SuaraJabar.id - Kabar mengenai kemunculan harimau jawa di kawasan hutan rakyat di Desa Cipeundeuy, Kecamatan Surade, Kabupaten Sukabumi disambut suka cita oleh sejumlah pihak. Hal ini lantaran Harimau Jawa diyakini sudah punah beberapa waktu lalu.
Bagi warga Desa Cipeundeuy, kemunculan harimau ini juga seiring dengan banyak hilangnya sejumlah hewan ternak tanpa jejak. Salah seorang warga yang juga ketua RT setempat, Hendi Hasbuloh (52) mengaku sempat melihat hewan tersebut di sekitar Mei atau Juni di kawasan hutan rakyat Blok Batu Bokor.
Dikatakan oleh Hendi, lokasi penemuan harimau itu sekitar 2 kilometer dari pemukiman. Lokasi penemuan tersebut merupakan hutan dengan banyak batu besar dan terdapat terdapat Sungai Gunting yang merupakan hulu dari Situ Habibi Cimandala.
Mengutip dari Sukabumiupdate--jaringan Suara.com, Rabu (8/8/2022), Hendi mengaku saat itu tengah bersama temannya mencari burung anis yang kebetulan hinggap di pohon gelam di depan sebuah gua.
Saat menyusuri gua tersebut, Hendi lalu melihat jejak kaki hewan tersebut. "Ada bekas cakaran juga di pohon gelam," kata Hendi.
Tak lama setelah itu, Hendi dan rekannya tersebut mengaku melihat ekor sepanjang kurang lebih 70 sentimeter berwarna kuning tembaga dan hitam di atas pohon.
"Ekornya turun ke bawah, namun ujungnya ke atas dan terus bergerak. Saya dan teman meyakini itu adalah meong (harimau) sebutan warga di sini,"
Masih penasaran dengan ekor tersebut, Hendi menepuk-nepuk pohon gelam yang ada di depan gua. Ia ingin melihat tubuh hewan tersebut. Namun bukannya turun, hewan yang diyakini Harimau itu malah meraung.
Mendengar raungan itu, Hendi dan rekannya itu pun memilih untuk pergi melarikan diri. Ia kemudian menceritakan hal tersebut kepada warga.
"Setelah melihat ekor Harimau tersebut, saya ceritakan kepada warga. Ternyata mereka juga bercerita sering kehilangan hewan peliharaan berupa domba yang hilang tanpa jejak," kata Hendi
Hendi menyatakan, tempat dia melihat Harimau merupakan lokasi yang jarang didatangi orang lain. Namun di sekitar bukit tersebut banyak warga yang beraktivitas membuat kerajinan gula merah kelapa atau menyadap air nira kelapa.
Berita Terkait
Terpopuler
- Terpopuler Sepak Bola: 9 Pemain Dicoret, Timnas Indonesia Gak Layak Lolos Piala Dunia 2026
- 9 Mobil Bekas Murah Tahun Muda di Bawah Rp100 Juta, Kabin Nyaman Muat 8 Penumpang
- 7 Pilihan Mobil Bekas Murah di Bawah Rp30 Juta, Barang Lawas Performa Tetap Berkelas
- 7 Rekomendasi HP Murah untuk Anak Sekolah, RAM Besar Punya Spek Mewah
- Telat Gabung Timnas Indonesia, Pemain Keturunan Rp31,29 Miliar Dicoret Kluivert Lawan China
Pilihan
-
5 Rekomendasi HP Murah Rp 1 Jutaan Memori 128 GB, Terbaik Juni 2025
-
Suporter Garuda Bisa Sulap SUGBK Jadi Kandang Setan di Laga Timnas Indonesia vs China
-
Belanja Frozen Food Hemat Tanpa Ribet, Ini Deretan Promo Alfamart Sampai 15 Juni 2025
-
Bau Busuk Sambut China di SUGBK: Media Indonesia Dilarang Meliput!
-
Rekomendasi 10 Skincare Terbaik untuk Pria, Bikin Wajah Cerah dan Awet Muda!
Terkini
-
Mengerikan! Begini Kondisi Air Liur Para Perokok
-
Jusuf Kalla Minta Pemerintah Jangan Hanya Salahkan Preman, Tapi..
-
Waspada! Jabar Diguncang 118 Gempa Sepanjang Mei 2025, BMKG Beri Imbauan Penting
-
Fakta Baru Longsor Cirebon, BNPB Sebut Insiden di Gunung Kuda Adalah Kecelakaan Kerja
-
Kebijakan Dedi Mulyadi Pukul Telak Pariwisata Bekasi, Kunjungan Pelajar Anjlok Drastis