SuaraJabar.id - Antrean kendaraan mengurai sepanjang 15 kilometer di jalur Puncak di Cianjur menuju Bogor pada Minggu (15/5/2022).
Antrean kendaraan mengurai hingga di depan Istana Kepresidenan Cipanas. Kondisi tersebut membuat petugas menerapkan rekayasa lalu lintas untuk mengurai antrean.
Rekayasa lalu lintas yang dilakukan petugas berupa penyekatan di sejumlah titik seperti pertigaan Pacet hingga Pasekon, Jalan Raya Cipanas hingga pertigaan Hanjawar.
Petugas juga mengarahkan pengendara dengan tujuan Bogor untuk mengambil jalur alternatif agar tidak terjadi macet total di jalur Puncak, seiring tingginya volume kendaraan yang melintas di dominasi tujuan tempat wisata, hotel dan rumah makan.
Baca Juga: Bukan di Puncak Bogor, Hamparan Kebun Teh Indah Ini Ada di Majalengka
Sistem satu arah belum dapat dilakukan pada siang hari karena volume kendaraan dari kedua arah sama-sama tinggi sehingga Polres Cianjur, berupaya melakukan rekayasa untuk mencairkan antrean yang semakin memanjang pada Minggu petang.
Kepala Urusan Pembinaan Operasional (KBO) Lalu Lintas Polres Cianjur, Iptu Yudistira mengatakan rekayasa lalu lintas termasuk penyekatan dilakukan untuk memutus rantai antrean yang terus memanjang sejak siang hingga petang, sambil menunggu sistem satu arah diberlakukan.
"Sifatnya situasional, ketika pendorong dari Polres Bogor sudah dapat dilakukan, sistem satu arah akan diterapkan sebagai solusi terakhir macet di jalur Puncak. Namun sejak pagi hingga petang, arus kendaraan dari kedua arah cukup tinggi, sehingga kami masih menunggu koordinasi," kata dia dikutip dari Antara.
Selama libur panjang akhir pekan, tutur dia, sistem ganjil genap masih berlaku di jalur Puncak, sebagai upaya menekan tingginya volume kendaraan yang dapat menyebabkan macet total terutama ketika tempat wisata mulai tutup pada petang hari.
"Untuk kendaraan dari arah Cianjur menuju Puncak sejak siang sudah diarahkan ke jalur alternatif Jonggol dan Sukabumi agar tidak terjebak antrean dengan laju terhenti selama beberapa menit," katanya.
Berita Terkait
-
Ngeri! Kerusuhan Pecah saat Pilkada di Puncak Jaya Papua: Perang Panah hingga Rumah-rumah Dibakar
-
Turis Jepang Kapok Berkunjung ke Kota Bogor Gegara Pengamen Marah-marah di Angkot
-
Ajak Masyarakat datang ke TPS 27 November, Habib Nabil Bicara Nasib Masa Depan Bogor
-
Pergerakan Tanah Meluas di Kadupandak Cianjur, 63 Rumah Rusak, Ratusan Warga Mengungsi
-
Gara-gara Ikut Kampanye, ASN Pemkab Bogor Dilaporkan Bawaslu ke BKN RI
Terpopuler
- Diminta Cetak Uang Kertas Bergambar Jokowi, Reaksi Bank Indonesia di Luar Prediksi: Kalau Gitu...
- Ragnar Oratmangoen Akui Lebih Nyaman di Belanda Ketimbang Indonesia: Saya Tidak Menonjol saat...
- Warga Jakarta Jangan Salah Nyoblos Besok, YLBHI Bongkar 'Dosa-dosa' Cagub Nomor Urut 2 Dharma Pongrekun
- Pelatih Jay Idzes: Saya Tidak Senang, Ini Memalukan!
- Pratiwi Noviyanthi Ditinggal Pengacara Usai Tak Mau Selesaikan Kisruh Donasi Pengobatan Agus Salim
Pilihan
-
Harga MinyaKita Mahal, Mendag "Lip Service" Bakal Turunkan
-
Mahasiswa Universitas Lampung Ajak Warga Gotong Royong Peduli Lingkungan
-
Jangan Lewatkan! Amalan Malam Jumat untuk Perlindungan dari Fitnah Dajjal
-
Setelah Pilkada, Harga Emas Antam Meroket Jadi Rp1.513.000/Gram
-
Mempelajari Efektivitas Template Braille pada Pesta Demokrasi
Terkini
-
Dedi-Erwan Unggul Quick Count, Anak Bos Persib: Insya Allah Hasil Resmi Tak Beda Jauh dengan Hitung Cepat
-
Ada Potensi Pemungutan Suara Ulang di Karawang dan Sukabumi, Pj Gubernur Jabar: Tunggu Bawaslu
-
Petugas TPS Meninggal Saat Bertugas, Begini Pesan PJ Gubernur Jabar
-
Sabet 73,5 Persen Suara, Rudy-Ade Deklarasikan Kemenangan di Pilkada Kabupaten Bogor
-
Unggul Versi Hitung Cepat, Aep: Ini Kemenangan Masyarakat Karawang