Sesepuh Adat Miduana, Abah Yayat (75) yang juga memiliki usia lebih dari warga biasa mengatakan pola hidup dan makan dari hasil alam termasuk mengonsumsi ikan Payo dari Sungai Cipandak, menjadi resep warga selama ini, meski belum didukung dengan hasil penelitian.
Namun ikan Payo dipercaya dapat membuat warga yang mengonsumsinya dapat memiliki umur panjang dan awet muda. Setiap hari ikan Payo yang memiliki kepala besar mirip kecebong dapat ditangkap warga dengan mudah di sepanjang sungai yang membentang di sepanjang Kampung Adat Miduana.
Bahkan saat ini, banyak wisatawan yang datang untuk merasakan hidup bersama warga kampung adat termasuk mengkonsumsi makanan sehat yang disediakan hasil pertanian warga termasuk ikan Payo yang ditangkap sendiri dari sungai sebagai lauknya.
Obyek wisata Baru
Kampung Adat Miduana yang terletak di Desa Balegede, Kecamatan Naringgul, dikenal kaya dengan kebudayaan dan beragam keunikan, keindahan alam yang mempesona serta tatanan adat yang masih terjaga hingga saat ini, ditambah keunikan warga yang memiliki usia panjang dan awet muda.
Baca Juga: Catat! Ini 38 Titik Posko Pendaftaran Mypertamina di Cianjur
Keberadaan kampung adat yang selama ini terkesan tersembunyi dan enggan dipublikasikan ke umum, akhirnya membuka diri untuk dikembangkan dan kembali ditata pemerintah daerah tanpa mengganggu kearifan lokal termasuk hukum adat yang sudah berjalan sejak lama.
Dinas Pariwisata Pemuda dan Olahraga (Disparpora) Cianjur, bersama Yayasan Lokatmala Indonesia dan pemangku adat, sepakat untuk menjadikan kampung adat yang terletak di wilayah terujung Cianjur menjadi obyek wisata unggulan baru dengan menerapkan sejumlah aturan yang tidak dapat dilanggar.
Pembangunan sarana dan prasarana penunjang wisata kampung adat dilakukan di beberapa zona agar tidak mengganggu keberadaan kawasan inti kampung adat yang memiliki 99 suhunan atau rumah. Home stay atau rumah tinggal bagi wisatawan sudah disiapkan ditambah area berkemah.
Penataan kampung adat akan dilakukan secara bertahap, ungkap Kepala Disparpora Cianjur, Pratama Nugraha, termasuk pembangunan infrastruktur pendukung dari jalan nasional Bandung-Cianjur hingga ke lokasi kampung adat akan dibangun guna memudahkan wisatawan untuk sampai.
Disparpora Cianjur juga sudah menyiapkan berbagai agenda khusus dan telah berkoordinasi dengan pemangku adat, sebagai upaya meningkatkan angka kunjungan ke Kampung Adat Miduana yang sejak beberapa bulan terakhir terus meningkat.
Baca Juga: Sopir Truk Engkel Terjepit Kabin dan Terluka Parah Usai Adu Domba dengan Truk Tangki Pertamina
Setiap pekan tercatat 100 sampai 200 orang wisatawan datang dan menginap di kampung adat, untuk menikmati nuansa alam yang indah serta masakan dan makanan khas ditambah seni budaya yang disuguhkan untuk menghibur wisatawan selama berada di kampung adat.
Rencana pengembangan dan menjadikan Kampung Adat Miduana sebagai obyek desa wisata unggulan di Cianjur, mendapat dukungan dari warga kampung adat dan pemangku adat, ungkap Dewan Adat Miduna, Rustiman. Mereka siap mengembangkan diri tanpa merusak tatanan adat yang dipegang teguh warga.
Meski sempat menutup diri dari perkembangan zaman, namun saat ini warga kampung adat tidak lagi kaku dengan aturan yang tetap masih dipegang, terlebih terkait tatanan kehidupan, pertanian dan pola hidup yang tetap mengutamakan tradisi secara turun-temurun.
Warga Kampung Adat Miduana memang telah membuka diri untuk dikembangkan pemerintah dengan kearifan lokal, namun beberapa unsur tetap harus diperhatikan dan dipatuhi berbagai kalangan karena hingga saat ini udara di kampung adat belum tercemar polusi, sehingga efek bahagia masyarakatnya masih tinggi.
Layaknya Kampung Adat Baduy Dalam, mobilitas wisatawan yang datang untuk berkunjung tidak diperbolehkan menggunakan kendaraan seperti sepeda motor atau mobil karena selama ini warga menjadikan aktivitas sehari-hari dengan berjalan kaki membuat kesehatan mereka terjaga.
Keberadaan jalan setapak menuju kampung adat sengaja tidak diperlebar dengan tujuan tidak dilalui kendaraan bermotor, karena aktivitas warga selama ini hanya mengandalkan tenaga manusia termasuk untuk membawa hasil bumi ke lumbung padi atau rumah.
Berita Terkait
Tag
Terpopuler
- 7 Mobil Bekas Murah Desain Timeless: Enak Dilihat Sepanjang Waktu, Mulai Rp 30 Jutaan
- Pemain Keturunan Rp 312,87 Miliar Juara EFL Masuk Radar Tambahan Timnas Indonesia untuk Ronde 4
- 7 Rekomendasi Mobil Bekas Mesin Diesel Harga di Bawah Rp100 Juta
- Selamat Tinggal Mees Hilgers, Penggantinya Teman Dean James
- 5 Alasan Honda Supra X 125 Old Masih Diminati, Lengkap dengan Harga Bekas Terbaru Juni 2025
Pilihan
-
Catatan Liputan Suara.com di Jepang: Keajaiban Tas, Uang dan Paspor Hilang Kembali ke Pemilik
-
Proyek Rp1,2 Triliun Kerap Bermasalah, Sri Mulyani Mendadak Minta Segera Diperbaiki
-
DOR! Dua Bule Australia Jadi Korban Penembakan di Bali, Pelaku Disebut Gunakan Jaket Ojol
-
AFPI Geram, Ajak Pelaku Gerakan Gagal Bayar Pinjol Dipolisikan Biar Ditangkap
-
3 Rekomendasi HP Murah Samsung dengan RAM 8 GB, Terbaik Juni 2025
Terkini
-
Harga Mulai 3 Jutaan, iQOO Z10 Tawarkan Spek Premium dengan Desain Stylish
-
Perjalanan Haji Terakhir Apang, Warga Garut Itu Berpulang di Tanah Suci
-
Susah Dapat Kerja? Platform Digital Inovatif Ini Siap Bantu Warga Jabar
-
Terkuak! Dokter Terduga Pemerkosa Pasien Punya Fantasi Seksual Menyimpang
-
Sidang Korupsi Hibah NPCI Jabar: Hasil Audit Perkara Kevin Fabiano Dinilai Cacat Hukum