SuaraJabar.id - Sejumlah aset milik Pemerintah Kabupaten Bandung Barat berupa mobil dinas hingga saat ini tak bisa digunakan untuk melayani kepentingan publik. Pasalnya, puluhan mobil dinas itu masih dipakai oleh mantan pejabat yang telah pensiun.
Pemkab Bandung Barat pun diminta tegas menarik mobil dinas yang dibeli menggunakan uang rakyat tersebut. bila perlu dengan cara paksa dengan menggandeng aparat penegak hukum.
"Pemda KBB harus tegas. Jangan kalah karena berbagai alasan. Itu kan aset negara yang masih dipakai oleh pekabat yang menggantikannya," kata Wakil Ketua Komisi II DPRD KBB Dadan Supardan di Padalarang, Senin (7/11/2022).
Dari catatan Badan Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) setempat, 22 unit kendaraan dinas masih dipakai pejabat pensiunan.
Baca Juga: Ngaku Bucin, Nathalie Holscher Kerap Didekati Banyak Pria di Sosial Media
Diduga puluhan mantan pejabat itu ogah mengembalikan aset mobil dinas itu karena mereka telah mengeluarkan biaya untuk melakukan perawatan.
"Memang ada yang sudah mengeluarkan uang untuk perbaikan, jadi merasa punya hak. Tapi hal seperti itu bisa dikomunikasikan secara baik-baik, jangan sampai pendataan aset kendaraan dan keberadaannya tidak jelas," ucap Dadan.
Namun, bila Pemda merasa canggung untuk menariknya, bisa berkoordinasi dengan pihak Kejaksaan, Polres Cimahi, dan Satpol PP. Intinya bagaimana kendaraan tersebut dikembalikan ke Pemda dan tercatat sebagai aset yang tidak hilang.
Sebab kalau hilang maka persoalan akan semakin rumit bahkan bisa jadi catatan temuan saat ada pemeriksaan.
Justru, politisi Partai Golkar ini mengapresiasi keluarga mantan Bupati Aa Umbara Sutisna yang dengan penuh kesadaran tinggi menyerahkan kendaraan dinasnya ke Pemda KBB.
Terdiri dari Toyota Alphard, Mitsubishi Pajero, dan Toyota Camry. Hal tersebut mestinya jadi contoh pejabat lain yang sudah pensiun agar bisa melakukan hal yang sama tanpa harus diambil paksa oleh Pemda.
"Pemda juga sebaiknya beberapa bulan sebelum pejabat tersebut pensiun, mengingatkan agar kendaraanya dikembalikan. Jangan udah pensiun baru diingatkan, repot nantinya. Kan sekarang banyak juga kepala dinas yang mau pensiun di bulan Desember, awal, dan pertengahan tahun depan," tuturnya.
Berita Terkait
-
Innalillahi, Jaksa Agung RI Era Presiden SBY, Abdul Rahman Saleh Tutup Usia
-
KPK Dalami Alur Gratifikasi di MPR: Ada Commitment Fee di Balik Pengadaan?
-
Istri Menteri UMKM Viral, Publik Tak Boleh Lupa 4 Kontroversi Keluarga Pejabat yang Lain
-
Skandal Gratifikasi MPR: KPK Cegah Ma'ruf Cahyono ke Luar Negeri
-
Istri Menteri UMKM Bukan Pejabat, Diduga Seenaknya Minta Fasilitas Negara untuk Tur Eropa
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Mobil Bekas MPV 1500cc: Usia 5 Tahun Ada yang Cuma Rp90 Jutaan
- 5 Rekomendasi Pompa Air Terbaik yang Tidak Berisik dan Hemat Listrik
- Diperiksa KPK atas Kasus Korupsi, Berapa Harga Umrah dan Haji di Travel Ustaz Khalid Basalamah?
- 5 AC Portable Mini untuk Kamar Harga Rp300 Ribuan: Lebih Simple, Dinginnya Nampol!
- Istri Menteri UMKM Bukan Pejabat, Diduga Seenaknya Minta Fasilitas Negara untuk Tur Eropa
Pilihan
-
Investor Ditagih Rp1,8 Miliar, Ajaib Sekuritas Ajak 'Damai' Tapi Ditolak
-
BLT Rp600 Ribu 'Kentang', Ekonomi Sulit Terbang
-
Usai Terganjal Kasus, Apakah Ajaib Sekuritas Aman Buat Investor?
-
Bocor! Jordi Amat Pakai Jersey Persija
-
Sri Mulyani Ungkap Masa Depan Ekspor RI Jika Negosiasi Tarif dengan AS Buntu
Terkini
-
8 Link DANA Kaget 3 Juli 2025, Segera Klaim Saldo DANA Gratis Hingga Rp500 Ribu
-
Welas Asih Nama Baru RSUD Al-Ihsan, Dedi Mulyadi Beberkan Maksud di Baliknya
-
Gempa Frekuensi Rendah di Tangkuban Parahu Tembus Rekor: Aktivitas Masih Normal
-
Hadapi Ancaman Sesar Aktif, Warga Kabandungan Dilatih Penyelamatan Diri dari Gempa Bumi
-
7 Link DANA Kaget Terbaru Hari Ini, Simak Cara Raih Saldo DANA Gratis Cuma Tinggal 'Klik'