SuaraJabar.id - Anggota DPRD Jakarta Gilbert Simanjuntak mempertanyakan penyebab ambruknya pagar pembatas tribun penonton saat peresmian Jakarta International Stadium. Gilbert meminta kualitas sarana dan prasarana JIS diteliti lagi.
"Rusaknya tembok pembatas penonton saat pertandingan JIS menimbulkan tanda tanya besar. Penyebabnya perlu diteliti, apakah menyangkut kualitas bangunan," kata Gilbert di Jakarta, hari ini.
Anggota Fraksi PDI Perjuangan itu juga meminta dilakukan audit sebelum serah terima dari pemborong proyek.
"Sebaiknya jangan terlalu sesumbar mengucapkan mahakarya, karena pagarnya saja roboh dengan sedikit gangguan. Lebih baik periksa total kualitas pengerjaan stadion," kata Gilbert.
Anggota Komisi B DPRD DKI itu juga mengaitkan robohnya sebagian pagar tribun dengan biaya yang dikeluarkan untuk pembangunan JIS yang mencapai Rp4,5 triliun.
Adapun 80 persen dari dana itu, kata dia, dikucurkan pemerintah pusat melalui anggaran Pemulihan Ekonomi Nasional.
"Biaya yang dikeluarkan untuk JIS sekitar Rp4,5 triliun dengan bantuan pusat sebesar 80 persen karena hampir mangkrak. Tentunya siapa pun tidak ingin kualitas JIS abal-abal, baru sedikit gangguan sudah rusak," kata dia.
Pagar tribun penonton sebelah utara ambruk sebagian, sekitar pukul 17.40 WIB saat pertunjukan musik atau sesaat sebelum laga persahabatan Persija melawan Chonburi dari Thailand dimulai.
Tidak ada korban jiwa atau luka dalam insiden saat peresmian perdana JIS itu dan pertandingan persahabatan antarklub itu kemudian tetap berlanjut.
Baca Juga: Memakan Biaya Pembangunan Hingga Rp 4,5 Triliun, Robohnya Pagar JIS Menimbulkan Pertanyaan Besar
Gubernur Anies Baswedan mengatakan insiden itu terjadi karena tingginya semangat Jakmania mendukung Persija dalam laga melawan Chonburi FC.
"Kemudian soal pagar saya rasa semangatnya luar biasa tinggi dan ini kali pertama digunakan," kata Anies di JIS, Jakarta Utara, Minggu (24/7).
Ia menyebut robohnya pagar pembatas itu sebagai bagian dari proses pembelajaran dan mengibaratkan insiden itu dengan pertumbuhan gigi.
"Kalau analoginya ini growing pain, growing pain itu gigi tumbuh. Kalau gigi tumbuh itu dokter tidak akan bilang itu penyakit, tapi proses alami sebuah pertumbuhan. Sama seperti ini bagian dari proses alami," katanya. [Antara]
Berita Terkait
-
Solusi Macet Jakarta Utara! LRT Jakarta Bakal Tembus JIS hingga PIK 2, Simak Rutenya
-
Jangan Lewatkan Konser 2025 NCT DREAM TOUR <THE DREAM SHOW 4 : DREAM THE FUTURE> in JAKARTA
-
Jordi Amat Berharap Rumput Stadion Patriot Candrabhaga Lebih Bagus Ketimbang JIS
-
Persija Jakarta Pecahkan Rekor meski Gagal Kalahkan Bali United, Apa Itu?
-
Tambah Jelek, Jordi Amat Bingung dengan Rumput JIS
Terpopuler
- 10 Sunscreen untuk Flek Hitam Terlaris di Shopee yang Bisa Kamu Coba
- Lebih Murah dari Innova Zenix: 5 Mobil 7 Seater Kabin Lega Cocok untuk Liburan Keluarga Akhir Tahun
- Penyerang Klub Belanda Siap Susul Miliano Bela Timnas Indonesia: Ibu Senang Tiap Pulang ke Depok
- 27 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 26 Oktober: Raih 18.500 Gems dan Pemain 111-113
- 7 Mobil 8 Seater Termurah untuk Keluarga, MPV hingga SUV Super Nyaman
Pilihan
-
4 HP Memori 256 GB Paling Murah, Cocok untuk Gamer yang Ingin Install Banyak Game
-
Disebut Menteri Berbahaya, Menkeu Purbaya Langsung Skakmat Hasan Nasbi
-
Hasan Nasbi Sebut Menkeu Purbaya Berbahaya, Bisa Lemahkan Pemerintah
-
5 Fakta Kemenangan 2-1 Real Madrid Atas Barcelona: 16 Gol Kylian Mbappe
-
Harga Emas Hari Ini: Galeri 24 dan UBS Sentuh Rp 2,4 Juta di Pegadaian, Antam Nihil!
Terkini
-
Geger Santri 'Preman' di Cianjur: Warga Dikeroyok usai Bongkar Borok Pimpinan Ponpes
-
Siapa Dalang di Balik KTP Palsu WNA Israel Aron Geller? 5 Fakta Mengejutkan Terungkap
-
Gempar KTP Palsu WNA Israel di Cianjur, Bupati Wahyu Ferdian Bongkar Data Aron Geller Fiktif
-
Dokter Dikeroyok di Depan Rumah! 5 Pelaku Ditangkap
-
36 Pendaki Ilegal Ini Dihukum Berat!