Scroll untuk membaca artikel
Andi Ahmad S
Senin, 25 April 2022 | 14:34 WIB
Ilustrasi Gizi Buruk. [Antara]

SuaraJabar.id - Seorang kepala desa di Bogor, Jawa Barat dinilai tutup mata imbas terlantarkan warganya seorang bayi yang menderita gizi buruk berusia dua tahun hingga meninggal dunia.

Bayi yang luput dari perhatian pemerintah itu merupakan warga asal Kampung Cisarua RT 01/07, Desa Banyuresmi, Kecamatan Cigudeg, Kabupaten Bogor.

Dia meninggal dunia lantaran menderita gizi buruk dan meningitis (radang selaput otak) setelah mendapatkan perawatan selama sembilan hari di RSUD Leuwiliang.

Waludin, sang ayah menceritakan, putri ketiganya itu meninggal pada Jumat (22/4/2022). Mirisnya, saat dibawa pulang ke rumah duka Waludin mengaku hanya membawanya dengan mobil bak terbuka.

Baca Juga: Bocah Usia 2 Tahun Alami Gizi Buruk di Bogor Meninggal Dunia, Pulang dari Rumah Sakit Gunakan Mobil Pick Up

“Anak saya dinyatakan meninggal dunia oleh dokter di RSUD Leuwiliang pada, Jumat (22/4/2020), kemudian kami bawa pulang dengan menggunakan mobil losbak (mobil bak terbuka, red) tidak menggunakan mobil ambulans, dan kami sudah mengikhlaskannya,” ungkap Waludin kepada wartawan, Minggu (24/04/2022).

Sementara, menurut Usup dari Ikatan Pekerja Sosial Masyarakat (IPSM) Kecamatan Cigudeg mengaku dirinya telah berupaya membawa balita itu ke RSUD Leuwiliang, Kamis, (14/4/2022) bersama bidan desa agar mendapatkan penanganan medis. Bahkan, kata Usup putri ketiga dari pasangan Waludin (37) dan Wati (35) itu sempat mendapatkan perawatan medis selama sembilan hari sebelum dinyatakan meninggal.

Jumat (22/4/2022) pihak rumah sakit menginformasikan, bahwa anak itu meninggal dunia. Mendengar kabar itu, Usup sempat mencoba menghubungi kepala desa maupun dengan sekretaris desa. Namun, Usup menyebut hingga saat ini masih kesulitan untuk menghubunginya.

“Waktu di rumah sakit, Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) minta menghubungi Sekdes ataupun Kades untuk bertanya, apakah betul anak tersebut merupakan warganya. Kami mempertanyakan ada warga yang sedang di rawat di rumah sakit tetapi kok Sekdes maupun Kadesnya tidak mengetahui,” sebutnya.

Terpisah, Sekretaris Desa Banyuresmi, Riski Abdilah Akbar membenarkan hal itu. Ia mengaku saat ini di wilayahnya terdapat sekitar 5 orang pasien penderita gizi buruk.

Baca Juga: Langgar Aturan karena Tak Punya Spion, Pengendara Motor di Bogor Kena Palak Jutaan Rupiah oleh Oknum Polisi

“Tetapi ini sudah terjadi, nanti akan kita santuni, memang belum kita santuni karena menunggu perintah dari atasan (Kades),” kata Riski.

Load More