Scroll untuk membaca artikel
Galih Prasetyo
Sabtu, 22 Oktober 2022 | 12:56 WIB
Pelaku dan motif penusukan terhadap bocah berusia 12 tahun di Kota Cimahi, Jawa Barat yang terrekam melalui CCTV hingga kini masih samar. [Tangkapan layar]

SuaraJabar.id - Seorang pria bernama Ari Rahman dituding sebagai pelaku penusukan bocah perempuan di Cimahi, Jawa Barat yang menggegerkan publik tersebut. Identitas Ari kemudian disebar dan disebut sebagai pria misterius yang diduga menusuk bocah perempuan malang itu.

Ari Rahman seperti dalam video unggahan akun Instagram @infojawabarat mengaku kaget setelah adanya kabar bahwa ia adalah pria misterius dalam rekaman CCTV sesaat sebelum bocah perempuan di Ciamis ditusuk.

Dalam pesan berantai lewat Whatsapp hingga Facebook, ia dikaitkan dengan pelaku penusukan bocah perempuan berinsial PS tersebut.

Sejak semalam, Ari mengatakan bahwa foto dan akun Facebook miliknya disebar di sosial media dengan narasi bahwa ia adalah pelaku penusukan bocah perempuan itu.

Baca Juga: Korban Penusukan Pria Misterius Ternyata Mahasiswi UIKA Bogor

Ari menegaskan bahwa ia bukan pelaku penusukan korban di Cimahi. Ari bercerita bahwa ia tidak tahu menahu atas kejadian tersebut, karena saat kejadian Ari sedang bekerja di daerah Sukajadi.

Ari baru mengetaui namanya dikaitkan dengan peristiwa penusukan itu setelah foto dan akun Facebook miliknya tersebar.

Ari dalam video itu mengatakan bahwa ia adalah korban berita bohong alias berita hoaks. Ia pun akan menuntut pihak yang membuat dirinya tidak tenang tersebut.

"Saya sangat terpukul dengan menyebarnya berita bohong / hoax tersebut dan saya akan menuntut pihak pihak yang tidak bertanggung jawab tersebut dimuka hukum dan sesuai dengan undang undang yang berlaku,"

Menurut Ari, berita bohong itu sangat membuatnya khawatir, apalagi dirinya bekerja berkeliling mengantarkan pesanan dan barang orang lain.

Baca Juga: Wagub Jawa Barat Uu Razhanul Ulum Kecam Pelaku Aksi Penusukan Anak di Cimahi!

"Sampai saya tidak tenang pak, pekerjaan berkeliling mengantarkan pesanan dan barang orang lain, saya khawatir tiba-tiba saya ditangkap dan dihakimi masyarakat," kata Ari.

Load More