SuaraJabar.id - Sejumlah orang tua siswa menggeruduk SDN 2 Darmaraja 2, Kabupaten Sumedang untuk mempertanyakan kejelasan uang tabungan anak mereka sebesar Rp 430 juta.
Menanggapi kasus tersebut, Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Sumedang Agus Wahidin mengaku akan memediasi penyelesaian persoalan tersebut.
Ia mengaku pihaknya telah melakukan kroscek dalam kasus itu. Menurutnya, uang tabungan siswa sudah macet sejak 2018 hingga 2018 lalu.
“Kendati masalah lama, kami akan turun memediasi penyelesaian masalah tersebut,” ujarnya melalui keterangan tertulis, Jumat (17/6/2022).
Ia berharap semoga ada solusi dan progres penyelesaian atas masalah itu.
“Uang tabungan siswa yang macet bertumpu di salah satu oknum guru,” ujarnya.
Namun, oknum guru tersebut statusnya kini sudah pensiun.
“Kami akan menindak tegas terhadap oknum guru atau oknum kepala sekolah yang melakukan penyelewengan uang tabungan siswa,” ucap dia.
Sebelumnya, Peneliti Senior Forum Indonesia untuk Transparansi Anggaran (Fitra) Jawa Barat Nandang Suherman mendorong kasus orang tua siswa sebuah SD di Sumedang untuk membawa kasus raibnya tabungan anak mereka ke jalur hukum.
Baca Juga: Korupsi TWP TNI AD, Aset Saham Rp 25 Miliar Brigjen Kamrullah Disita Tim Koneksitas
Sebab menurutnya, kasus tabungan macet yang terjadi di SDN Darmaraja 2 Kabupaten Sumedang merupakan penyelewengan yang dilakukan oknum tertentu. Apalagi pengelolaannya dilakukan secara tertutup.
"Ini kan sudah lama, (orang tua) hilang kesabaran akhirnya diadukan. Saya dorong juga ke (ranah hukum) supaya bertanggung jawab dan jadi pembelajaran," kata Nandang saat dihubungi Suara.com pada Kamis (16/6/2022).
Sebelumnya, sejumlah orang tua siswa SDN Darmaraja 2 Kabupaten Sumedang mempertanyakan uang tabungan anak mereka yang tidak bisa diambil dengan alasan tak jelas.
Dari informasi, uang tabungan iswa di SDN Darmaraja 2 itu berjumlah Rp 430 juta. Salah satu orang tua siswa yang bernama Aan mengatakan uang tabungan selama 6 tahun anaknya sekolah itu belum bisa diterima.
Nandang yang juga pengajar di Sekolah Politik Anggaran atau Sepola Perkumpulan Inisiatif itu menduga kasus tabungan siswa di Sumedang yang mencuat lantaran dikelola guru secara tertutup.
sehingga kata dia, tidak ada akuntabilitas, yang kemudian uangnya diselewengkan dan digunakan untuk kehidupan pribadi.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- 4 Link DANA Kaget Khusus Jumat Berkah: Klaim Saldo Gratis Langsung Cuan Rp 345 Ribu
- Beda Biaya Masuk Ponpes Al Khoziny dan Ponpes Tebuireng, Kualitas Bangunan Dinilai Jomplang
- Owner Bake n Grind Terancam Penjara Hingga 5 Tahun Akibat Pasal Berlapis
- 5 Link DANA Kaget Terbaru Bernilai Rp 434 Ribu, Klaim Sekarang Sebelum Kehabisan!
- Unggahan Putri Anne di Tengah Momen Pernikahan Amanda Manopo-Kenny Austin Curi Perhatian
Pilihan
-
Grand Mall Bekasi Tutup, Netizen Cerita Kenangan Lawas: dari Beli Mainan Sampai Main di Aladdin
-
Jay Idzes Ngeluh, Kok Bisa-bisanya Diajak Podcast Jelang Timnas Indonesia vs Irak?
-
278 Hari Berlalu, Peringatan Media Asing Soal Borok Patrick Kluivert Mulai Jadi Kenyataan
-
10 HP dengan Kamera Terbaik Oktober 2025, Nomor Satu Bukan iPhone 17 Pro
-
Timnas Indonesia 57 Tahun Tanpa Kemenangan Lawan Irak, Saatnya Garuda Patahkan Kutukan?
Terkini
-
Lawan Politik Uang! Pilkades Digital Resmi Bergulir di Karawang dan Indramayu
-
Pengkhianatan Terdalam, Bos Alfamart Heryanto Habisi Nyawa Karyawati Dina di Ruang Tamu Rumahnya
-
Bupati Purwakarta Panggil Langsung Ajudan yang Viral Selingkuh, Ini Pengakuan Y di Depan Om Zein
-
Geger Video Viral! Ajudan Bupati Purwakarta Diduga Selingkuh, Brimob Y Dipulangkan ke Polda Jabar
-
Jalur Utama Cianjur Selatan Terputus Total! Longsor Dahsyat di Cibinong Lumpuhkan Akses Warga