SuaraJabar.id - Seorang sahabat bernama Abdurrahman bin Utsman pernah bercerita jika ada tabib yang menyatakan bahwa katat bisa digunakan sebagai obat.
Rasulullah Muhammad SAW yang saat itu berada di dekat tabib tersebut kemudian mengeluarkan larangan untuk membunuh katak.
Dari perintah itu, semua ulama kemudian menyepakati keharamn untuk membunuh katak. Hadis itu sendiri berbunyi:
"Suatu ketika ada seorang tabib yang berada di dekat Rasulullah menyebutkan tentang obat-obatan. Di antaranya disebutkan bahwa katak digunakan untuk obat. Lalu Rasul melarang membunuh katak.” (HR Ahmad: 15757).
Al-Mundziri berpendapat, hadist itu memberikan pengertian, selain membunuh, hukum memakan katak juga diharamkan. Jadi jelas, seorang Muslim dilarang memakan katak seperti pada masakan Tionghoa swike atau olahan paha katak.
Alasan yang menjadikan syariat melarang pembunuhan seekor hewan biasanya berdasarkan salah satu dari dua faktor. Bisa jadi karena makhluk hidup itu dihormati seperti manusia atau memang karena murni mengarah karena hewan tersebut haram dimakan.
Dengan demikian, apabila katak tidak termasuk kategori hewan dihormati, apabila Rasul melarang membunuhnya berarti hal itu mengarah pada keharaman makan hewan tersebut.
Katak Coba Padamkan Api yang Membakar Tubuh Nabi Ibrahim AS
Nabi Ibrahim AS pernah mendapat cobaan dibakar hidup-hidup oleh Raja Nambrud. Dalam sahih Bukhari diriwayatkan, Nabi Ibrahim AS dilemparkan ke api Nambrud. Ia kemudian membaca doa Hasbiyallahu wani’mal wakiil”, yang berarti cukup bagiku Allah dan semulia-mulia tempat untuk bertawakkal.
Baca Juga: Awas, Jangan Salah Kaprah! Inilah Waktu Tidur yang Benar dan Diajarkan Oleh Rasulullah SAW
Kalimat agung dari jiwa yang mulia ini merubah api menjadi sejuk. Sehingga turunlah firman Allah yang berbunyi “Kuuniy bardan wasalaaman ‘ala Ibrahim”, jadilah sejuk dan dingin dan membawa kesejahteraan kepada Ibrahim wahai api. (al-Anbiya’ ayat 69).
Dalam peristiwa itu, seekor katak tak tahan melihat Nabi Ibrahim AS terbakar api. Meski tak mampu berbuat banyak, sang katak atau kodok itu lalu mengambil air dari sungai, melompat-lompat dan menyemburkan air itu ke api. Secara kasat mata tidak berguna perbuatan katak itu, tidak akan mungkin memadamkan api, tapi Allah melihat usaha itu.
Semua heran dan bertanya, "Wahai kodok... untuk apa kamu bawa butiran air kecil itu, tidak akan ada gunanya dibanding dengan api namrud yang akan membakar Nabi Ibrahim As?"
Kodok itu menjawab, "Memang air ini tidak akan bisa memadamkan api itu, tapi paling tidak semua akan melihat bahwa aku dipihak yang mana".
Di sisi lain, cicak ikut meniup api yang dibuat oleh Namrud agar semakin membesar. Memang tiupan cicak tidak seberapa dan tidak akan membesarkan kobaran api itu, tapi dengan apa yang dilakukannya semua tahu cicak ada di pihak yang mana.
Sayyidatunã Aisyah Radhiyallahu 'Anha berkata, sesungguhnya Nabi Muhammad SAW bersabda, “Dulunya kodok memadamkan api dari Nabi Ibrahim AS (ketika dibakar), sedangkan cicak menghidupkannya padanya, maka dilarang membunuh ini (kodok) dan diperintahkan membunuh ini (cicak)”.
Berita Terkait
-
Kenapa Susah Konsisten? Ini 5 Fakta Mengejutkan yang Jarang Kita Sadari
-
Baca 41 Buku tentang Nabi Muhammad, Mongol Stres Temukan Pedoman Hidup
-
Tim Kebut Semalam? Ini Tips Belajar Zahid Ibrahim Biar Nggak Gampang Stres!
-
IMF Puji Perekonomian Indonesia, Rupiah Ditutup Menguat Senin Sore
-
Indonesia Mulai Langkah Investasi di Proyek King Salman Gate lewat BPKH
Terpopuler
- 4 Sepatu Lokal Senyaman On Cloud Ori, Harga Lebih Terjangkau
- 5 Body Lotion Niacinamide untuk Cerahkan Kulit, Harganya Ramah Kantong Ibu Rumah Tangga
- Menguak PT Minas Pagai Lumber, Jejak Keluarga Cendana dan Konsesi Raksasa di Balik Kayu Terdampar
- 5 HP Murah Terbaik 2025 Rekomendasi David GadgetIn: Chip Mumpuni, Kamera Bagus
- 55 Kode Redeem FF Terbaru 9 Desember: Ada Ribuan Diamond, Item Winterlands, dan Woof Bundle
Pilihan
-
Entitas Usaha Astra Group Buka Suara Usai Tambang Emas Miliknya Picu Bencana Banjir Sumatera
-
PT Titan Infra Sejahtera: Bisnis, Profil Pemilik, Direksi, dan Prospek Saham
-
OJK: Kecurangan di Industri Keuangan Semakin Canggih
-
PT Tusam Hutani Lestari Punya Siapa? Menguasai Lahan Hutan Aceh Sejak Era Soeharto
-
Harga Minyak Melonjak: AS Sita Kapal Tanker di Lepas Pantai Venezuela
Terkini
-
Sindiran Menohok Dedi Mulyadi Pasca Banjir Bandang: Belanda Tinggalkan Gedung Kokoh, Kita Apa?
-
Perintah Keras Wagub Jabar untuk Polisi: Tangkap Pemuda Penghina Sunda!
-
Lupakan Jokes Planet Lain: 5 Hidden Gem Wisata Alam dan Kuliner Kota Bekasi untuk Libur Akhir Tahun
-
Wakil Wali Kota Erwin dan Rendiana Awangga Dicekal Bepergian Usai Jadi Tersangka Korupsi
-
Bukan Bank Biasa, Intip Fondasi Digital BRI yang Mampu Jangkau Wilayah 3T