SuaraJabar.id - Puluhan kendaraan yang ditumpangi wisatawan kewalahan melahap tanjakan ekstrim di jalur alternatif di kawasan wisata Lembang, Kabupaten Bandung Barat (KBB).
Pertama ada Tanjakan Doraemon atau Bukanagara yang berada di Kampung Bukanagara, Desa Pagerwangi, Kecamatan Lembang, Bandung Barat merupakan jalur alternatif dari Kota Bandung via Cimbuleuit atau Dago maupun sebaliknya.
Berdasarkan pantauan Suara.com pada Rabu (4/5/2022), kendaraan yang didominasi plat dari luar daerah tersebut nampak kesulitan untuk melewati tanjakan yang hanya cukup memuat satu mobil tersebut.
Bahkan, satu kendaraan mewah jenis Toyota Fortuner yang memuat wisatawan asal Jakarta sama tak kuat melahap Tanjakan Doraemon meskipun sudah mencoba berkali-kali, hingga kemudinya digantikan oleh warga setempat.
Kendaraan berpenumpang wisatawan itupun akhirnya menyerah dan memilih untuk memutar balik. Awalnya, para wisatawan tersebut hendak berkunjung ke Sarae Hils yang berada di kawasan Pagerwangi, Lembang.
"Iya tadinya mau wisata ke Sarae Hils, saya dari Jakarta," ucap sopir mobil mewah tersebut.
Ia mengaku belum mengetahui lokasi wisata yang akan ditujunya sehingga menggunakan bantuan Google Maps, yang mengarahkannya ke Tanjakan Doraemon. Semula sopir tersebut meyakini mobil matic miliknya bisa melahap tanjakan tersebut.
"Saya baru pertama lewat sini, ternyata mobilnya enggak kuat," tuturnya.
Eka (45), salah seorang relawan pengatur jalan mengatakan, Tanjakan Doraemon memiliki kontur jalan yang sangat ekstrim. Selain memiliki tanjakan yang cukup menguras tenaga, lebar jalan yang sput juga menjadi tantangan bagi pengendara.
"Iya jadi kalau yang lewat sini harus kuar mental dan mesin mobilnya harus kuat," ujarnya.
Dikatakannya, tanjakan tersebut memang kerap dilalui para wisatawan saat musim liburan tiba. Termasuk pada libur lebaran tahun ini. Eka mengatakan, sudah ada ribuan kendaraan yang melintas lewat jalur alternatif tersebut sejak kemarin.
"Kalau kemarin sore ramenya, hari ini siang udah rame. Ada 3 ribu lebih dari kemarin yang lewat sini," ujar Eka.
Tanjakan kedua yang membuat pengemudi harus ekstra hati-hati adalah Tanjakan Naga yang merupakan jalur alternatif dari Kota Bandung menuju Lembang via Punclut atau Dago maupun sebaliknya.
Terpantau kendaraan wisatawan kesulitan dan tak kuat untuk melahap tanjakan sepanjang 200 meter itu lantaran jalurnya yang sempit dan menanjak curam dengan kemiringan lebih dari 30 derajat.
Akhirnya warga setempat yang berjaga di sekitaran jalan tersebut turun tangan memberikan bantuan mengganjal hingga mendorong mobil dan motor.
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Motor Bekas di Bawah 10 Juta Buat Anak Sekolah: Pilih yang Irit atau Keren?
- Dua Rekrutan Anyar Chelsea Muak dengan Enzo Maresca, Stamford Bridge Memanas
- 5 Mobil Bekas 3 Baris Harga 50 Jutaan, Angkutan Keluarga yang Nyaman dan Efisien
- Harga Mepet Agya, Intip Mobil Bekas Ignis Matic: City Car Irit dan Stylish untuk Penggunaan Harian
- 10 Mobil Bekas Rp75 Jutaan yang Serba Bisa untuk Harian, Kerja, dan Perjalanan Jauh
Pilihan
-
Timnas Indonesia U-22 Gagal di SEA Games 2025, Zainudin Amali Diminta Tanggung Jawab
-
BBYB vs SUPA: Adu Prospek Saham, Valuasi, Kinerja, dan Dividen
-
6 HP Memori 512 GB Paling Murah untuk Simpan Foto dan Video Tanpa Khawatir
-
Pemerintah Bakal Hapus Utang KUR Debitur Terdampak Banjir Sumatera, Total Bakinya Rp7,8 T
-
50 Harta Taipan RI Tembus Rp 4.980 Triliun, APBN Menkeu Purbaya Kalah Telak!
Terkini
-
BRI Perkuat Pembangunan Infrastruktur Nasional Lewat Pembiayaan Flyover Sitinjau Lauik
-
Rencana Dedi Mulyadi Ganti Konsultan Pengawas dengan Mahasiswa Tuai Kecaman Keras
-
Mitra MBG Disentil Keras, Diwajibkan Sumbang 30 Persen Laba untuk Sekolah
-
Minggir Dulu Lembang! Ini 4 Surga Wisata Alam Kabupaten Bandung Selatan untuk Healing Akhir Tahun
-
AgenBRILink Permudah Akses Layanan Perbankan bagi Masyarakat di Perbatasan