Scroll untuk membaca artikel
Galih Prasetyo
Sabtu, 02 Juli 2022 | 07:28 WIB
ILUSTRASI TKW (Solopos.com)

SuaraJabar.id - Seorang Tenaga Kerja Wanita (TKW) asal Sukabumi diduga menjadi korban penganiayaan majikannya di Qatar. Kasus ini terungkap setelah korban menunjukkan kondisi tubuhnya yang memar dan luka.

Dalam video yang diunggah akun Mom’s Shakaela di grup My Palabuhanratu, terlihat tangan TKW itu mengalami luka memar, mulai dari pergelangan hingga sikut.

“Nyuhunken bantosana,,teh abdi damel di Qatar,, hoyongen uwih majikana galak pisan (minta bantuannya, kakak saya kerja di Qatar, mau pulang, majikannya jahat banget),” tulis unggahan video tersebut seperti dikutip Sukabumiupdate--jaringan Suara.com

Korban sendiri diketahui ialah RK (36), seorang warga Kebon Kalapatipar RT 03/08, Kelurahan Palabuhanratu, Kecamatan Palabuhanratu, Kabupaten Sukabumi. Ialah sang adik, Ria Puji Astusi (36) yang unggah video sang kakak tersebut di media sosial.

Baca Juga: TKW Nekat Lakukan Percobaan Bunuh Diri Diduga Tak Bisa Pulang ke Indonesia, Kenali Cara Mengatasi Depresi

Tidak hanya itu, adik lain korban, Angga Saputra (32) juga mengungkap bahwa sang kakak juga mendapat ancaman pembunuhan dari majikan.

"Saya mendapat info dari temennya kakak kandung saya sendiri, bahwa kakak saya telah diancam mau dibunuh oleh majikannya. Selama ini memang kakak saya ke pihak keluarga kurang terlalu terbuka," kata Angga

Menurut Angga, kakaknya mengaku memiliki majikan yang jahat dan ringan tahan. Selain itu, majikannya juga melarang RK menggunakan ponsel. Setiap menggunakan ponsel, kata Angga, kakaknya mengaku selalu sembunyi-sembunyi.

"Kakak saya mengaku punya majikan yang sangat jahat, kerja enggak ada istirahatnya. Terus pernah ditampar sama majikan laki-lakinya. Bahkan hanya karena kesalahan kecil pernah juga ditonjok sampai bibirnya pecah karena dituduh meminta anaknya majikannya diam dengan berteriak, padahal kakak saya tidak pernah melakukan itu," ungkap Angga.

Pihak keluarga sendiri berharap RK bisa pulang kembali ke Indonesia dan berkumpul bersama pihak keluarga.

Baca Juga: BP2MI Gagalkan Pengiriman TKW Ilegal Asal Lombok Tujuan Arab Saudi

Sementara itu, bunda RK, Lilis Mardiani (50 tahun) mengatakan, putri sulungnya itu adalah tulang punggung keluarga. Tidak hanya membiayai dua anaknya, tapi juga seluruh keluarga. RK sendiri bekerja menjadi TKW sejak November 2021 lalu.

"Kerja di Qatar keberangkatan yang ketiga kalinya. Anak saya selalu kirim uang, tapi yang sekarang memang kalau masalah uang lancar, hanya majikannya berbeda. Hampir setiap saat yang anak saya keluhkan itu soal luka dan sakit, terus pengen cepet pulang, udah gak kuat lagi katanya," ucap Lilis.

Load More