Scroll untuk membaca artikel
Ari Syahril Ramadhan
Rabu, 23 November 2022 | 11:41 WIB
Salah satu korban gempa Cianjur yang menjalani perawatan di RSUD Cibabat, Kota Cimahi. [Suara.com/Ferrye Bangkit Rizki]

Junaidi mendengar tetangga-tetangganya panik. Sebagian dari mereka yang terdampak gempa menangis.

“Tetangga pada ngejerit. Nenek-nenek lagi pada ngiketin kangkung, depan rumah. Untung aja nggak ambruk itu coran di atasnya. Kalau ambruk, nggak tahu itu korban. Ada lima orang, nenek-nenek semua. Di depan itu pada nangis histeris,” katanya.

BNPB mmengonfirmasi jumlah korban meninggal akibat gempa di Cianjur berjumlah 268 orang.

Kepala BNPB Suharyanto menyarankan penyintas gempa memasuki pengungsian terpusat.

Baca Juga: Ya Allah Nak Teriak Dede Sambil Menangis Lihat Jasad Anak Baju Merah, Video: Sejarah Gempa Cianjur Sejak Ratusan Tahun Lalu

Hal tersebut lantaran adanya masyarakat yang mendirikan tenda-tenda seadanya di dekat rumah masing-masing yang terdampak gempa.

"Kami usahakan bahwa yang masih mengungsi di titik-titik dekat rumahnya ini bisa masuk ke tempat-tempat pengungsian terpusat, agar lebih terjamin dari segi perawatan pelayanan maupun logistiknya," ujarnya dalam konferensi pers di Pendopo Bupati Cianjur di Cianjur, kemarin.

Ia menjelaskan 12 kecamatan di Kabupaten Cianjur terdampak gempa, yakni Cianjur, Karangtengah, Warungkondang, Cugenang, Cilaku, Cibeber, Sukaresmi, Bojongpicung, Cikalong Kulon, Sukaluyu, Pacet, dan Gekbrong.

"Dari 12 kecamatan ini masing-masing kecamatan sudah berdiri tempat pengungsian, bahkan mungkin jumlahnya bertambah," kata Suharyanto.

BNPB, BPBD, TNI, Polri, semua kementerian/lembaga, LSM, dan semua pemangku kepentingan terkait dengan penanganan bencana tersebut, kata dia, akan terus membantu mendampingi para penyintas.

Baca Juga: Gempa Cianjur, PPNI Depok Kirim Relawan dan Dua Unit Ambulans

Kontributor : Ferrye Bangkit Rizki

Load More