Scroll untuk membaca artikel
Ari Syahril Ramadhan
Minggu, 18 September 2022 | 15:19 WIB
Kondisi rumah warga yang terancam pergerakan tanah di pinggir aliran Sungai Ciletuh, tepatnya di Kampung Sampora RT 06/03 Desa Caringinnunggal, Kecamatan Waluran, Kabupaten Sukabumi, Minggu (18/9/2022). [Sukabumiupdate.com/Istimewa]

SuaraJabar.id - Bangunan rumah milik warga di pinggir aliran Sungai Ciletuh, tepatnya di Kampung Sampora RT 06/03 Desa Caringinnunggal, Kecamatan Waluran, Kabupaten Sukabumi terancam bencana pergerakan tanah yang terjadi pada Sabtu (17/9/2022) malam.

Dari keterangan, pergerakan tanah di daerah itu mulai terjadi pada Sabtu malam. Namun Kepala Desa Caringinnunggal Neji Jaenudin mengatakan pergerakan tanah baru diketahui pada Minggu (18/9/2022).

Neji menyebut pergerakan tanah dipicu hujan deras dan kondisi tanah yang labil.

"Akibat intensitas hujan yang tinggi dengan kondisi tanah labil, berdekatan dengan bantaran Sungai Ciletuh dan mengancam permukiman warga," kata Neji.

Baca Juga: Jangan Biarkan Anak Kecil Main HP di Pinggir Jalan tanpa Pengawasan jika Tak Mau seperti Ini

Adapun rumah yang terancam pergerakan tanah sepanjang 15 meter, lebar 3 meter, dan tinggi 5 meter, adalah milik Aden (40 tahun). Neji mengatakan rumah warganya tersebut terancam dan sudah mengalami keretakan pada bagian ujung ruangan dapur.

"Sangat rawan saat hujan dan perlu segera dilakukan penanganan dengan terasering (pembentengan). Kami sudah koordinasi dengan Muspika dan mengimbau warga yang terdampak supaya lebih waspada ketika hujan dengan intensitas tinggi," kata Neji.

Sementara ini Aden bersama istri dan dua anaknya masih menghuni rumah itu. Neji mengatakan rencana penanggulangan juga dikoordinasikan dengan Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Citarum.

Load More