SuaraJabar.id - Wabah Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) menjadi bencana bagi peternak, khususnya peternak skala kecil. Merepon hal itu, Wakil Ketua Komisi IV DPR RI Dedi Mulyadi meminta pemerintah segera mengganti sapi perah milik anggota KPBS Pangalengan Bandung yang mati akibat PMK.
"Wabah PMK ini musibah yang luar biasa bagi rakyat kecil," kata Dedi dalam sambungan telepon, di Purwakarta, usai memimpin Kunjungan Kerja Spesifik Komisi IV DPR RI ke KPBS Pangalengan, Rabu (28/9/2022).
Ia mengatakan, PMK adalah sebuah bencana, terutama bagi peternak skala kecil. Seperti halnya peternak sapi perah yang setiap hari menggantungkan hidup dari susu untuk dijual ke koperasi.
"Mereka yang hanya punya satu atau dua ekor, jangankan sapi perah, sapi pedaging juga repot karena itu modal hidup mereka. Jadi Kementan sudah deh berikan sapi baru kepada mereka, jangan hanya diganti Rp 10 juta karena tidak ada artinya. Itu bisa kan patungan dananya dari pusat, provinsi dan daerah," kata Dedi.
Dia berharap anggaran yang ada bisa dialokasikan untuk membantu masyarakat yang kini tengah kesulitan akibat wabah PMK. Jangan sampai mereka masuk ke jurang kemiskinan baru dengan meminjam uang pada pihak tak bertanggung jawab.
"Pendapatan mereka dari peras susu setiap hari sekarang hilang. Jangan sampai mereka terjerat bank emok (rentenir) yang bunganya berlipat," katanya pula.
Ia berharap setiap kunjungan kerja Komisi IV DPR RI ke daerah bisa bermanfaat. Sehingga usulan untuk mengganti sapi perah yang mati diharapkan bisa direalisasikan maksimal pada semester awal tahun 2023 mendatang.
"Saya minta Kementan, dinas provinsi, dinas kabupaten bisa segera mengganti sapi peternak yang mati. Minimal satu keluarga mendapatkan ganti dua ekor sapi perah," katanya lagi.
Jika dikalkulasikan jumlah sapi yang diharapkan bisa segera diganti oleh Kementan berjumlah 204 ekor untuk 102 keluarga yang terdampak. Nilainya mencapai Rp 5,1 miliar.
Baca Juga: Persib vs Persija di BRI Liga 1, Febri Hariyadi Berharap Kerja Keras Tim Berbuah Manis
Dedi menyampaikan, ada solusi agar hal tersebut bisa segera terealisasi. Caranya ialah dengan memberikan bantuan rutin yang dialokasikan untuk kelompok peternak lama dan bukan yang baru.
"Alokasikan anggaran hewan ternak sekarang fokus pada peternak lama, jangan ke kelompok peternak baru. Karena peternak baru belum tentu bisa berhasil mengelola, berbeda dengan kelompok lama yang sudah ada hasilnya," kata dia pula.
Ketua KPBS Pangalengan Aun Gunawan mengatakan wabah PMK menjadi bencana bagi anggota koperasi. Sebab mereka menggantungkan hidup dari hasil sapi perah setiap harinya.
"Sapi perah ini berbeda dengan sapi potong. Sapi perah menghasilkan uang setiap hari, sementara sapi potong ada waktunya untuk diambil dagingnya," kata dia.
Akibat wabah tersebut ada 102 anggota koperasi yang kehilangan mata pencahariannya akibat sapi mereka mati. [Antara]
Berita Terkait
-
Persib Garang di ACL Two, Thom Haye Tegaskan Pangeran Biru Siap Lawan MU
-
Lolos ke 16 Besar, Persib Bandung akan Datangkan Pemain Baru
-
4 Tempat Padel di Bandung yang Instagramable, Nyaman, dan Cocok Buat Pemula
-
Cetak Gol dan Bawa Persib Bandung ke16Besar, Ini Kata Ramon Tanque
-
Bobotoh Wajib Tahu! 5 Cara Mudah Bedakan Jersey Persib Bandung Ori vs KW
Terpopuler
- 6 Rekomendasi Mobil Bekas Kabin Luas di Bawah 90 Juta, Nyaman dan Bertenaga
- 4 Daftar Mobil Bekas Pertama yang Aman dan Mudah Dikendalikan Pemula
- Dua Rekrutan Anyar Chelsea Muak dengan Enzo Maresca, Stamford Bridge Memanas
- 6 Shio Ini Diramal Paling Beruntung dan Makmur Pada 11 Desember 2025, Cek Kamu Salah Satunya?
- Kode Redeem FC Mobile 10 Desember 2025: Siap Klaim Nedved dan Gems Melimpah untuk Player F2P
Pilihan
-
Rencana KBMI I Dihapus, OJK Minta Bank-bank Kecil Jangan Terburu-buru!
-
4 Rekomendasi HP 5G Murah Terbaik: Baterai Badak dan Chipset Gahar Desember 2025
-
Entitas Usaha Astra Group Buka Suara Usai Tambang Emas Miliknya Picu Bencana Banjir Sumatera
-
PT Titan Infra Sejahtera: Bisnis, Profil Pemilik, Direksi, dan Prospek Saham
-
OJK: Kecurangan di Industri Keuangan Semakin Canggih
Terkini
-
AgenBRILink Permudah Akses Layanan Perbankan bagi Masyarakat di Perbatasan
-
Sindiran Menohok Dedi Mulyadi Pasca Banjir Bandang: Belanda Tinggalkan Gedung Kokoh, Kita Apa?
-
Perintah Keras Wagub Jabar untuk Polisi: Tangkap Pemuda Penghina Sunda!
-
Lupakan Jokes Planet Lain: 5 Hidden Gem Wisata Alam dan Kuliner Kota Bekasi untuk Libur Akhir Tahun
-
Wakil Wali Kota Erwin dan Rendiana Awangga Dicekal Bepergian Usai Jadi Tersangka Korupsi