SuaraJabar.id - Seratus lebih ekor ternak di Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat terkonfirmasi positif dan suspek Penyakit Mulut dan Kuku (PMK).
Dari keterangan Dinas Pertanian Ketahanan Pangan dan Perikanan (DPKPP) setempat, hingga Rabu (18/5/2022) tercatat ada 129 ekor ternak yang positif PMK.
“Data tersebut kami dapatkan berdasarkan hasil pemeriksaan ke pasar-pasar dan peternakan-peternakan. Sebanyak 129 ekor yang terkonfirmasi PMK ini tersebar di 10 kecamatan,” ujar Kepala DPKPP Kabupaten Tasikmalaya, Nuraedidin.
Sementara untuk penanganannya, kata Nuraedidin sesuai dengan SOP yang hampir mirip dengan penanganan Covid-19. Antara lain isolasi, karantina dan penyemprotan kandang dengan disinfektan.
Baca Juga: Janda Cantik di Tasikmalaya Tewas Bersimbah Darah, Polisi Masih Selidiki Penyebabnya
Di samping itu, pihak DKPP melakukan penyetopan distribusi hewan ternak dalam wilayah Kabupaten Tasikmalaya. Kemudian melakukan pemetaan daerah-daerah tertentu tempat hewan ternak yang terinfeksi PMK, untuk memutus mata rantai penyebaran penularan.
Nuraedidin juga mengatakan bahwa proses pengobatan PMK hampir sama dengan pengobatan Covid-19; bahwa sejauh ini belum ada obat yang dapat menyembuhkan PMK. Paling mencekoki hewan ternak dengan vitamin.
“Upaya lainnya adalah melakukan vaksinasi. Ini sudah berjalan dengan memanfaatkan seluruh sumber daya yang ada di Dinas Pertanian Kabupaten Tasikmalaya, khususnya veteriner, Keswan dan Kesmavet. Walaupun sebetulnya sumber daya kami itu kurang sekali. Populasi ternak sapi saja besar 52 ribuan ekor,” lanjut Nuraedidin.
Lain halnya dengan Kabid Peternakan dan Kesehatan Hewan pada DPKPP Kabupaten Tasikmalaya, Heri Kustiana mengatakan bahwa pihaknya belum melakukan penyemprotan kandang dan vaksinasi hewan ternak. Karena bahannya saja belum ada.
“Kalau disinfektannya bisa merk apa saja, yang penting deterjen. Kami sendiri belum melakukan penyemprotan, karena bahannya saja baru kami terima dari Provinsi hari ini. Vaksinasi juga belum, karena secara nasional saja belum ada,” kata Heri.
Baca Juga: Muncul Kasus PMK di DIY, Peternak di Bantul Akui Tak Ada Pengaruh Harga Penjualan
Berita Terkait
-
Menkop Budi Arie Sebut Koperasi Siap Serap Susu Produksi Lokal Untuk Makan Bergizi Gratis
-
Viral Video Susu Sapi Terbuang, Wakil Ketua DPR: Pemerintah Tolong Prioritaskan Peternak Lokal
-
Harga Pangan Merangkak Naik, Beban Masyarakat Kecil Semakin Berat
-
Dari Sapi Hingga Ikan: KPK Usut Penyimpangan Dana Hibah di Dinas Peternakan Jatim
-
Terkait Korupsi Dana Hibah, KPK Temukan Kejanggalan dalam Pengadaan Hewan Ternak di Jatim
Terpopuler
- Pernampakan Mobil Mewah Milik Ahmad Luthfi yang Dikendarai Vanessa Nabila, Pajaknya Tak Dibayar?
- Jabatan Prestisius Rolly Ade Charles, Diduga Ikut Ivan Sugianto Paksa Anak SMA Menggonggong
- Pengalaman Mengejutkan Suporter Jepang Awayday ke SUGBK: Indonesia Negara yang...
- Ditemui Ahmad Sahroni, Begini Penampakan Lesu Ivan Sugianto di Polrestabes Surabaya
- Pesan Terakhir Nurina Mulkiwati Istri Ahmad Luthfi, Kini Suami Diisukan Punya Simpanan Selebgram
Pilihan
-
5 HP Redmi Sejutaan dengan Baterai Lega dan HyperOS, Murah Tapi Kencang!
-
Hak Masyarakat Adat di Ujung Tanduk, Koalisi Sipil Kaltim Mengecam Kekerasan di Paser
-
Waspada, Kebiasaan Matikan Lampu Motor di Siang Hari Bisa Berujung Bui
-
Kenaikan PPN 12% Jadi Nestapa Kelas Menengah, Orang Kaya Sulit Dipajaki?
-
Pusing Dah! Isu Dipecat, Shin Tae-yong Dibebankan Menang Lawan Arab Saudi di Tengah Rekor Buruk Timnas Indonesia
Terkini
-
Local Media Community 2024 Roadshow Class Tasikmalaya: Media Lokal Perlu Diversifikasi Sumber Pendapatan
-
4 Santri Tewas Tertimbun Tanah Longsor di Sukabumi, BPBD Ungkap Fakta Mengejutkan
-
Tersedia 100 Ribu Hadiah Termasuk BMW 520i M Sport di BRImo FSTVL, Ini Cara Memenangkannya!
-
Lewat Tanya Sabrina, Kamu Bisa Cari Rekomendasi Merchant Hiburan saat Weekend
-
Pj Gubernur Jabar: 29 Orang Jadi Korban Kecelakaan Tol Cipularang