SuaraJabar.id - Barang rongsokan besi biasanya berakhir di tempat sampah, atau dijual dengan harga rendah. Namun ditangan orang kreatif, rongsokan bekas kendaraan bisa menjadi karya yang berharga tinggi.
Seperti yang dilakukan Juana (40), petani asal Desa Cihideung, Kecamatan Parongpong, Kabupaten Bandung Barat (KBB). Berkat sentuhan tangan kreatifnya, ia mampu menyulap barang-barang bekas menjadi karya yang menghasilkan cuan lebih.
Sebut saja rongsokan besi seperti cakram sepeda motor, paku, onderdil kendaraan, kawat dan lain-lainnya dikreasikan menjadi sebuah replika hewan di antaranya burung hantu, serigala, anjing, laba-laba hingga burung elang.
Kisa Juana menyulap rongsokan besi kendaraan dimulai tiga tahun lalu. Awalnya ia hanya iseng
membuat replika hewan pada tiga tahun lalu. Kegiatan ini dilakukan saat waktu senggang agar tidak mengganggu aktivitas bertani.
"Dari situ saya mulai coba mengumpulkan rongsokan yang sudah tidak terpakai. Daripada dibuang mending dibuat semacam hiasan hewan berbahan besi," tutur Juana kepada Suara.com, belum lama ini.
Untuk menyelesaikan satu kerajinan berbahan besi tergantung tingkat kerumitannya. Misalnya, untuk membuat replika burung elang dibutuhkan waktu sekitar dua bulan lantaran bahan-bahannya cukup sulit diperoleh.
Namun dibalik rumit dan kesulitannya, karya Juana ternyata menyita perhatian masyarakat, banyak karya produknya dijual ke sekitar wilayah Bandung hingga ke pulau Bali. Tak sedikit pula yang kini dipajang di bengkel sederhana miliknya.
"Awal-awalnya banyak teman yang mengirim rongsokan, tapi setelah banyak menerima pesanan, ternyata ada bahan besi yang harus saya beli," ujar Juana.
Dari hobi menciptakan replika binatang yang terlihat sangat nyata, Juana mengaku pernah menerima upah hingga belasan juta rupiah dari seseorang kolektor burung di Bandung.
Baca Juga: Sempat Diteror, 7 Fakta Juragan Rongsokan Tewas Ditembak di Sidoarjo
Menurut dia, pembuatan replika dari besi membutuhkan ketelatenan prima, apalagi orang yang menekuni kerajinan berbahan limbah ini masih jarang sebab prosesnya membutuhkan ketelitian dan keuletan.
Harga yang dibandrol untuk produk kerajinan besi berkisar dari harga Rp200 ribu hingga belasan juta tergantung tingkat kerumitan pembuatan. Produk kerajinan ini dijual secara daring di media sosial.
"Pemasaran paling hanya dipajang di Facebook, kalau ada yang minat baru dijual, selain itu dipasarkan juga di grup WhatsApp," ungkapnya.
Kontributor : Ferrye Bangkit Rizki
Berita Terkait
Terpopuler
- 4 Model Honda Jazz Bekas Paling Murah untuk Anak Kuliah, Performa Juara
- 4 Motor Matic Terbaik 2025 Kategori Rp 20-30 Jutaan: Irit BBM dan Nyaman Dipakai Harian
- 7 Sunscreen Anti Aging untuk Ibu Rumah Tangga agar Wajah Awet Muda
- Mobil Bekas BYD Atto 1 Berapa Harganya? Ini 5 Alternatif untuk Milenial dan Gen Z
- Pilihan Sunscreen Wardah yang Tepat untuk Umur 40 Tahun ke Atas
Pilihan
-
ASUS Vivobook 14 A1404VAP, Laptop Ringkas dan Kencang untuk Kerja Sehari-hari
-
JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
-
Timnas Indonesia U-22 Gagal di SEA Games 2025, Zainudin Amali Diminta Tanggung Jawab
-
BBYB vs SUPA: Adu Prospek Saham, Valuasi, Kinerja, dan Dividen
-
6 HP Memori 512 GB Paling Murah untuk Simpan Foto dan Video Tanpa Khawatir
Terkini
-
Gandeng Sandiaga Uno, Kadin Tasikmalaya Perkuat Ekosistem Bisnis Nasional
-
Masuk Usia 130 Tahun, BRI Kenang Raden Bei Aria Wirjaatmadja sebagai Pendiri Visioner
-
Cirebon Darurat! Banjir Rendam 22 Desa, Lebih dari 6.500 Warga Terdampak
-
Rute Eksotis Jakarta-Cianjur Batal Dilayani KA Jaka Lalana, Ternyata Ini Penyebabnya
-
Iwan Suryawan Minta Pejabat Jabar Gugurkan Cuti Massal Nataru, Prioritaskan Siaga Cuaca Ekstrem