Scroll untuk membaca artikel
Ari Syahril Ramadhan
Kamis, 21 Juli 2022 | 10:22 WIB
ILUSTRASI ekspose kasus kekerasan terhadap anak. Di Tasikmalaya, seorang anak meninggal dunia diduga karena depresi usai mendapat tindak kekerasan dari teman-temannya.(ANTARA/Heru Suyitno)

SuaraJabar.id - Seorang bocah berinisial F yang baru berusia 11 tahun meninggal dunia diduga karena depresi. Warga Kecamatan Singaparna, Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat itu diduga depresi setelah mengalami peristiwa mengerikan.

Bocah itu mengalami peristiwa traumatik berupa dipaksa untuk bersetubuh dengan kucig oleh teman-temannya.

Adegan itu kemudian direkam menggunakan kamera ponsel oleh teman-temannya. Makin parah, mereka menyebar video rekaman korban.

Usai insiden itu, korban murung dan tak mau makan. Korban sempat dibawa ke rumah sakit oleh orang tuanya. Namun nyawanya tak tertolong, bocah itu menghembuskan napas terakhir pada Minggu (18/7/2022) lalu.

Baca Juga: 7 Cara Download Video YouTube Mudah Tanpa Aplikasi di HP dan Laptop!

Dikutip dari HR Online--jejaring Suara.com, T (30) ibu kandung F mengatakan, anak kedua dari empat bersaudara tersebut memang kerap dibully.

“Seminggu sebelum meninggal, rekamannya itu menyebar. Dia pun di-bully teman-temannya makin menjadi. Anak saya jadi malu, tak mau makan minum. Bahkan melamun sampai dibawa ke rumah sakit dan meninggal saat perawatan,” katanya, Rabu (20/7/2022).

Ia mengatakan, putranya tersebut dipaksa teman-temanya menyetubuhi kucing sambil ditonton dan diolok-olok.

“Sebelum kejadian itu, katanya suka dipukul-pukul oleh mereka. Puncaknya dipaksa begitu,” katanya.

Sebelum meninggal, F yang depresi dirawat di rumah sakit. Ia mengaku sakit tenggorokan sampai akhirnya meninggal.

Baca Juga: Pemuda Kaget Terlanjur Masak Daging Kemasan, Ternyata Khusus untuk Hewan

Menurut T, keluarga teman-teman F yang membullynya datang ke rumah dan meminta maaf. Ia pun mengaku sudah ikhlas dengan kepergian F.

Load More