Scroll untuk membaca artikel
Ari Syahril Ramadhan
Kamis, 13 Oktober 2022 | 16:06 WIB
Ilustrasi Shin Tae-yong dan Iwan Bule. Pelatih Timnas Indonesia Shin Tae-yong ancam mundur jika Ketum PSSI Mochammad Iriawan alias Iwan Bule mundur sebagai Ketum PSSI. [ANTARA]

SuaraJabar.id - Presiden Joko Widodo buka suara mengenai isu pelatih Timnas Indonesia Shin Tae-yong yang akan mundur jika Ketua Umum PSSI Mochammad Iriawan mengundurkan diri menyusul terjadinya tragedi Kanjuruhan.

Presiden Jokowi mengatakan dirinya masih masih menunggu laporan dari Tim Gabungan Independen Pencari Fakta (TGIPF) mengenai peristiwa tragis Tragedi Kanjuruhan yang menyebabkan 132 orang kehilangan nyawa.

Hal itu diungkapkan Presiden Jokowi usai membagikan bantuan sosial di Kantor Pos Bandung, Kota Bandung, Jawa Barat, Kamis (13/10/2022).

"Jadi, belum sampai ke mana-mana, jadi jangan sampai ke mana-mana dulu, laporannya aja belum," kata Presiden Jokowi.

Baca Juga: Cerita Aremania Asal Probolinggo 12 Hari Bertahan di Stadion Kanjuruhan Pasca Tragedi Berdarah 1 Oktober

Sebelumnya dalam unggahan di akun Instagramnya pada Rabu (12/10/2022), pelatih timnas Shin Tae-yong menyatakan akan mengundurkan diri jika Ketua Umum PSSI Mochamad Iriawan harus bertanggung jawab dan mengundurkan diri akibat tragedi di Stadion Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur.

Pelatih asal Korea Selatan itu menilai jika terdapat kesalahan kerja dari rekannya maka dirinya pun memiliki kesalahan yang sama karena sepak bola tidak bisa hanya sukses dari 11 pemain di lapangan.

Mengenai hal itu, Presiden Jokowi pun meminta masyarakat tidak berspekulasi mengenai isu tersebut karena hingga hari ini masih belum ada perkembangan terbaru dari TGIPF terkait Tragedi Kanjuruhan.

Presiden Jokowi mengaku baru akan menerima laporan dari TGIPF Tragedi Kanjuruhan pada Jumat (14/10).

"Akan dilaporkan oleh Tim Gabungan Independen Pencari Fakta besok pagi kepada saya. Baru besok pagi, jadi saya baru bisa menyampaikan besok siang," katanya.

Baca Juga: LPSK Ungkap Kondisi Korban Gas Air Mata Polisi di Kanjuruhan: Mata Alami Pendarahan dan Wajah Iritasi

Peristiwa kericuhan yang terjadi di Stadion Kanjuruhan, Malang, seusai pertandingan Arema FC versus Persebaya Surabaya pada 1 Oktober 2022 mengakibatkan sebanyak 132 orang meninggal dunia serta ratusan korban lainnya menderita luka berat dan ringan.

Pemerintah kemudian membentuk TGIPF Tragedi Kanjuruhan yang diketuai Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan Mahfud MD untuk menyelidiki peristiwa tersebut.

Selain itu, pemerintah juga menyatakan akan membentuk Tim Transformasi Sepak Bola Indonesia bersama AFC dan FIFA. [Antara]

Load More