SuaraJabar.id - Sekitar 2.000 buruh dari berbagai daerah di Jawa Barat berunjuk rasa di depan Gedung Sate, Jalan Diponegoro, Kota Bandung, siang ini, Rabu (21/8/2022).
Mereka menyampaikan empat tuntutan, di antaranya menolak kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM).
Pantauan Suara.com, massa berkumpul menutup Jalan Diponegoro, terdapat lebih dari lima mobil komando. Massa setidaknya diisi buruh dari tiga serikat buruh yakni Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (KSPSI), Federasi Serikat Pekerja Metal Indonesia (FSPMI), Serikat Pekerjaan Nasional (SPN).
Mereka yang berunjuk rasa merupakan perwakilan dari cabang daerah, misalnya Bandung, Cimahi, Karawang, Bekasi, Subang, Purwakarta, dan daerah lainnya di Jawa Barat.
Ketua Umum DPD KSPSI Jawa Barat Roy Jinto Ferianto menyatakan empat tuntutan yang disampaikan lewat aksi itu ialah menolak kenaikan harga BBM, menolak Undang-undang Cipta Kerja khususnya klasterisasi tenaga kerja.
Selanjutnya, mendesak Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil, merevisi keputusan gubernur terkait upah minimum yang ditetapkan pada Januari 2022 lalu. Terakhir, mereka menuntut agar Ridwan Kamil menetapkan adanya kenaikan upah minimun untuk tahun 2023 mendatang.
"Naiknya harga BBM memicu lonjakan harga kebutuhan, inflasi. Harga-harga naik tanpa diiringi dengan penyesuaian upah minimum," jelas Roy kepada Suara.com di lokasi.
Roy menegaskan, kenaikan BBM wajib diiringi dengan kenaikan upah buruh-pekerja. Jika upah tidak naik, maka kehidupan buruh akan semakin sulit, daya beli akan merosot dan berdampak pada perluasan kemiskinan baru.
"Untuk BBM dan Ciptaker kita minta rekomendasi dari Gubernur yang ditujukan kepada presiden dan DPR RI. Tetapi untuk upah kita minta didiskusikan," kata Roy.
Baca Juga: Enam Orang Jadi Tersangka Penjualan BBM Ilegal, Polisi Sita Puluhan Ton Solar
Buruh berharap Ridwan Kamil bisa menetapkan kenaikan upah di akhir masa jabatan tahun depan.
"Kita berharap Gubernur bisa memberikan semacam kado buat buruh di Jawa Barat di akhir masa jabatannya. Jangan sampa lima tahun menjabat tidak ada keberpihakan terhadap buruh," jelasnya.
Hingga pukul 12.49 WIB, massa buruh masih berkumpul di Depan Gedung Sate. Meski sempat diguyur hujan deras, buruh tetap bertahan dan mendesak ada perwakilan mereka yang bisa bertemu dengan pihak Pemprov Jabar untuk membuka ruang diskusi. Sejauh ini, aksi berlangsung kondusif.
"Ini aksi pemanasan. Ke depan akan terus aksi, khususnya menjelang penetapan upah minimum 2023 pada November mendatang. Kalau tidak kita tutup tol di Bandung Raya," kata seorang orator.
"Hujan kehujanan, panas kepanasan, kita ke sini cuma modal badan, kita berkumpul di sini jadi salah satu upaya berjuang Kesejahteraan kita," katanya.
Kontributor : M Dikdik RA
Berita Terkait
-
Enam Orang Jadi Tersangka Penjualan BBM Ilegal, Polisi Sita Puluhan Ton Solar
-
Wagub Jabar Dorong Pembangunan SPBN di Wilayah Pesisir
-
Viral Emak-emak Potong Antrean yang Mengular di SPBU, Tak Gubris Ditegur Orang
-
Kenaikan Harga BBM Memang Hal Lumrah, Tapi Apakah Kita Hanya akan Sabar?
-
Uang BLT BBM Disunat Istri Oknum Perangkat Desa di Blora, Ganjar: Langsung Tindak Tegas!
Terpopuler
- Kata-kata Miliano Jonathans Tolak Timnas Indonesia
- Miliano Jonathans: Hati Saya Hancur
- Dari Premier League Bersama Crystal Palace Kini Main Tarkam: Nasib Pilu Jairo Riedewald
- 40 Kode Redeem FF Terbaru 16 Agustus 2025, Bundle Akatsuki dan Emote Flying Raijin Wajib Klaim
- Dicari para Karyawan! Inilah Daftar Mobil Matic Bekas di Bawah 60 Juta yang Anti Rewel Buat Harian
Pilihan
-
5 Rekomendasi HP Realme Murah Terbaik Agustus 2025, Harga Mulai Rp 1 Jutaan
-
Kontroversi Royalti Tanah Airku, Ketum PSSI Angkat Bicara: Tidak Perlu Debat
-
7 Rekomendasi HP Murah RAM Besar Terbaru Agustus 2025, Spek Gahar Cuma Rp 2 Jutaan!
-
Berkaca Kasus Nikita Mirzani, Bolehkah Data Transaksi Nasabah Dibuka?
-
Emas Antam Makin Terperosok, Harganya Kini Rp 1,8 Juta per Gram
Terkini
-
Semarak HUT RI ke-80: Ketika Tenaga Medis Masa Depan Berdandan Ala Timnas di SMK Moestopo
-
Butuh Uang Tunai Mendesak? Ini Daftar ATM 24 Jam di Cianjur yang Bisa Jadi Penyelamat
-
Dua "Dosa Besar" Pemerintah yang Diungkap Dedi Mulyadi di HUT RI
-
Warga Cirebon Akan Demo Kenaikan Pajak PBB ? Ini Himbauan Kapolres
-
4 Fakta Penahanan Guru Ngaji yang Cabuli 9 Gadis di Puncak