Scroll untuk membaca artikel
Galih Prasetyo
Minggu, 10 April 2022 | 19:45 WIB
Lokasi yang Dijadikan Aksi Perang Sarung di Kelurahan Cibabat, Kecamatan Cimahi Utara, Kota Cimahi pada Minggu (10/4/2022) (Suara.com/Ferry Bangkit)

SuaraJabar.id - Muhammad Aldi (15) korban pemukulan salah sasaran menceritakan detik-detik terjadinya perang sarung atau tawuran menggunakan sarung pada Minggu (10/4/2022) sekitar pukul 01.00 WIB.

Aldi mengatakan, saat perang sarung antarkelompok remaja itu pecah, ia memang berada di lokasi yakni di RW 19 Kelurahan Cibabat, Kecamatan Cimahi Utara, Kota Cimahi. Hanya saja Aldi mengaku tidak ikut-ikuta aksi tawuran tersebut.

"Enggak ikut perang sarung, cuman liat aja karena pada diem di pos ronda. Tapi karena ada di lokasi jadi disangka ikutan dan diambil sama warga," ungkap Aldi saat ditemui pada Minggu (10/4/2022).

Meski tidak ikut perang sarung, Aldi harus menerima pukulan dari pedagang martabak lantaran salah paham. Kejadian pemukulan terhadap Aldi berawal ketika perang sarung antar warga sekitar Cihanjuang mulai reda.

Baca Juga: Dewan Pendidikan Tanjungpinang Tanggapi Fenomena Perang Sarung saat Ramadhan

"Jadi korban sasaran. Mau ambil jaket malah ditarik dan dikunci dalam rumah, disangkanya ikutan padahal enggak. Kena pukul ada luka di hidung sampai gigi patah dan bibir sobek. Berdarah gitu," beber Aldi.

Atas permasalahan aksi salah sasaran pemukulan, Aldi menyatakan sudah diselesaikan. "Sudah beres. Tadi tukang martabaknya minga maaf gitu," tuturnya.

Ketua RW tempat tinggal Aldi, Asri mengatakan, perang sarung tersebut terjadi antara remaja dari Gang Babut dengan Gang Edeng. Sementara warganya yakni Aldi menjadi korban salah sasaran sebab saat kejadian berasa di lokasi.

"Korban Aldi ini kebetulan ada disitu dan disangka ikut bagian dalam perang jadi salah sasaran. Warga juga enggak nanya dulu ke Aldi tapi langsung ambil dan mukul. Sekarang sudah diselesaikan secara kekeluargaan antara korban dan warga tersebut," jelasnya.

Camat Cimahi Utara, Endang mengatakan, untuk mencegah aksi perang sarung, lanjut Endang, pihaknya meminta kepada para orang tua agar tidak mengizinkan anak-anaknya keluar rumah usai salat tarawih. Pihaknya akan membuat surat edaran kepada para RW agar meneruskannya kepada warga.

Baca Juga: Perang Sarung Pecah di Cimahi: Berawal dari Lelucon Tongkrongan, Satu Remaja Jadi Korban Salah Sasaran

"Kita juga lebih meningkatkan siskamling minimal ada petugas yang kontrol wilayah, minimal bisa diantisipasi," ujarnya.

Kontributor : Ferrye Bangkit Rizki

Load More