SuaraJabar.id - Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Provinsi Jawa Barat (Jabar) mengumumkan hasil laboratorium sample pencemaran di sungai Cimeta, Desa Tagog Apu, Kecamatan Padalarang, Kabupaten Bandung Barat yang terjadi Mei lalu. Saat itu diketahui sungai tercemar hingga berwarna merah.
DLH Jabar sebelumnya memeriksa sampel bahan padat pencemar di laboratorium di Kabupaten Bogor. Hasilnya diterima Selasa lalu, 21 Juni 2022. Mereka mengklaim cemaran warna merah di anak Sungai Citarum tersebut terkategori limbah tidak berbahaya.
"Warna merah yang diduga B3 itu (ternyata) tidak ditemukan karakteristik bahan berbahaya beracun," ujar Kepala DLH Jabar Prima Mayaningtias melalui keterangan tertulis, Kamis (23/6/2022).
Hasil laboratorium yang dilakukan provinsi menegaskan temuan awal DLH Kabupaten Bandung Barat yang menyatakan tak ada ikan mati, dan tak ada manusia terdampak akibat warna merah tersebut.
"Tidak ada juga pertanian terdampak, tidak ada sedimen juga. Bahan yang membuat merah Sungai Cimeta merupakan bahan yang mudah terlarut, tidak ada endapan sehingga dari hasil ini kita bisa katakan itu aman," tuturnya.
Disampaikan, pengujian melalui beberapa tahap dan parameter, mulai dari memastikan warna merah tersebut apakah berasal dari bahan berbahaya beracun (B3) atau limbah B3 (LB3) alias hasil proses produksi B3 yang telah dilakukan.
Hasil lab juga menunjukkan bahan padat pencemar di Sungai Cimeta termasuk kategori tidak kronis A, tidak kronis B, maupun tidak kronis C. Nilai baku karakteristik penetapan terkontaminasi B3 dari sampel tersebut tidak menunjukkan ada tingkat konsentrasi LB3.
"Semua parameter dari sampel tersebut berada di bawah baku mutu di semua kategori," katanya.
Kendati begitu, Prima mengajak semua elemen untuk lebih peduli terhadap lingkungan, sungai bukanlah tempat buangan sampah. Prima mengingatkan, jika yang dibuang itu adalah limbah B3 maka Anda akan dikenakan sanksi sebagaimana peraturan perundangan yang berlaku.
Baca Juga: Kualitas Udara Jakarta Buruk, DLH DKI ke Warga: Keluar Rumah Pakai Masker
Kontributor : M Dikdik RA
Berita Terkait
-
Kualitas Udara Jakarta Buruk, DLH DKI ke Warga: Keluar Rumah Pakai Masker
-
Nikita Mirzani Sambangi Propam Polri, Laporkan Penyidik Polresta Serang Kota?
-
Udara Jakarta Buruk, Pemerintah Didesak Turun Atasi Emisi Lintas Batas
-
Adakan Uji Emisi Gratis, Pemkot Jakarta Selatan Laksanakan Evaluasi Kualitas Udara
-
Wabah PMK Bikin Peternak di Bandung Barat Merugi Rp 8 Miliar, 4.904 Ekor Ternak Terpapar
Terpopuler
- Siapa Pencipta Sound Horeg? Ini Sosok Edi Sound yang Dijuluki Thomas Alva Edisound dari Jawa Timur
- Jelang Ronde Keempat, Kluivert Justru Dikabarkan Gabung Olympique Lyon
- Duel Mobil Murah Honda Brio vs BYD Atto 1, Beda Rp30 Jutaan tapi ...
- Harga Mitsubishi Destinator Resmi Diumumkan! 5 Mobil Ini Langsung Panik?
- 41 Kode Redeem FF Max Terbaru 24 Juli: Klaim Skin Scar, M1887, dan Hadiah EVOS
Pilihan
-
Fenomena Rojali dan Rohana Justru Sinyal Positif untuk Ekonomi Indonesia
-
5 Rekomendasi HP 5G Xiaomi di Bawah Rp 4 Juta, Harga Murah Spek Melimpah
-
Kisah Unik Reinkarnasi di Novel Life and Death are Wearing Me Out
-
10 Model Gelang Emas 24 Karat yang Cocok untuk Pergelangan Tangan Gemuk
-
Selamat Tinggal Samba? Ini Alasan Gen Z Beralih ke Adidas Campus 00s & Forum Low
Terkini
-
Gamelan Cirebon Bikin Profesor Amerika Jatuh Cinta: Terbuat dari Cinta!
-
Mengenang Warisan Abadi Tjetjep Muchtar Soleh, Bapak Pembangunan Pendidikan Cianjur
-
Tjetjep Muchtar Soleh, Mantan Bupati Cianjur yang Membangun dengan Hati Tutup Usia
-
Disindir Lewat Medsos, Pekerja Pariwisata Jabar Ancam Dedi Mulyadi Soal Study Tour
-
Viral Pembagian Bir di Pocari Sweat Run 2025, Pemkot Bandung Gercep: Komunitas Lari Dipanggil