SuaraJabar.id - Pelaksana Tugas (Plt) Wali Kota Cimahi Ngatiyana berharap warga Kota Cimahi yang mudik lebaran nanti tak memboyong keluarga sekembalinya nanti. Apalagi belum memiliki pekerjaan pasti.
"Saya mengimbau kepada seluruh masyarakat Cimahi yang akan mudik saya harapkan untuk tidak membawa keluarga yang ke Kota Cimahi," imbuh Ngatiyana pada Senin (18/4/2022).
Alasannya, kata Ngatiyana, Kota Cimahi saat ini sudah sangat padat. Apalagi berdasarkan data yang dirilis Badan Pusat Statistik (BPS) Jawa Barat sebelum pandemi COVID-19, Kota Cimahi memiliki tingkat kepadatan penduduk tertinggi di Indonesia. Kekinian, jumlah penduduk Kota Cimahi mencapai 560.746 jiwa.
Sementara luas wilayahnya tak mengalami penambahan. Selain itu, dikhawatirkan juga malah akan menambah angka penangguran di Kota Cimahi yang juga masih tinggi. Jumlahnya mencapai 38.193 orang atau 13,07 persen dari total angkatan kerja yang mencapai 292.252 orang.
"Cimahi kepadatan penduduk sudah mencukupi sehingga tidak perlu membawa sodaranya ke sini untuk bertempat tinggal," kata Ngatiyana.
Terpisah, Kepala Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Disducapil) Kota Cimahi, Ipah Latifah mengatakan, pihaknya memang tak bisa melarang warga dari luar daerah untuk datang ke Kota Cimahi. Termasuk usai lebaran nanti. Hanya saja jika terjadi arus urbanisasi benar-benar terjadi usai lebaran nanti maka jelas akan menambah kepadatan di Cimahi.
"Kan gak bisa dicegah karena suatu kota akan menarik magnet pendatang, apalagi lebaran," ujar Ipah.
Dikatakan Ipah, pihaknya bekerjasama dengan kelurahan Satpol PP akan melakukan pendataan administrasi kependudukan usai lebaran nanti. Sebab, warga pendatang yang masuk kategori penduduk sementara harus mengantongi Kartu Identitas Penduduk Musiman (KIPEM).
Namun, kartu administrasi kependudukan sementara itu hanya berlaku selama satu tahun. Setelah masa berlaku habis, penduduk musiman harus memilih keluar Kota Cimahi atau pindah domisili menjadi warga Kota Cimahi.
Baca Juga: Harga Minyak Naik, Ekspor Indonesia di Maret Melesat 44,36 Persen
"Kita hanya mencatat apakah merekan berapa lama di sini, karena ada atruannya. Kalau udah setahun apakah mereka akan menetap di sini. Pokoknya yang datang harus ada administrasi kependudukan walaupun sementara," tegas Ipah.
Kontributor : Ferrye Bangkit Rizki
Tag
Berita Terkait
-
Harga Minyak Naik, Ekspor Indonesia di Maret Melesat 44,36 Persen
-
Tips Aman Mudik Lebaran Menggunakan Kendaraan Pribadi, Jangan Lupa Siapkan 5 Perlengkapan Wajib Ini
-
Jangan Sedih! Ini 4 Aktivitas Seru untuk Kalian yang Nggak Sempat Mudik Lebaran ke Kampung Halaman
-
Info Mudik Lebaran 2022: Daftar Daerah Rawan Macet di Jalur Mudik dan Wisata Sukabumi, Awas Jangan Sampai Tua di Jalan
-
Catat! Ini Wilayah Rawan Macet di Jalur Mudik Sukabumi
Terpopuler
- Siapa Pencipta Sound Horeg? Ini Sosok Edi Sound yang Dijuluki Thomas Alva Edisound dari Jawa Timur
- Jelang Ronde Keempat, Kluivert Justru Dikabarkan Gabung Olympique Lyon
- Duel Mobil Murah Honda Brio vs BYD Atto 1, Beda Rp30 Jutaan tapi ...
- Harga Mitsubishi Destinator Resmi Diumumkan! 5 Mobil Ini Langsung Panik?
- 41 Kode Redeem FF Max Terbaru 24 Juli: Klaim Skin Scar, M1887, dan Hadiah EVOS
Pilihan
-
Fenomena Rojali dan Rohana Justru Sinyal Positif untuk Ekonomi Indonesia
-
5 Rekomendasi HP 5G Xiaomi di Bawah Rp 4 Juta, Harga Murah Spek Melimpah
-
Kisah Unik Reinkarnasi di Novel Life and Death are Wearing Me Out
-
10 Model Gelang Emas 24 Karat yang Cocok untuk Pergelangan Tangan Gemuk
-
Selamat Tinggal Samba? Ini Alasan Gen Z Beralih ke Adidas Campus 00s & Forum Low
Terkini
-
Gamelan Cirebon Bikin Profesor Amerika Jatuh Cinta: Terbuat dari Cinta!
-
Mengenang Warisan Abadi Tjetjep Muchtar Soleh, Bapak Pembangunan Pendidikan Cianjur
-
Tjetjep Muchtar Soleh, Mantan Bupati Cianjur yang Membangun dengan Hati Tutup Usia
-
Disindir Lewat Medsos, Pekerja Pariwisata Jabar Ancam Dedi Mulyadi Soal Study Tour
-
Viral Pembagian Bir di Pocari Sweat Run 2025, Pemkot Bandung Gercep: Komunitas Lari Dipanggil