra Sjafri Redup, Dua Orang Indonesia Ini Bersinar di Piala Asia U-20 2025
-
Megawati Hangestri Cetak 12 Poin, AI Peppers Tekuk Red Sparks 3-0
-
Pekerjaan Terakhir Brian Yuliarto, Mendikti Saintek Baru dengan Kekayaan Rp18 M
-
Sanken Tutup Pabrik di RI Juni 2025
Terkini
-
Bey Machmudin Pamit Tinggalkan Gedung Sate, Titip Pesan untuk Jajaran Pemprov Jabar
-
Dugaan Penyimpangan Seks Oknum Guru SD di Purabaya Sukabumi, Pelajar Jadi Korban Pedofilia
-
Polres Pangandaran Amankan Tiga Pengedar Obat Keras, Salah Satunya Ditangkap di Masjid
-
Disdikpora Cianjur: Sekolah yang Rusak Akibat Bencana Alam Diperbaiki Tahun Ini
-
Geledah Rumah Produksi Miras Oplosan, Polres Cianjur Amankan Satu Orang dan Puluhan Liter Alkohol Murni