Scroll untuk membaca artikel
Ari Syahril Ramadhan
Kamis, 02 Juni 2022 | 07:46 WIB
Pemain timnas Indonesia, Stefano Lilipaly ketika menghadapi Bangladesh dalam laga uji coba FIFA Matchday di Stadion Si Jalak Harupat, Bandung, Rabu (1/6/2022) malam WIB. [PSSI]

SuaraJabar.id - Performa dua Dimas Drajad dan Stefano Lilipaly menjadi sorotan Pelatih tim nasional Indonesia, Shin Tae-yong.

Pelatih asal Korea Selatan itu mengatakan seharusnya Dimas Drajad dan Stefano Lilipaly menampilkan performa lebih baik saat diturunkan sebagai penyerang pada laga persahabatan FIFA kontra Bangladesh di Stadion Si Jalak Harupat, Bandung, Rabu (1/6/2022), yang tuntas dengan hasil imbang tanpa gol.

“Sebagai penyerang, mereka seharusnya bisa membuat peluang. Akan tetapi, mereka tidak melakukan itu. Sampai hari ini, mereka belum memenuhi ekspektasi saya,” ujar juru taktik asal Korea Selatan itu.

Dalam laga melawan Bangladesh, Lilipaly tampil sejak awal pertandingan, sementara Drajad baru turun pada babak kedua menggantikan Muhammad Rafli.

Baca Juga: Shin Tae-yong Tak Puas dengan Performa Stefano Lilipaly dan Dimas Drajat, Ini Alasannya

Secara kasat mata, Lilipaly yang posisi aslinya adalah sayap kanan kerap berada sejajar dengan penyerang, baik Rafli maupun Drajad. Shin tampak menggunakan formasi 4-4-2.

Sepanjang laga, pesepakbola yang akrab dipanggil Fano itu melepaskan dua percobaan tepat ke gawang lawan. Akan tetapi, semuanya dapat ditepis kiper Bangladesh, Anisur Rahman.

Fano bahkan sempat mencetak gol pada menit ke-73, tetapi dianulir oleh wasit lantaran sang pengirim “assist”, Drajad dianggap “offside”.

Sementara Drajad tidak mencatatkan satu pun tembakan yang mengarah ke gawang Bangladesh.

Lilipaly dan Drajad adalah dua pemain berstatus debutan di timnas asuhan Shin. Lilipaly memang pernah memperkuat timnas senior Indonesia, tetapi itu terakhir kali terjadi pada tahun 2019, saat skuad “Garuda” ditangani pelatih Simon McMenemy.

Baca Juga: Shin Tae-yong Kritik Duet Dimas Drajad-Lilipaly yang Tumpul Sebagai Penyerang

Adapun untuk Drajad, laga menghadapi Bangladesh juga menjadi pertandingan pertamanya untuk timnas senior Indonesia. Sebelumnya, pemain berumur 25 tahun itu berkutat di skuad timnas U-23 pada masa kepelatihan juru taktik Indra Sjafri.

Lebih jauh, Hin Tae-yong meminta maaf kepada suporter setelah skuadnya diimbangi Bangladesh tanpa gol.

“Kami tidak bisa memberikan hasil yang bagus. Saya mohon maaf,” ujar dia.

Penyesalan pelatih asal Korea Selatan itu bertambah lantaran melihat dukungan maksimal oleh para pendukung dari tribun penonton.

Nyaris sepanjang 90 menit mereka bernyanyi, melantunkan yel-yel diiringi musik dan tepukan tangan. Para pendukung sangat antusias karena itu menjadi pertandingan pertama timnas Indonesia dengan penonton di stadion saat pandemi Covid-19.

“Dukungan dari suporter itu sangat keren. Seharusnya kami pun bisa menunjukkan performa serupa. Namun ternyata tidak bisa. Saya sekali meminta maaf, sekaligus terima kasih kepada masyarakat Indonesia,” tutur dia.

Shin mengakui timnya tidak tampil maksimal dalam pertandingan tersebut. Seharusnya, menurut pelatih timnas Korea Selatan di Piala Dunia 2018 itu, Indonesia dapat memenangkan pertandingan dengan selisih gol yang jauh dari lawan.

“Memang pertandingan itu berstatus persahabatan. Akan tetapi, laga tersebut tetap saja uji coba sebelum Kualifikasi Piala Asia 2023 di Kuwait. Seharusnya kami bisa menang dengan selisih tiga atau empat gol untuk membahagiakan suporter,” kata pria berusia 52 tahun tersebut.

Load More