Scroll untuk membaca artikel
Ari Syahril Ramadhan
Kamis, 24 November 2022 | 12:42 WIB
ILUSTRASI - Sejumlah elemen buruh melakukan aksi memperingati Hari Buruh Migran Internasional di depan Istana, Jakarta, Senin (18/12).

SuaraJabar.id - Seorang buruh migran perempuan asal Kabupaten Sukabumi berinisial S dikabarkan hilang oleh keluarganya. S hilang kontak dengan keluarganya selama belasan tahun sejak ia pergi ke Arab Saudi pada 2005 lalu.

S merupakan buruh migran asal Desa Sagaranten, Kecamatan Sagaranten, Kabupaten Sukabumi.

"Dia (S) bekerja di Arab Saudi sudah 17 tahun. Menurut bapaknya (A), anaknya itu ditahan oleh majikannya," kata Hamzah (40 tahun) warga setempat, Kamis (24/11/2022).

Hamzah mengatakan pihak keluarga khawatir dengan kondisi S, namun bingung harus berbuat apa. Pasalnya, saat komunikasi terakhir dengan keluarganya sekitar 15 tahun lalu atau 2007, S menyatakan ingin pulang.

Baca Juga: Beda dengan Arab Saudi, Begini Penampakan Ruang Ganti Jepang Pasca Lumat Jerman: Sangat Bersih Tak Ada Noda

Namun, keinginan S untuk pulang ke Indonesia tak terwujud lantaran diduga ditahan majikannya di Arab Saudi. Komunikasi S dan keluarganya sempat berjalan normal sejak berangkat tahun 2005 hingga dua tahun berikutnya.

"Sejak 2007 sampai sekarang tak ada komunikasi sama sekali," ujar Hamzah.

Dari penuturan ayahnya, kata Hamzah, S berangkat ke Arab Saudi saat usia 40 tahun. S berangkat meninggalkan suami dan seorang anak perempuan yang kini tinggal bersama keluarga S di Desa Sagaranten, Kecamatan Sagaranten.

"Keluarga sudah melakukan berbagai cara bahkan melalui orang pintar. Keluarga berharap ada kabar keberadaan anaknya tersebut," kata Hamzah.

Kepala dusun setempat, Jamil, membenarkan S adalah warganya yang sudah lama di Arab Saudi dan tidak pulang. Jamil mengaku sudah berusaha menghubungi pihak penyalur S di Jakarta, tetapi belum memperoleh kabar.

Baca Juga: 6 Kekalahan Tim Favorit Juara Piala Dunia, Terbaru Argentina dan Jerman Dipermalukan Tim Asia

Load More