SuaraJabar.id - Warga dua RT di Kampung Cibingbin, Desa Laksanamekar, Kecamatan Padalarang, Kabupaten Bandung Barat (KBB) mengeluhkan gangguan kesehatan yang diduga dikarenakan pencemaran polusi batu bara.
Warga mayoritas merasakan gejala pada sistem pernapasan, batuk, hingga iritasi pada mata. Warga RT 03 dan 06 di RW 04 menyebutkan pencemaran tersebut diduga bersumber dari aktivitas peleburan logam perusahaan yang tepat berada di dekat pemukiman warga.
Abu hitam pekat yang keluar dari cerobong asap pabrik itu beterbangan dan menempel pada bagian luar rumah warga hingga pakaian yang sedang dijemur. Kondisi itu membuat warga setiap harinya harus melakukan pembersihan.
"Sebulan sekali pasti ada yang berobat ke dokter. Termasuk anak saya yang mengeluhkan batuk, pilek. Kata dokter bisa dari polusi. Sebelumnya enggak begini," ungkap Rina Sartika (36) salah seorang warga Kp. Cibingbin, RT 06/04, Desa Laksanamekar saat ditemui pada Rabu (9/8/2022).
Pencemaran yang diduga bersumber dari aktivitas pabrik peleburan logam yang lokasinya hanya beberapa meter dari pemukiman itu berlangsung sejak Ramadhan tahun ini. Polusi batu bara itu keluar dari cerobong asap beterbangan ke pemukiman warga.
"Itu dari pagi udah mulai aktivitas sampai sore. Paling tebal itu keluar asap biasanya 2 jam sekali. Sampai kaya hujan debu aja. Pada nempel ke jemuran, rumah," tuturnya.
Dedeh Hartati (53) warga lainnya mengatakan, awalnya perusahaan tersebut meminta izin warga hanya untuk gudang penyimpanan saja sehingga warga pun menyetujuinya. Namun saat sudah berjalan ternyata malah melakukan aktivitas produksi yang meresahkan dan merugikan warga.
"Katanya buat gudang, tapi ternyata buat produksi. Kalau masalah berisik mah enggan apa-apa karena sudah biasa. Tapi ini kan ada debu batu bara ke pemukiman warga. Ada baunya juga," katanya.
Ketua RW 04 Desa Laksanamekar Agus Mulyana mengungkapkan, keluhan dari warganya itu sudah disampaikan kepada perusahaan tersebut. Namun hingga saat ini belum mendapat respon baik dari pihak perusahaan.
"Sudah disampaikan dan mereka (perusahaan) janji mau memperbaiki. Tapi belum maksimal," katanya.
Menurutnya ada dua RT yakni 03 dan 06 dengan total sekitar 70 Kepala Keluarga (KK) yang terdampak pencemaran polusi batu bara itu. Kondisi yang dialaminya sudah dilaporkan kepada pihak desa hingga kecamatan.
"Kesepakatan dulunya gudang peleburan makannya diizinkan warga, ternyata pas jalan ada produksi peleburan," sebut Agus.
Kepala Bidang Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan pada Dinas Lingkungan Hidup (DLH) KBB, Idad Saadudin mengatakan, pabrik yang kerap menyebabkan hujan abu tersebut memang bermasalah.
"Pabrik itu bermasalah sejak lama, jadi selama ini pabrik tersebut lagi dibina, tepatnya setelah ada pengaduan dari masyarakat dan prosesnya sedang ditangani," ujar Idad.
Dikatakannya, warga sudah mengadukan dampak buruk dari aktivitas pabrik tersebut. Hanya saja hingga saat ini pihak perusahaan belum bergeming menanggapi keluhan warga.
Berita Terkait
-
Polusi di Kota Besar: Penjajahan Baru yang Membelenggu Kehidupan
-
Bagaimana Lebah Madu Bisa Jadi Alarm Alami Polusi Udara?
-
Negosiasi Global Atasi Polusi Plastik Gagal Capai Kesepakatan di Jenewa, Mengapa Demikian?
-
Pemerintah Minta Batu Bara Jangan Dieksploitasi, Bahlil: Untuk Anak Cucu!
-
Ketergantungan Batu Bara Hambat Transisi Energi, Filantropi Diminta Turun Tangan
Terpopuler
- Satu Kata Misteri dari Pengacara Pratama Arhan Usai Sidang Cerai dengan Azizah Salsha
- 15 Titik Demo di Makassar Hari Ini: Tuntut Ganti Presiden, Korupsi CSR BI, Hingga Lingkungan
- 3 Negara yang Bisa Gantikan Kuwait untuk Jadi Lawan Timnas Indonesia di FIFA Matchday
- Liga Inggris Seret Nenek ke Meja Hukum: Kisah Warung Kopi & Denda Ratusan Juta yang Janggal
- Deretan Kontroversi yang Diduga Jadi Alasan Pratama Arhan Ceraikan Azizah Salsha
Pilihan
-
Jangan Tertipu Tampilan Polosnya, Harga Sneaker Ini Bisa Beli Motor!
-
Tom Haye ke Persib, Calvin Verdonk Gabung ke Eks Klub Patrick Kluivert?
-
Alasan Federico Barba Terima Persib, Tolak Eks Klub Fabio Grosso
-
Siapa Federico Barba? Anak Emas Filippo Inzaghi yang Merapat ke Persib
-
Stok BBM Shell Kosong Lagi, Kapan Kembali Tersedia?
Terkini
-
Kades Dipijit Ayah Korban, Anaknya Tewas Cacingan? 6 Fakta Pilu yang Bikin Dedi Mulyadi Murka
-
Heboh! Pernyataan Kontroversial Gubernur Dedi Mulyadi Soal Anak Meninggal karena Cacingan
-
Tiada Lagi Dana Tunai, Desa di Jabar Bakal Dapat Uang Saham Bank BJB dari Dedi Mulyadi
-
Waspada! Teror Foto Syur AI Guncang Pelajar Cirebon, Ini 5 Fakta yang Wajib Kamu Tahu
-
Ngeri! Wajah Pelajar Cirebon Ditempel ke Konten Porno Pakai AI, Polisi Selidiki Jaringan Pelaku